Masa Bani Abbasiyyah
AriniZulfarida, NahdaZulfas.r,
M.saifuddinabdrouf, Achmadsirojuddin
Mahsiswajurusanpendidikan Bahasa arab
Angkatan 2016
universitasislamnegerimaulanamalik Ibrahim
Arinizulfarida20@yahoo.com
Abstrack
Sejarahtakubahnyakacamata masa lalu yang
menjadipijakandanlangkahdisetiapinsandimasamendatang.Denganartikelini kami
mengulastentangbeberapaperistiwapentingdimasasetelahpemerintahanbaniumayyah,
yaknitentang masa pemerintahanbaniabbasiyah.Baniabbasiyyahmerupakansalahsatubuktisejarahperadabanummatislam
yang terjadi. Baniabbasiyahmerupakan masa pemerintahanummatislam yang
memperoleh masa kejayaan yang gemilang. Kemajuanituhampir mencakupsemuaaspekkehidupan.
Bukan hanya ilmu aqli (rasional ) tetapi juga ilmu naqli. Hal inilah yang perlu
untuk kita ketahui sebagai acuan semangat bagi generasi umat islam bahwa
peradaban umat islam pernah memperoleh masa keemasan. Setelah masa itu berakhir
terjadilah masa kehancuran yang diawali perebutan kekuasaan antara keluarga baniAbbasiyah. Selain itumasihbanyakfaktor-faktordansebab-sebabinternalmaupuneksternal.
keyword :abbasid dynasty,transmission of cultuire,
development of culture and science,setback..
Abstrac
History is like spectacles past, the basis and measure
every human being in the future. With this article we review some of the key
events on the days after administration Umayyad dynasty, which is about the
reign of the Abbasid descendants. Abbasids is one proof of the history of
civilization Islamic Umah is happening. Bani Abbasid reign the Muslims who
obtain a glorious heyday. Progress was almost cover all aspects of life. Not
only aqli science (rational) but also science naqli. This is what we need to
know as a reference to the spirit of generations of Muslims that the Islamic
civilization never received the golden age. After that period expires pass
destruction period that begins a power struggle between the descendants of the Abbasid
family. In addition there are many factors and causes of internal and external
Kata kunci
:dinastiAbbasiyah,transmisikebudayaan,perkembangankebudayaandanilmu,kemunduran.
Pendahuluan
Sebagaimana
di ketahui bahwa kekuasaan dinasti bani abbas atau khilafah abbasiyah
melanjutkan kekuasaan bani umayyah di namakan khilafah abbasiyah para pendiri
dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al-abbas pamana nabi muhammad SAW.
Dinasti abbasiyah di dirikan oleh Abdullah Al-saffah ibn muhammad ibn Ali ibn
Abdullah ibn Al-abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang
panjang,dari tahun 132 H (750) M s.d 65
6H
(1258). Selama dinasti ini berkuasa pola politik yang di terapkan berbeda beda
sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.
Ketika
dinasti Umayyah berkuasa bani abbas telah melakukan usaha perebutan kekuasaan,
bani abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasan sejak masa khalifah
Umar bin abdul aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu di kenal liberal dan
memberikan toleransi kepada kegiatan keluarga syiah. Gerakan itu didahului oleh
saudara saudara dari Bani abbas seperti ali bin abdullah bin abbas, muhammad
serta ibrahim al imam, yang semuanya mengalami kegagalan, meskipun belum
melakukan gerakan yang bersifat politik sementara itu ibrahim bin abbas
meninggal dunia dalam penjara karena tertangkap, setelah menjalani hukuman
kurungan karena melakukan gerakan makar. Barulah usaha perlawanan itu berhasil
di tangan Abu abbas setelah melakukan pembantaian terhadap seluruh Bani
Umayyah, termasuk khalifah marwan II yang sedang berkuasa
Orang
Abbasiyah, sebut Abbasiyah merasa lebih berhak daripada Bani umayyah atas
kekhalifahan islam, sebab mereka adalah cabang Bani hasyim yang secara nasab
keturunan lebih dekat dengan nabi, menurut mereka orang Umayyah secara paksa
menguasai khalifah melalui tragedi perang siffin. Oleh karena itu untuk
mendirikan Dinasti Abbasiyah mereka mengadakan gerakan yang luar biasa
melakukan pemberontakan terhadap Umayyah.pergantia kekuasaan Dinasti Umayyah
oleh dinasti Bani Abbasiyah diwarnai dengan pertumpahan darah meskipun kedua
dinasti ini berlatar belakang islam. Akan tetapi dalam pergantian posisi
pemerintahan melalui perlawanan yang panjang dalam sejarah islam.
Masa dinasti abbasiyah yang
berlangsung lebih kurang lima abad (750-1258) dicatat sebagai masa masa
kejayaan ilmu pengetahuan dan peradaban islam,kemajuan ilmu pengetahuan dan
peradaban islam ini khususnya dalam bidang ilmu agama tidak lepas dari peran
serta ulama dan pemerintah yang yang memberi dkungan pemerintah, baik dukungan
moral material dan finansial kepada para ulama perhatian yang serius dari
pemerintah ini membuat para ulama yang ingin mengembangkan ilmu ini mendapatkan
motivasi yang kuat sehingga mereka berusaha keras untuk mengembangkan dan
memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban islam diantara ilmu pengetahuan agama islam yang berkembang dan
maju adalah ilmu hadist, ilmu tafsir ilmu fiqih dan tasawuf.
Dari
sini dapat di ketahui bahwa bangkitnya daulah Abbasiyah bukan saja pergantian
dinasti akan tetapi lebih dari itu adalah penggantian struktur sosial dan
ideologi sehingga dapat di katakan kebangkitan daulah Abbasiyah merupakan suatu
revolusi
Adapun faktor kemunduran Dinasti bani
abbas yaitu faktor internal dimanaa keluarga penguasa cenderung mengejar
kemewahan hidup, perebutan kekuasaan antara keluarga bani abbasiyah serta
adanya konflik keagamaan, sedangkan faktor eksternal yaitu banyaknya
pemberontakan akibat nya luasnya wilayah kekuasan yang semakin tidak terkontrol
dan adanya serangan dari bangsa mongolia ,akibat dari serangan pasukan mongolia
ini juga menjadi salah satu penyebab runtuhnya bani abbasiyah
A.Sejarah
berdirinya Bani Abbasiyah
Menjelang akhir daulah
Ummayyah I , terjadi bermacam-macam kekacauan yang antara lain disebabkan:
1.
Penindasan
yang terus menerus terhadap pengikut Ali dan Bani Hasyim pada umumnya
2.
Merendahkan
kaum muslimin yang bukan bangsa Arab
sehingga mereka tidak diberi kesempatan dalam pemerintahan
3.
Pelanggaran
terhadap ajaran islam dan hak-hak asasi manusia dengan cara terang-terangan
Oleh karena itu ,logis kalau bani Hasyim mencari jalan keluar
dengan mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan daulah Ummayyah. Gerakan
ini menghimpun:
A.
Keturunan
Ali (Alawiyin) pemimpinnya Abu Salamah
B.
Keturunan
Abbas (Abbasiyah) pemimpinnya Ibrahim-al Iman
C.
Keturunan
bangsa Persia pemimpinnya Abu Muslim
al-Khurasany
Mereka memusatkan kegiatannya di Khurasan. Dengan usaha ini,pada tahun
132H/750 M tumbanglah daulah Ummayyah dengan terbunuhnya Marwan bin
Muhammad,khalifah berakhir. Dengan terbunuhnya Marwan mulailah berdiri daulah
Abbasiyah dengan diangkat khalifah pertama,Abdullah bin Muhammad,dengan gelar
Abu al-Abbas al –Saaffah[1]
Kesuksesan Abbasiyah meraih kursi kekhalifahan dikarenakan
kepiawaian mereka dalam melihat situasi dan kondisi yang ada. Abbasiyah
berhasil mengumpulkan pendukung dari berbagai kalangan yang mayoritas merasa
“tersakiti” oleh Bani Ummayah , baik bernuansa keagamaan-syiah-atau dari
kelompok Mawalli yang merasa ditekan dengan adanya pungutan pajak. [2]
A.
Nama
–nama Khalifah Pemerintah Abbasiyah
Berikut
ialah daftar nama-nama khalifah pemerintahan Abbasiyah dan tanggal permulaan
pemerintahan mereka:
1.
Abul
–Abbas as-saffah 132 H
2.
Abu
ja’far al - Mansur 136 H
3.
Abu
Abdullah Muhammad al-Mahdi bin al – Mansur 158 H
4.
Abu
Musa al-Hadi 169 H
5.
Abu
ja’far harun ar- Rasyid 170 H
6.
Abu
Musa Muhammad al- Amin 193 H
7.
Abu
ja’far Abdullah al-Ma;mun 198 H
8.
Abu
Ishak Muhammad al-Mu’tashim 218 H
9.
Abu
ja’far Harun al-Wastiq 227 H
10.
Abul
–Fadhl Ja’far al-Mutt=wakkilin 232 H
11.
Abu
ja’far Muhammad al-Muntasir 247 H
12.
Abul-abas
Ahmad al-Musta’in 248 H
13.
Abu
Abdullah Muhammadal-Mu’taz 252 H
14.
Abu
Ishak Muhammad al-Muhtadi 255 H
15.
Abul-Abass
Ahmad al- Mu’tamid 256 H
16.
Abul
Abass Ahmad al- Mu’tadhid 279 H
17.
Abu
Muhmmad Ali al-Muktafi 289 H
18.
Abul
– Fadhl Ja;far al-Muqtadir 295 H
19.
Abu
Mansur Muhammad al-Qahir 320 H
20.
Abul
Abba Ahmad ar-Rdhi 322 H
21.
Abu
Ishak Ibrahim al-muttaqi 329 H
22.
Abul
qasim Abdullah al- Mustakfi 333 H
23.
Abdul-
Qasim al-Mufadhadhal at-muthi’ 334 H
24.
Abul
– Fadl Abdul Karim at-Tha’i 362 H
25.
Abul
Abbas ahmad al-qadir 381 H
26.
Abu
ja’far abdullah al-qaim 381 H
27.
Abul
Qaim Abdullah al-Muqtadi 467 H
28.
Abul-Abbas
Ahmad al-Mustazhhir 487 H
29.
Abu
Mansur al-Fadl sl-Mustarsyid 512 H
30.
Abu
ja’far al-Mansur ar-Rasyid 529 H
31.
Abu
Abdullah Muhammad al-Muqtafi 530 H
32.
Abul-Munzhaffar
al-Mustanjid 555 H
33.
Abu
Muhammad al- Hasan al-Mustadhi’ 566 H
34.
Abul
Abbas Ahmad an-Nashir 575 H
35.
Abu
Nashr Muhammad az –Zahir 622 H
36.
Abu
ja’far al-Mansur al-Muustanshir 623 H
37.
Abu
Ahmad Abdullah al-Musta’shim 640-656 H[3]
B. Transmisi Kebudayaan ke Dunia Muslim
Dalam negara islam di masa Daulah Abbasiyah,berkembang bermacam
corak kebudayaan,yang berasal dari beberapa bangsa. Hal ini tersebab: 1.
Warganegara terdiri dari berbagai unsur bangsa; 2. Pergaulan yang intim dan
kawin campuran; 3. Berbagai bangsa
memeluk agama islam; 4. Meningkatnya kemajuan yang membutuhkan ilmu pengetahuan
luas dalam segala bidang kehidupan.Dalam unsur bangsa terdapat
perbedaan-perbedaan. Tiap-tiap unsur bangsa mempunyai kelebihan dan
kekurangannya. [4]
Demikian dalam masa Daulah Abbasiyyah,berkembang empat unsur
kebudayaan yang mempengaruhi kehidupan akal,yaitu kebudayaan Persia,kebudayaan
Yunani, kebudayaab Hindi,dan kebudayaan Arab.
a.
Kebudayaan
Persia
1.
Pembentukan
Lembaga Wizarah
Umumnya yang menjadi wazir adalah orang-orang turunan Persia.
Kedudukan wazir ini sangat penting,karena wazir
mewakili khalifah dalam segala urusan negara. Kesempatan ini digunakan
sebaik-baiknya oleh wazir untuk jabatan-jabatan penting dengan orang0prang
turunan Persia. Mereka inilah tang memasukkan unsur kebudayaan Persia kedalam
dunia musli.
2.
Pemindahan
Ibukota Negara
Pemindahan ibukota ke Damaskus ke Bagdad, yang terletak dalam bekas
daerah jajahan Persia. Kota Bagdad dihuni oleh berbagai unsur bangsa. Adapun
yang menyebabkan kebudayaan Persia menjadi salah satu unsur dari kebudayaan
islma yaitu:
a.
Perbendaharaan
kata
b.
Ilmu
pengetahuan
c.
Para
sarjana
d.
Jejak
dalam kebudayaan Arab[5]
b.
Kebudayaan
Hindi
Sebagian India telah dapat dikuasai dalam tahun 91 H, di zaman
Khalifah Walid,yaitu daerah Sind. Setelah itu, berturut-turut dikuasainya
Daibut ,Nairangkut (kini Heiderabad). Rawar dan Multan. Perwira muda yang
memimpin operasi ini bernam Muhammad bin Kasim, baru berusia 20 tahun. Dalam
peperangan-peperangan yang terjadi, kecuali harta rampasan,juga banyak wanita
ditawan yang kemudian dikawininya. Dengan demikian, unsur Sind(Hindi) merupak
unsur penting dari umat islam. Adanya perana orang India dalam membentuk kebudayaan Islam,terjadi dua
segi:
1.
Segi
langsung: yaitu kaum Muslimin berhubungan langsung dengan orang-orang India,
lewat perdagangan dan penaklukan.
2.
Segi
tak langsung: yaitu penyaluran kebudayaan India ke dalan kebudayaan Islam lewat
kebudayaan persia.
Yang menyebabkan kebudayaan India menjadi salah satu unsur penting
dari tubuh kebudayaan islam yaitu:
1.
Kehadiran
orang turunan India dalam jumlah besar kedalm dunia ilmu pengetahuan.
2.
Penyalinan
buku-buku pengetahuan dari bahasa Hindi
ke dalam bahasa Arab
3.
Hubungan
dagan antara arab Muslim dengan orang India
4.
Pengaruh
beberapa ajaran Hindu kepada orang-orang islam,seperti ajaran mengenai illahiyat,tanasukhul
arwah,dan lain-lain.
5.
Arabisasi
banyak kata-kata dan istilah-istilah bahasa India.
6.
Pengembalian
berbagai hikmah dan falsafah dari alam pikiran India.
7.
Pemakaian
permainan syatharanji(catur)oleh muslimah Arab.[6]
c.
Kebudayaan
Yunani
Kemaharajaan Iskandar terdiri dari Yunani dan Makdoni di
Eropa,Mesir,dan Lybia
diAfrika,Syiria,Palestina,Irak,Persia,Turkestan,Afghanistan,Bulukhistan,dan
sebagian India di Asia. Politik yang dijalankan Iskandar, yaitu mendekatkan
negeri-negeri jajahan denga negeri-negeri. Berbangsa Grik. Dia melakukan
asimilasi unsur Grik dengan unsur Asia dan Afrika dalam pembinaan tamadun
kemaharajaannya. Dia menganjurkan turunan Yunani mempergauli rakyat tanah
jajahan, para pujangga dan sarjana disuruh memperkembangkan ilmu dan kebudayaan
mereka. Karena itu, menjelarlah peradaban dan kebudayaan Yunani.
Sebelum dan sesudah Islam,terkenallah di Timur beberapa kota yang
menjadi pusat kehidupanb kebudayaan Yunani. Yang paling termasyhur yaitu :
1.
Jundaisabur
: terletak di Khuzistan , dibangun oleh Sabur I, yang dijadikan temMepat
pembuangan para tawanan Romawi. Inilah sebabnya, maka Jundaisabur menjadi
sumber kebudayaan Yunani.
2.
Harran
: kota yang dibangun di utara Irak ,yang menjadi pusat pertemuan segala macam
kebudayaan .
3.
Iskandariyah
: ibokata Mesir waktu menjadi jajahan Yunani.[7]
d.
Kebudayaan
Arab
Masuknya kebudayaab Arab ke dalam kebudayaan Islam terjadi dengan
dua jalan.:
1.
Jalan
Agama : islam mengharuskan mempelajari Al-Qr’an ,hadist ,fiqih, yang semuanya
dalam bahasa arab.
2.
Jalan
Bahasa : jazirah Arabiah adalah sumbernya bahasa Arab, bahasa terkaya di antara
rampun bahasa-bahasa Samy, dan tempat lahirnya Islam.
Empat kebudayaan tersebut dia atas merupakan sungai-sungai kecil
yang mengalir dari lembah-lembah daerah pegunungan, melalui dataran luas menuju
samudra raya, yaitu samudra kebudyaan Islam yang tiada bertepi, karen aIslam
sendiri meliputi semesta alam.[8]
C.
Perkembangan
Kebudayaan dan Ilmu Rasional
Peradabanislammengalamipuncakkejayaanpada masa daulahabbasiyah.
Perkembanganilmupengetahuansangatmaju.Kemajuanilmupengetahuandiawalidenganpenerjemahaannaskah-naskahasingterutama
yang berbahasayunanikedalam Bahasa arab, pendirianpusatpengembanganilmudanperpustakaan
bait al-hikmah,
danterbentuknyamadzhab-madzhabilmupengetahuandankeagamaansebagaibuahdarikebebasanberpikir.[9]Ketika umat islam di zaman dinasti Umayyah berhasil melakukan
ekspansi secara besar-besaran baik ke wilayah timur maupun ke barat, ternyata
tersdapat sejumlah kota yang merupakann kot apusat pengembangan tradisi ilmiah
Yunani,India,dan Persia. Di antara kota-kota yang menjadi pusat pengembangan
tradisi ilmiah tersebut antara lain adalah kota Aleksandria di Mesir,
Jundyisaipur di Irak ,bachtar di syiria .
kota-kota ini kemudian menjadi bagian
dari wilayah islam.[10]
Kebudayaan Yunani yang bertebaran di Mesir ,Syiria dan Asia Barat mempengaruhi
alampikiran kaum muslimin yang giat menuntut dan memperkembangkan “ilmu Aqli”
dalam zaman daulah Abbasiyah .
Adapun perkembangan ilmu aqli dalam zaman daulah Abbasiyah di
uraikan sebagai berikut:[11]
1.
Falsafah
Setelah kitab-kitab falsafah Yunani menerjemahkan kedalam bahas
arab di zaman khalifah Harun ar-Rasyid dan khalifah al-Makmun , barulah kaum muslimin
sibuk mempelajari ilmu falsafah,bahkan menafsir dan mengadakan perubahan serta perbaikan
sesuai dengan ajaran islam, sehingga lahirlah para filosof islam yang kemudian
menjadi bintangnya dunia filsafat.yaitu :
1.
Abu
ishak al-kindy
2.
Abu
nasr Faraby
3.
Ibnu
sina
4.
Ibnu
bajah
5.
Ibnu
thaufail
6.
Ibnu
rusyd
7.
Al-abhary
[12]
2.
Ilmu
kedokteran
Ilmu ini mulai mendapat perhatian ketika Khalifah Al-Manshur dari
Bani Abbas menderita sakit pada tahun 765M. Atas nasehat menterinya, Khalid bin
Barmak , kepala rumah sakit Yunde Sahpur yang bernama Girgis bin Buchtyshu
dipanggil ke istana untuk mengobati. Semenjak itu, keturunan Grigis tetap
menjadi dokter isatana dan pemerintahan,dan ilmu kedokteran mendapat perhatian.
Khalifah ini memerintahkan untuk menerjemahkannya dari bahasa Yunani ke dalam
bahasa arab. Ilmu kedokteran masa inni
masih merupakan bagian dari ilmu filsafat dan berkembang bersama-sama ilmu
filsafat. Orang yang kemudian terkenal sebagai dokter islam anatara lain,
Al-Razi, dan Ibnu Sina.[13]
3.
Ilmu
optik
Dalam ilmu ini yang terkenal namanya adalah Abu Ali al-Hasan bin
al-Hytam. Orang Eropa menyebutnya Alhazen. Ia ilmuan Basrah yang pindah ke
kairo menjad pegawai pemerintahan khalifah al-Hakim dari abnai Fatimiyyah. Ia
ahli dalam ilmu mata (optik) ,cahay ,warna,. Bukunya “kitab al-Manzhir”mengenai
ilmu cahaya diterjemahkan ke bahasa latin di masa Gerard of Cremona dan
disiarkan pada tahun 1572.[14]
Melalui percobaannya Alhazen kemudian menemukan lensa pembesar .
penemuannya itu timbul dari teoriny atentang cahaya dann sinar. Ia meyakini
bukan sianr yang meninggalkan mata ketika memandang sesuatu, tetapi sosok benda
iti sendiri yang masuk ke dalam mata kemudian berganti dengan kebeningan.
Alhazen menemukan kaca teleskop dan kaca mikroskop . ia juga mengadakan
percobaan tentang cahaya, tentang fokus.[15]
4. Ilmuastronomi
Dalamlapanganilmuastronomipenulisannyadimulaisejakditerjemahkannyabukusidhantadari
Bahasa indiakedalam Bahasa araboleh al-fazari di Baghdad padatahun 771 M. Ahli
astronomi yang btermukalainnyadalamperogeiniadalahabu al-abbasahmad al-farghani
(al-fraganus), yang padatahun 861 M di angkatoleh
al-mutawakkilmenjadipengawasdalampembangunannilometer di fusthath. Al-battani
(albagtegnius) iaberasaldariharran, adalahseorangahliperbandinganyang
terbesardanpenyelidikan yang tekun. Antara tahun 887-918 M
iamengadakanobservasi di rakkah. Al-biruniasli Persia, tinggal di
ghaznaafganistan.Iaadalahseorangsarjana yang paling terkemuka di
bidangilmupasti. Iamenguasaiselain Bahasa arab, sangkrit, Persia, juga
Bahasa-bahasahibrew, Syria, danturki.[16]
5. Ilmuhitung
Angka-angka yang
telahbiasakitapakaidisebutangkaarab.
Angkaarabinipadamulanyadiperkenalkanolehseorangbernamasidhartadariindia yang
bekerja di majlid al-mansursebagaiseorangahliastronomi. Sudahbarangtentu system
perangkaan (yang dalam Bahasa arabdisebuthindia) sudahdipergunakan di india.
Ketika al-fazarimenerjemahkanbuku-bukuindia, terjemahnyainimembantuterkenalnya
system perangkaankeduniaarab. Angka yang dariindiaitu, disebutragam
al-hindi,terdiridatiangka 1,2,3,4,5, kemudianoleh
al-khawarizmidiciptakanangka 6,7,8,9 danselanjutnyadiciptakanangka 0(nol) yang
dinamakansirfataukosong. Barat barumenggunakannol 250 tahunkemudian,
bersamaandenganangka-angka lain.
Dengandemikiankesepuluhangka-angkaitudikenalbersama-sama di eropa,
dikenalkanoleh al-khawarizmi.Padaabad VIII M, seorangahlialjabarbaratbernama
Leonardo Fibonacci, berasaldaripisa (italia), mengadakanpenelitianlanjutantentangaljabar yangdipelajari orang barat.
Iamengunjungimesir, Syria, yunani, dansisilia.
Kemudianiadapatmemastikanbahwaaljabaradalahsuatuilmuberhitungberasaldarimuslim.
Pengetahuantentang negative danpositif,begitu pula pengetahuantentangakar,
adalahciptaanmuslim. Dalamduniaislamsarjana yang sejalandenganumar
al-khayyamdiantaranyasijmidan ibn laith. Selainitu bin
al-haithamdapatmenyelesaikansoal yang belumdigarap al-khayyam. Kemajuan yang
diperoleh bin al-haithamdilanjutkanoleh al-kuhi. Demikianlahsegalailmuhitungtelahdiselesaikanolehkalanganislam.[17]
6. Imukimia
Di
dalamstudi-studimerekatentangilmukimiadanilmuhitungdansarjana-sarjanamusliminimemperkenalkancarapenalitian
(experiment) objektif yang merupakanperkembangan yang menentukanterhadapspekulasi
yang membingungkanbagi orang-orang yunani.
Merekatelitisekalidalammengobservasigejala-gejaladantekundalammengumpulkanfakta-fakta.Bapakilmukimiaialahjabir
b in hayyan yang berkembang di kufarsekitartahun 776 M. setelah al-razi (925),
namajabir bin hayyanadalahnama yang
terbesardalambidangkimiapadaabadpertengahanini. Jabir
secarajelasmengakuipentingnyakimiasampaisekarangmasihdipakaidalamduniakedokteran.[18]
D.
Sebab –sebab kehancuran
dinasti Abbasiyah
1.
Faktor interen
a.
Lemahnya
semangat patriotisme negara,menyebabkan jiwa jihad yang diajrkan
Islam tidak bersaya lagi menahan segala amukan yang datang,baik
dari dalam maupun dari luar
b.
Hilangnya
sifat amanah dalam segala perjanjian yang dibuat,sehingga kerusakan moral dan
kerendahan budi menghancurkan sifat-sifat baik yang mendukung selam ini
c.
Tidak
percaya pada kekuatan sendir. Dalam mengatasi berbagai pemberontakan,khalifah
mengundang kekuatan asing. Akibatnya ,kekuatan asing tersebut memanfaatkan
kelemahan khalifah
d.
Fanatik
madzhab persaingan dan perebutan yang tiada henti antara Abbasiyah dan Alawiyah
menyebabkan kekuatan umat islam menjadi lemah,bahkan hancur berkeping-keping.
e.
Kemrosotan
ekonomi terjadi karena banyaknya biaya yang digunakan untuk anggaran
tentara,banyaknya pemberontakan dan kebiasaan para penguasa untuk
berfoya-foya,kehidupan para khalifah dan keluarganya serta pejabat –pejabat yang hidup mewah,jenis
pengeluaran yang semakin beragam serta pejabat yang korupsi,dan semakin
sempitnya wilayah kekuasaan khalifah
karena telah banyak provinsi yang memisahkan diri.
2.
Faktor
ekstern
Disintegrasi, akibat kebijakan untuk lebih mengutamakan pembinaan
peradaban dan kebudayaan Islam daripada
politik, provinsi-provinsi tertentu di pinggiran mulai melepaskan dari
genggaman penguasa bani Abbasiyah. Mereka bukan sekedar memisahkan diri dari
kekuasaan khalifah, tetapi memberonta k dan berusaha merebut pusat kekuasaan di
Bagdad. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak luar dan banyak mengorbankan umat, yang
berati juga menghancurkan Sumber Daya
Manusia(SDM). Yang paling membahayakan adalah pemerintahan tandingan Fatimiah
di Mesir walaupun pemerintahan lainnyapun cukup menjadi perhitungan para
khalifah di Bagdad. Pada akhirnya, pemerintah-pemerintah tandingan ini dapat
ditaklukan atas bantuan Bani Saljuk atau Buyah.[19]
D.Masa
kejayaan Peradaban Dinasti Abbasiyah
Pada periode pertama pemerintahan bani Abbasiyah mancapai masa
keemasan. Secara politisi para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan
merupakan pusat kekuasaan politik sekaligus agama. Di sisi lain kemakmuran masyarakat
mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga beerhasil menyiapkan landasan bagi
perkembangfan filsafat dan ilmu penngetahuan islam.antara lain: [20]
1.
Fiqih
2.
Ilmu
tafsir
3.
Ilmu
hadist
4.
Ilmu
kalam
5.
Ilmu
bahasa
Kesimpulan
kekuasaan
bani Abbasiyah , sebagaimana disebutkan, melanjjutkan kekuasaan dinasti Bani
Umayyah. Dinamakan bani Abbasiyah karena pendiri dan penguasa dinasti ini
adalah keturunan Al-Abbas paman nabi Muhammad saw. Pada periode pertama,
pemerintah bani Abbasiyah mencapai mas keemasannnya. Periode ini juga berhasil
menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam
islam.Padaperiodekedua, dimulailah masa
kemunduranfaktor-faktorkemunduraninterendanexterensalahsatufaktorinterenadalahLemahnya semangat patriotisme negara, Fanatik madzhab persaingan
dan perebutan yang tiada henti antara Abbasiyah dan Alawiyah menyebabkan
kekuatan umat islam menjadi lemah. Dan salahsatufaktorexterenadalahDisintegrasi.
Daftarpustaka
Amin,munir,samsul.2009.sejarahperadabanislam.Jakarta.hamzah.
Supriyadi,dedi.2016. sejarahperadabanislam.
Bandung. cvpustakasetia.
Sunanto, musynian. 2004.
Sejarahislamklasik. Jakarta. Prenadatimur .
Sumanto, musyrifah.
2011.Sejarahislamklasikperkembanganilmupengetahuanisalam. Jakarta.
Kencana.
Maryam,lili.2002. Sejarahperadabanislam.
Yogyakarta dekanfakultasadabuinsunankalijaga.
Fuadi,imam. 2011. sejarahperadabanislam.
yogyakarta.teras.
Syalabi, A. 2003.Sejarahdankebudayaanislam.
Jakarta. PT.pustakaalihusna.
Bakar, abu, istianah.
2008. Sejarahperadabanislam.malang. UIN malang press.
Badri, yatim. 2011.sejarahperadabanilam,rajawali
pers.
Hasjmy, A. sejarah
kebudayaan islam
Catatan:
1.
Makalah
ini agak kacau dari sisi sistematika. Perlu dibenahi supaya dapat dibaca dengan
baik.
2.
Tolong
format makalah disesuaikan dengan artikel yang menjadi rujukan.
3.
Penulisan
footnote ada beberapa yang masih salah.
4.
Penulisan
huruf kapital (besar) masih banyak terdapat kesalahan. Pahami bagaimana cara
menulis kapital dan biasa.
5.
Pendahuluan
tidak mencerminkan pendahuluan sebagaimana mestinya. Perlu dirubah total.
Pelajari
lagi bagaimana cara menulis yang baik dan benar!!!!!
[1]
Musyrifah sunanto,Sejarah Islam
Klasik perkembangan ilmu pengetahuan islam(Jakarta:kencana,2011).hlm.48
[2] Istianah
Abu Bakar,sejarah peradaban islam(Malang:UIN Malang Press,2008).hlm.24
[3]
A.Syalabi,Sejarah dan Kebudayaan Islam 3(Jakarta:penerbit PT.Pustaka Ali
Husna Baru,2003.hlm,20
[4] A.
Hasjmy ,sejarah kebudayaan islam .hlm.251
[5]
Ibid.hlm.252
[6]
Ibid.hlm.254
[7]
Ibid.hlm.256
[8]
Ibid.hlm.247
[9]Lili
Maryam dkk,sejarah peradaban islam (Yogyakarta:dekan fakultas adab uin
sunan kalijaga,2002).hlm 97
[10] Imam
fuadi,sejarah peradaban islam (Depok Sleman
Yogyakarta,Teras,2011).hlm.129
[11] A.hasjmy,sejarah
kebudayaan islam
[12]
Ibid.hlm.294.
[13]
Musyrifah sumanto, sejarah islam kalsik perkembangan ilmu pengetahuan islam(Jakarta,kencana,2011).hlm.83
[14]
Ibid.hlm.101
[15] Ibid .
hlm.102
[16]Musyniansunanto, sejarahislamklasik,(Jakarta
timur,prenada media,2004). Hlm 103
[17]Musyniansunanto, sejarahislamklasik,(Jakarta
timur,prenada media,2004). Hlm 107-110
[18]Musyniansunanto, sejarahislamklasik,(Jakarta
timur,prenada media,2004). Hlm 111
[19]Dedi
supriyadi, sejarah peradaban Islam(Bandung,cv pustaka setia,2016).hlm.141
[20] Samsul
munir amin sejarah peradabn islam,(jakarta,hamzah2009).hlm.144
Tidak ada komentar:
Posting Komentar