Perkembaangan Islam di Andalus
Moh. Atho’illah
Maftuh, Muhammad Afiq Aminullah, Dessi Suryawati, Lailatul Nur Azizah
Mahasiswa
Pendidikan Bahasa Arab UIN Maulana Malik Ibrahim
e-mail: muh.afiq.a@gmail.com
Abstract
This article talks about the struggle of the spread of Islam in andalus when Islam entered a period of decline, the euro rose from adversity. Expansion Muslims to Spain from the period of Al-Walid when he was becoming caliph (705-715 AD) by sending military forces to Spain. How sake is being made to spread Islam in Andalus so as to bring a new culture that enriched Spain in general. At that time there were advances of civilization in all fields. Therefore, finally Spain (Andalusia) became one of the main center of world civilization. Offsetting the triumph of the dynasty Umayyad dynasty in Damascus (Damascus). A culture that would have ups and downs as the rotation of a wheel, sometimes above and sometimes below. So is the power of an empire, a moment he appeared, growing rapidly, then fell and lost. The development of Islam in Andalusia decline because some internal and external factors.
Abstrak
Artikeliniberbicaramengenaiperjuangan penyebaran
islam di andalus ketika islam memasuki masa
kemunduran, eropa bangkit dari keterpurukan dan keterbelakangnya.. Ekspansi umat islam ke Spanyol yang terjadi pada masa
Al-Walid ketika menjabat mejadi kholifah (705-715 M) dengan mengirimkan pasukan
militer ke Spanyol. Cara demi cara telah dilakukan untuk menyebarkan islam di Andalus
sehingga membawa kultur baru yang
memperkaya Spanyol pada umumnya. Pada saat itu terdapat kemajuan-kemajuan
peradaban dalam segala bidang. Oleh karena itu, akhirnya Spanyol (Andalusia)
menjadi salahsatu pusat peradaban dunia. Mengimbangi kejayaan dinasti umayyah
di damsyik (damaskus). Suatu kebudayaan tentu akan mengalami pasang surut sebagaimana
berputarnya sebuah roda, kadang diatas
dan kadang dibawah. Begitu juga dengan kekuasaan sebuah imperium, suatu
saat dia muncul, berkembang pesat, lalu jatuh dan hilang. Perkembangan islam di Andalusia mengalami
kemunduran karena bebarapa faktor internal maupun eksternal.
Keywords:Andalusia, Ekspansi, Al-Wali
A. Pendahuluan
Sebelum islam masuk Spanyol, sekitar abad ke-5 bangsa Jerman mendatangi semenanjung Liberia.
Theodoric, Raja Ostogoh, mendirikan istana di Toredo sekitar tahun 51 M.
Kmudian, pada tahun 569 M. Leovigildo, seorang Raja Visigoth, menjadikan Toledo
sebagai ibukota Kerajaan Visigoth Spanyol . Sejak itulah, Toledo mengalami
kejayaanya yang pertama. Pada tahun 689 M, Raja Reecaredo menjadikan Katolik
sebagai agama resmi di Spanyol.
Pada
awal abad Ke-8 Masehi, para pendatang baru berdatangan ke dalam Eropa (Spanyol).
Pendatang tersebut adalah bangsa Arab yang membawa agama Islam. Sejak ekspansi
bani umayyah Spanyol pada tahun 177 M, yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad,
Spanyol menjadi bagian wilayah kekuasaan islam. Umat islam berkuasa di Spanyol
hampir delapan abad, yaitu dari tahun 711-19 M.
B.
Sebelum
Islam Masuk Spanyol
Sebelum menaklukan Spanyol, Umat islam terlebih dahulu menguasai
Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani
Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada zaman khalifah
Abdul Malik(685-705 M). Afrika utara dipimpin oleh gubernur, yaitu Hasan bin
Nu’am, dan kemudian diganti oleh Musa bin Nushair. Ketika itu Khalifah Abdul
Malik mengirim 40.000 pasukan berkuda
menuju Afrika Utara dibawah pimpinan Hasan bin Nu’am yang dibantu oleh pasukan
Mesir dan Libya. Melalui perjuangan panjang, akhirnya pasukan itu bisa
mengalahkan pasukan romawi dan menduduki Benteng Kartago.
Namun panglima Hasan bin Nu’am terpaksa menghadapi suku Barbar dari
pedalaman pegunungan Atlas di wilayah Aljazair yang di pimpin oleh Ratu Kahinaa
Sorceres. Hasan bin nu’am berhasil menghalau serangan suku Barbar dan berhasil
menawan Ratu kahina yang selanjutnya dijatuhi hukuman mati.
Karena kegagahanya Hasan bin
nushair diangkat menjadi Gubernur di Libya oleh Khalifah Abdul Malik
mengangkatnya sebagai gubernur di wilayah Libya. Jabatan panglima unuk pesisir
Afrika Utara dan barat tetap ia pegang. Hanya saja, belum sempat menikmati
jabatan itu, Hasan bin Nu’am meninggal dunia.
Ketika Posisi Afrika utara kosong atas kepemimpinan, Gubernur Mesir
Abdul Aziz bin Abdul Malik mengirim atau menunjuk ‘’Musa bin Nushair’’ untuk
menggantikan peranan Hasan bin nu’am. Waktu itu Musa bin Nushair berusia 60
tahun, tetapi semangatnya tetap membara.
Kedatangan Musa bin Nushair disambut baik oleh penduduk Kairawan.
Sarbuan sisa sisa suku Barbar yang kini dipimpin Warkastaf, penganti ratu
kahina, yang telah terbunuh. Namun Musa bin Nushair menganggap gangguan dari
suku Barbar akan trus datang sebelum markasnya di Pegunungan Atlas dihancurkan.
Dibawah pimpinannya sendiri , Musa bin Nushair menerobos markas mereka dan
langsung berhadapan dengan kusaila. Ini terjadi pada tahun 89H.(Hepi andi
bastoni, Sejarah Para Khaliah,Pustaka AL kautsar jaktim,2008).
Kemudian marilah kita kembali pada kisah perjuangan kaum muslimin
di Afrika Utara dan magribi. Disini akan diterangkan bahwa Mu’awiyah ibnu Abi
Sufyan pernah memecat gubernur mesir, yaitu Mu’awiyah ibnu khudaij pada tahun
50 H. dan selanjutnya ia mengangkat Maslamah ibnu Makhad Al-Anshari, yang juga
diberinya kuasa untuk memerintah daerah Magribi. Maslamah merupakan merupakan
gubernur pertama yang menguasai daerah Magribi, mesir, Barqah, Afrika dan
Tripoli,sebagaimana yang disebutkan oleh At thabari. Maslamah memecat panglima
Uqbah dari kedudukannya di Afrika dan sebagai gantinya ia mengangkat seorang hamba sahayanya yang
bernama Abdul Muhajir. Abdul Muhajir telah mendapat sukses dalam perjuangannya
dan telah berhasil merangkul seorang pemimpin penting bangsa Barbar, bernama
kusilah. Sesudah itu banyaklah suku barbar mengikuti jejak kusilah ini. Setelah
merasakan kemenangan terhadap bangsa barbar ini, baik dengan jalan diplomasi
ataupun dengan kekuatan senjata, maka Abdul Muhajir lalu berusaha pula untuk
mencapai kemenangan terhadap kekuasaan romawi.
Pada permulaan masa
pemerintahan Yazid (60-64H), pimpiman kembali diserahkan kepada ‘Uqbah ibnu
Nafi’. Sedang Abdul Muhaijir jadi pembantunya . Kedua pahlawan besar ini telah
berhasil untuk maju terus dalam pertarungan mereka. Hingga sampailah mereka ke
pantai Lautan Atlantik. Diriwayatkan bahwa disana Uqbha naik ke suatu bukti dan
berseru; ’’ya rabbi, kalua tidaklah Karena lautan ini niscaya aku terus
berjuang pada jalanmu. kalau aku tahu bahwa dibelakang lautan ini masih ada
negeri dan manusia niscaya aku mengharunginya!
Akan tetapi
penaklukan-penaklukan ini belumlah mempakan perhentian. Bangsa Barbar tidak
suka kembalinya ‘Uqbah memegang pemimpinan. Kusailah keluar dari islam, serta
mempersiapkan dirinya dan mengadakan peralawanan. Begitu pula orang orang
romawi, memakai kesempatan ini, serta menghasut kashulah dan memberinya
perlengkapan perlengkapan.[1]
PENGUASAAN ISLAM ATAS SPANYOL
Pada tahun 81 Hijriyah, sebuah armada laut siap berangkat dari
pelabuahn turis .Perjalanan pun dimulai. Daerah demi daerah dibebaskan . Ketika
pasukan kaum muslim sedang merangkai kemenangan demi kemenangan itulah, Abdul
Malik meninggal dunia. Dalam sejarah Abdul Malik dikenal dengan ‘’Abdul Muluk’’
atau ayah para raja atau khalifah. Dijuluki demikian karena keempat anaknya
menjadi khalifah Bani Umayyah mengantikannya. Mereka itu adalah Walid,
Sulaiman, Yazid, dan Hisyam. Maka yang mengantikan Abdul Malik setelah dia
meninggal adalah Walid bin Abdul malik (705-715M) dan menjabat sebagai khalifah
selama 13 tahun. Pada 711 M, Walid bin Abdul Malik mengutus suatu Armada laut
ke Hindustan. Pasukan yang dipimpi oleh Muhammad bin Qasim itu akhirnya
menaklukan negeri sind dan Nepal. Panglima
Quthaibah bin Muslim diutus untuk menaklukan negeri diseberang sungai
Dajlah. Turki, Shagd, Farghanah, hingga Bukhara, akhirnya tunduk di bawah
pemerintah Bani umayyah.
Disisi lain, negri Khurasan takluk denan damai, berbeda dengan
Samarqand, kashgar,negeri Khasan(Turkistan) yang takluk dengan peperangan dibawah
pimpinan Qutaibah bin Muslim. Musa bin Nushair, Gubernur Afrika mengirim Thariq
bin Ziyad untuk menaklukan Pulau Samit tahun 91 H. Thariq adalah budak Musa bin
Nushair yang telah dimerdekakan. Bahkan ia telah diangkat menjadi panglima
perang dalam misinya.
Thariq bin Ziyad berhasil mengalahkan Spanyol. Pahlawan legendaris
yang satu ini terkenal dengan taktiknya membangkitkan semangat pasukanya yang
hamper mundur. Ia membakar perahu yang ditumpangi pasukannya sesampainya di
pantai Spanyol . Akhirnya mereka tak punya pilihan selain maju
berjihad mengalahkan Spanyol. Ia kemudian bermarkas disebuah bukit di Spanyol
yang kini dikenal dengan Jabal Thariq (Gibraltar).
Kabarnya kedatangan thoriq di dengar oleh raja Thalilallah (Toledo)
yang bernama Roderick. Kala itu pasukan Thoriq berjumlah 12.000 orang,
sebelumnya hanya berjumlah 7000 pasukan kemudian Thariq meminta bantuan kepada
Musa bin Nushair dan dikirimlah 5000 pasukan sehingga menjadi 12.000 pasukan,
dan tentara Gotik (Kristen) berkekuatan 100.000. Pertempuran antara kedua
pasukan disebuah muara sungai Berbere yang kemudian dimenangkan oleh pasukan
Thariq bin Ziyad. Setelah memberitahu berita kemenangannya kepada Musa bin
Nushair, ia meneruskan penaklukan ke daratan Spanyol.
Thariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok dan menyebarkanya
ke Cordoba, Malaga, dam Granada. Ia sendiri dengan pasukannya ke Toledo,
ibukota Spanyol. Sementara itu Musa bin Nushair membawa 10.000 pasukan ke
Spanyol untuk turut meluaskan kekuasaan islam tahun 712 M.[2]
Adapun maksud dari Musa bin nushair membawa 10.000 pasukan dan
membantu Thariq bin ziyad. Karena pada masa itu ia pun ingin pula untuk
mendapatkan kehormatan dengan ikut serta secara nyata dalam penaklukan negeri
negeri yang subur itu. Ia lalu berangkat memimpin suatu pasukan yang besar
menyebrangi selat itu, menuju suatu kota yang kuat dengan betengnya, bernama
Karmona. Musa berhasil menaklukan kota itu. Dan kemudian ia dapat pula
menaklukan Seville, yang menjadi ibu kota spanyol dulunya sebelum bangsa bangsa
Got menyerbu kesana. Musa melnjutkan perjalanan hingga ia bertemu dengan Thariq
di Tholedo.
Kedua Pahlawan itu kemudian menuju ke utara, dan berhasil
menaklukan kota saraggosa dan Barcelona. Daerah daerah Arragon dan Castillia
pun berlutut pada mereka , sesudah itu mereka menuju ke timur-lau, sampai ke
pegununggan yang terletak di barat laut (daerah galiccia), yaitu tempat
pengungsian bangsa Got yang melarikan diri dari serangan Dasyat kaum muslimin.
Sikap ini berpengaruh besar pada Sejarah di kemudian Hari
Boleh jadi yang menyebabkan mereka membiarkan dan tidak menaklukan
daerah itu, karena memandang enteng terhadap bangsa Gotb yang melarikan diri ke
daerah itu. Dan mereka hendak menuju timur, karena musa ingin menaklukkan Eropa
Selatan, dan ingin meneruskan penyerbuannya hingga dapat menaklukan kota
konstatinopel dari jurusan barat, karena pengepungan yang di lakukan Muawiyah
dahulu tidak mampu menaklukan kota itu dari jurusan Timur. Adapun sikapnya yang
memandang enteng bangsa Got itu bukanlah
suatu sikap yang bijaksana, kerena mereka itu pada hakikatnya hanyalah
merupakan suatu kekuatan kecil diwaktu persatuan yang kokoh menjadi lambing
bagi kaum Muslimin. Tetapi setelah kaum Muslimin terpecah belah dan saling
menyerang sesamanya, kekuatan bangsa Got hidup lagi dan tumbuh kembali dengan
hebatnya.[3]
Ada beberapa factor yang mendukung proses penguasaan umat islam
atas spanyol.
Pertama; Sikap penguasa Ghotic –sebutan lazim kerajaan Visighotie-
yang tidak toleran terhadap aliran agama yang berkembang saat itu. Penguasa
Ghotic memaksakan aliran agamanya kepada masyarakat. Penganut agama yahudi yang
merupakan komunitas terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut
agama Kristen, dan mereka yang tidak bersedia akan disiksa dan dibunuh. Dalam
kondisi tertindas secara biologis, kaum tertindas menanti kedatangan juru
pembebas. Dan juru pembebas tersebut mereka temukan dari orang-orang islam.
Demi kepentingan mempertahankan keyakinan, mereka bersekutu dengan tentara
islam melawan penguasa.
Kedua; Perselisihan antara Raja Roderic dengan Witiza (walikota
Toledo)di satu pihak dan Ratu Julian di pihak yang lain. Oppas dan Achila,
kakek dan anak witiza, menghimpun kekuatan untuk menghancurkan Roderick, bahkan
berkoalisi dengan kaum muslimin di Afrika Utara. Demikian Ratu Julian dia
bahkan meminjamkan 4 buah kapal yang dipakai oleh Tharif, thoriq, dan musa.
Ketiga; Faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah bahwa tentara
Roderick tidak mempunyai semangat berperang. [4]
.khutbah thoriq bin ziyad saat pembuaan
andalus[5]
C.
Sejarah
Ekspansi Ke Barat
Setelah berakhirnya periode klasik islam, ketika islam memasuki
masa kemunduran, eropa bangkit dari keterpurukan dan keterbelakangnya.
Kebangkitannya pun tidak hanya terlihat dari sisi politik saja, akan tetapi
yang paling utama adalah ilmu pengetahuan dan teknologi, itu semua merupakan
keberhasilan eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan islam dan bagian dunia lainya,
bahkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya lah yang mendukung
keberhasilan islam di spanyol. Pada periode klasik, yakni pada saat islam
mengalami masa keemasan dan kejayaan, spanyol merupakan pusat peradaban islam
yang sangat penting, menyaingi bahdad di timur, pada saat itu orang-orang
Kristen banyak belajar di perguruan tinggi islam disana, islam menjadi guru
bagi eropa, karena itu kehadiran islam di spanyol banyak menarik perhatian
sejarawan.[6]
Semenanjung dilberia dieropa, yang meliputi wilayah spanyol dan
wilayah Portugal saat ini, menjorok keselatan ujungnya hanya dipisahkan oleh
sebuah selat sempit dengan ujung benua afrika. Bangsa grik tua menyebutnya
dengan tiang-tiang Hercules, dan diseberang selat sempit itu terletak benua
eropa. Semenanjung Iberia, sebelum ditaklukan bangsa visighost pada tahun 507
M, telah didiami oleh bangsa vandals, wilayah kediaman mereka disebut
vandalusia, dengan merubah ejaan dan cara membacanya, bangsa arab pada
belakangan menyebutnya dengan Andalusia, sejarah dari bangsa vandal memang
tidak banyak diketahui, pada awal abad keenam datang bangsa gothia barat
merebut dan menduduki negeri itu dan mengusir bangsa vandal ke afrika, pada
awal berdirinya kerajaaan gothia dibarat memang sangat kuat, akan tetapi
pemerintahanya menjadi lemah akibat berdirinya wilayah-wilayah kecil disebabkan
karena adanya perpecahan dan permusuhan.
Disamping itu, banyak dari kalangan pejabatnya hidup dalam
kemewahan dan kesenangan, sementara rakyat hidup dalam kesengsaraan akibat
berat dan banyaknya pajak yang harus dibayar, situasi pun memulai memanas,
ketika para pejabat gothia memerintahkan dan mewajibkan penduduk yang beragama
yahudi agar masuk pada agama nasrani, namun banyak dari penduduk yang beragama
yahudi melarikan diri untuk menyelamatkan dirinya, dengan masuk agama nasrani
meskipun dengan terpaksa, dikarenakan mereka tidak mempunyai kekuatan apapun
untuk melawanya, mereka hanya berdiam diri, dalam hati mereka selalu berharap
pada saat nanti mereka akan terbebas dari penguasa yang dhalim itu.[7]
Mangkatnya witiza sebagai raja gothia barat, merupakan pembuka
jalan bagi rakyat spanyol untuk melepaskan diri dari belenggu kesesngsaraaan
yang telah lama mereka rasakan, sepeninggal witiza terjadi perebutan kekuasaan
antara putra witiza dab roderrick, panglima yang ingin menjadi raja, namun yg
lebih berhak untuk itu adalah putra witiza akan tetapi putra witiza tidak
sanggup untuk menghadapi roderrick, dan akhirnya bersekutu dengan graff yulian,
dengan bergabungnya dua kekuatan itu tetap tidak bisa mengalahkan roderrik,
untuk menambah kekuatan, graff liyyan
meminta bantuan musa bin nushair sebagai gubernur afrika utara dibawah
pemerintahan bni umayyah di damaskus.
Sebenarnya gubernur afrika utara itu telah mengincar atau mencari
kesempatan untuk menyebrang ke spanyol, dengan permohonan yang diajukan oleh
graff itu berarti kesempatan yang di tunggunya sekian lama. Beberapa hal yang
mendorong musa bin nushair, untuk mengabulkan permohonan graff, diantaranya:
a.
Karena
antar penduduk spanyol dan afrika utara terlibat dalam suasana perang. Sebab
penduduk spanyol yang terutama yang beragama Kristen pernah melakukan beberapa
kali penyerangan terhadap daerah pantai afrika yang sudah dikuasai oleh kaum
muslimin.
b.
Penduduk
spanyol pernah memberikan bantuan kepada tentara romawi dan berusaha menduduiki
beberapa daerah muslim dipantai afrika. Dasar pertimbangan itu dikemukakan musa
pada khalifah walid bin abdul malik, sewaktu musa minta izin untuk mengirimkan
bantuan tentara spanyol. Khalifah menyetujui rencana musa.
Andalusia atau yang kita kenal sekarang dengan Negara spanyol,
pernah diduduki umat islam pada masa khalifah Al-Walid(705-715), salah seorang
khalifah dari bani umayyah yang berpusat didamaskus. Sebelumnya, umat islam
telah menguasai afrika utara dan menjadikanya sebagai salah satu provinsi dari
bani umayyah, pada masa khalifah abdul malik, khalifah abdul malik mengangkat
hasan ibnu nu’man untuk menjadi gubernur didaerah itu. Dan pada masa khalifah
al-walid, khalifah hasan ibnu nu’man telah digantikan oleh musa ibnu nushair
yang memperluas wilayahnya dengan menduduki Aljazair dan Maroko.[8]
Dalam penaklukan spanyol terdapat tiga pahlawan islam yang dapat
dikatakan paling berjasa memimpin pasukan, ketiga pahlawan tersebut adalah yang
pertama Tharif ibnu malik, thariq ibnu ziyad, dan yang terakhir adalah musa
ibnu nushair.
Pahlawan yang pertama adalah Tharif ibnu malik, dia juga disebut
sebagai perintis dan penyelidik, ia menyeberangi selat yang berada diantara
maroko dan benua eropa dengan satu pasukan perang, dalam penyerbuan itu tharif
tidak mendapat perlawanan yang berarti. Ia menang dan kembali ke afrika utara
dengan membawa harta rampasan perang yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong
oleh kemenangan tharif, musa bin nushair mengirim pasukan sebanyak 7000 orang
dibawah pimpinan tahriq bin ziyad pada tahun 711 M.
Thariq bin ziyad lebih dikenal sebagai penakluk spanyol, kemenangan
pertama yang diperoleh thariq bin ziyad adalah membuka jalan untuk penaklukan
wilayah yang lebih luas lagi, untuk itu musa bin nushair perlu melibatkan diri
dalam pertempuran dengan maksud membantu perjuangan thariq bin ziyad. Dengan
satu pasukan yang besar, ia berangkat dari selat satu ke selat yang lain,
keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting dispanyol, termasuk bagian
utaranya, mulai dari saragosa sampai Navarre.
Kemenangan –kemenangan yang diperoleh oleh umat islam terkesan
mudah, itu semua tidak akan terlepas dari faktor eksternal dan faktor internal,
yang dimaksud faktor eksternal adalah suatau kondisi yang memang pada negeri
spanyol itu sendiri, kondisi social, ekonomi, politik dan lain-lain yang semakin
memburuk, kondisi ekonomi negeri yang sangat menyedihkan, bersama dengan itu
kekuasaan gothic yang bersikap sangat tidak toleran terhadap agama yang dianut
oleh penguasa, perpecahan politik yang dialami negeri spanyol makin memburuk.[9]
Ketika islam masuk, pada saat itu keadaan ekonomi masyarakatnya
lumpuh, padahal pada saat dibawah pemerintahan kekaisaran romawi, ekonominya
sangatlah maju, pertanian yang maju, kesuburan tanah, dan industry, akan tetapi
itu semua berubah sesaat bangsa goth mengambil alih kekuasaan, semuanya menjadi
kacau, semua menjadi terbalik, banyak tanah yang terlantar karena tidak
digarap, perusahaan-perusahaan tutup, dan yang paling parah adalah antara satu
daerah dengan daerah lain sulit dilalui akibat jalan-jalan yang rusak yang tis=dak
mendapat perawatan.
Buruknya kondisi social, ekonomi yang dialami spanyol terjadi pada
masa raja Roderick, yakni raja goth terakhir yang dikalahkan oleh umat islam.
Sedangkan dari faktor internal sendiri adalah suatu kondisi yang
terdapat dalam tubuh-tubuh penguasa, tokoh-tokoh perjuangan atau prajurit islam
yang terlibat dalam penaklukan kota spanyol. Para pemimpin islam yang cakap,
pemberani dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan, juga toleransi yang
diperlihatkan umat islam, sikap menghargai agama dan persaudaraan yang terdapat
dalam pribadi kaum musliminlah yang menyebabkan penduduk spanyol menyambut
kehadiran isalm disana.
Sejak pertama kali islam menginjakkan kakinya dinegeri spanyol,
islam memainkan peran yang sangat penting dan besar, islam dispanyol berkuasa
lebih dari tujuh setengah abad, Menurut Dr. Badri yatim, sejarah panjang islam
dispanyol dibagi menjadi beberapa periode :
a.
Periode
pertama(711-755 M)
Pada periode ini, spanyol berada dibawah pemerintahan wali yang
diangkat oleh khalifah bani umayyah yang berpusat didamaskus, stabilitas
ekonomi pada periode ini belum begitu sempurna, berbagai gangguan pun masih
terjadi baik dari dalam maupun dari luar.
b.
Periode
kedua(755-912 M)
Pada periode ini, spanyol berada dibawah kepemimpinan khalifah
abbasiyah dibaghdad. Amir pertama dalah Abdurrahman ad-dakhil Saat periode ini,
spanyol mulai memperoleh kemajuan baik dalam bidang politik dan peradaban.
c.
Periode
ketiga(912-1013)
Pada periode ini berlangsung mulai pemerintahan Abdurrahman III
yang bergelar AN-NASHIR sampai munculnya raja-raja kelompok, pada periofde umat
islam spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi daulah abbasiyah
dibaghdad. Mendirikan universitas cordova, perpustakaanya mempunyai ratusan
buku, pada masa ini masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran
yang tinggi.
d.
Periode
keempat(1013-1086)
Pada masa ini spanyol mulai terpecah belah menjadi beberapa negera
kecil, pada periode ini umat muslim spanyol kembali memasuki pertikaian intern.
Ironisnya jika terjadi perang saudara, ada pihak-pihak yang bertikai itu
meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Namun, walaupun demikian, kehidupan
intelektual terus berkembang pada periode ini.
e.
Periode
kelima(1086-1248)
Pada periode ini, kekuasaan islam spanyol dipimpin oleh penguasa
yang lemahsehingga mengakibatkan beberapa wilayah islam dapat dikuasai oleh
kaum keristen.
f.
Periode
keenam(1248-1492)
Pada periode ini islam hanya berkuasa digranada dibawah dinasti
ahmar, peradaban kembali mengalami kemajuan seperti dizaman Abdurrahman An
Nashir. Akan tetapi, secara politik dinasti ini hanya berkuasa diwilayah kecil.
D.
Kemajuan
Ilmu Pengetahuan Dan Budaya
Masuknya islam di spanyol pada sekitar permulaan abad ke-8M. telah
membuka cakrawala baru dalam sejarah islam. Dalam rentang waktu selama kurang
lebih setangah abad, umat islam di spanyol telah mencapai kemajuan pesat, baik
dibidang Ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Berbagai disiplin ilmu berkembang
pesat pada masa itu. Hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan figure figure
ilmuwan yang cemerlang dibidangnya masing masing dan sampai sekarang, buah
pikiran mereka menjadi bahan rujukan para akademisi, baik di barat maupun
timur.
Kemajuan peradaban di
Spanyol islam pada saat ini berimbas pada bangkitnya Rainsans dunia barat pada
abad pertengahan sehingga dikatakan bahwa Arab spanyol adalah guru bagi Eropa
dan Universitas Cordova, Toledo, sedangkan Seville berfungsi sebagai sumber
asli kebudayaan Arab,non- Arab , muslim, Kristen, yahudi, dn agama lain sampai
bberapa abad kemudian.
Kemajuan apa saja yanag diraih umat islam Spanyol dalam lapangan
ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga banyak sejarawan yang berpendapat
bahwa supremasi islam tersebut sangat berpengarauh terhadap kemajuan Eropa
bukan saja rainsans, melainkan sampai abad ini, berikut urainya.
1.
Filsafat
Dalam bidang ini, spanyol islam telah merintis pembangunanya
sekitar abad ke-9 M. Sejak abad ini, minat pengetahuan mulai dikembangkan,
yakni selama pemerinthan Bani Umayah yang ke-5. Muhamad ibn Abd-Rahman. Kajian
filsafat ini dilanjutkan oleh penguasa berikutnya, yakni Al-Hakam (961-976 M).
Dengan karya –karya ilmiah dan filosofis dari timur dalam jumlah besar. Dengan
berbagai upaya yang dilakukan dan adanya dukungan politis dari penguasa,
akhrnya Cordova mampu berdiri sejajar dengan bagdhad sebagai pusat perkembangan
ilmu pengetahuan di dunia islam, dan melahirakn banyak filosof terkenal yang
wacana perenungan dan pemikrannya mewarnai struktur bangunan ilmu pengetahuan
sampai abad sekarang. Adapun tokoh tokoh filsafat yang lahir pada masa itu
antara lain;
Abu Bakri Muhamad Ibn As-Sayiq yang lebih dikenal dengan ibn Bajah
sebagaimana Al-Farabi dan Ibn Sina, ibnu Bajah melaluli pemikiranya sering
mengembangkan berbagai permasalahan yang bersifat etis dan eskatologis.
Filosof selanjutnya adalah Abu Bakar ibn Thufail. Melalui berbagai
karyanya, ia banyak menulis masalah kedokteran , astronomi, dan filsafat.
Para filosof lainya adalah ibn Maimun, ibn Arabi, Sulaiman ibn
Yahya. Juga ibn Rusyd yang juga dikenal ahli Fiqh.
2.
Sains
Spanyol Islam banyak melahirkan tokoh dalam lapangan sains. Dalam
bidang matematika , pakar yang sangat terkenal adalah ibn Sina. Selain ahli
dalam bidang tersebut, ia juga terkenal sebagai seorang teknokrat dan ahli
ekologi. Bidang matematika juga melahirkan nama Ibn Saffat dan Al-Kimmy,,
keduanya juga ahli dalam bidang teknik.
Dalam bidang fisika terkeal dengan tokoh Ar-razzi. Dialah yan
meletakan dasar ilmu kimia dan astronomi, selain Abbas Ibn Farmas, juga dikenal
Ibrahim ibn yahya An-Naqqosh. Yang pertama dikenal sebagai penemu pembuatan
kaca dari batu dan yang kedua sebagai
orang yang dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari. Dalam
berbagai disIplin imu yang lain, spanyol islam juga banyak melahirkan pakar,
seperti Zahrawi (kedokteran), yang menemukan pengobatan lemah syahwat,
pembedhan, dan lain lain.
3.
Bahasa dan
Sastra musik
Bahasa Arab dengan ketinggian sastra dan tata bahasanya telah
mendorong lahirnya minat yang besar masyarakat Spanyol. Hal ini dibuktikan
dengan dijadikanya Bahasa ini menjadi resmi, Bahasa pengantar, Bahasa ilmu
pengetahuan, dan administrasi.berangkat dari kenyataan tersebut, lahirlah para
tokoh atau pakar dalam Bahasa dan sastra, seperti Al-Qali dengan karyanya
Al-kitab Al-Bari fi Al-Luqoh.
Dalam bidang seni, indikasi kemajuanya adalah berdirinya sekolah
music di Cordova oleh zaryab . Zaryab adalah artis terbesar pada zamanya, siswa
sekolah music ishaq Al mausuli dari
Bagdhad. Sekolah tersebut kemudian menjadi model ngi sekolah music lainya yang
bermunculan belakangan di villa, Toledo, Valencia, dan Granada.
4.
Sejarah dan
Geografi
Dalam idang sejarah dan geografi spanyol islam khususnya wilayah
islam bagia banyak melahirkan penulis terkenal, seperti ibnu zubair dai
Valencia, yang telah menulis sejarah tentang negeri nageri muslim mediterinia
serta sisilia. Ibnu Al-katib(1317-1375M). telah menyususn sejarah tentang
Granada, ibn khaldun dari tunis adalah seorang perumus filsafat sejarah , para
sejarawan tersebut semula bertempat tinggal di Spanyol dan kemudian pindah ke
Afrika.
Contoh lain dalam bidang ini adalah Tarih Iftitah Al Andalus,
sebuah karya besar yang ditulis oleh ibn Qutyah(W .977M), ia dilahirkan dan
dibesarkan di Cordova. Selain itu juga, ada ibn Hayyan yang buah karyanya masih
eksisi sampai saat ini, yaitu Al Muqrobis fi tarikh Ar rizal Al Andalus.
5.
Fiqih
Umat islam Spanyol dikenal dengan penganut madzhab Al-Maliki ,
madzhab ini diperkenalkan oleh Ziyad ibn Abdul Rahman yang selanjutnya
dikembangkan oleh Ibn Yahya yang menjadi Qadhi pada masa Hisyam ibn Abdu Rahman
. Fuqoha lain yang terkenal pada masa itu , antara lain Abu baki, ibn
Al-Qutiyah, Munzir, Ibn Said Al bathuti, dan Ibn Hazim.
Sebuah Fiqih monumental yang masih menjadi salah satu rujukan dalam
lapangan hokum islam sampai saat ini,khususnya di Indonesia adalah Bidayatul
Mujtahid . Kitab tersebut adalah sebuah karya ibn Rusyd, filosof dan fiqh
Spanyol Islam.
6.
Kemajuan dan
pengembangan fisik
Kemajuan pesat pada bidang intelektual tidak melalaikan para
penguasa Spanyol Islam untuk memerhatikan pembangunan fisik. Dalam pembangunan fisik umat islam spanyol telah
membuat bangunan bangunan, fasilitas, seperti perpustakaan yang jumlahnya
sangat banyak, gedung pertanian, jembatan jembatan air, irigasi, roda air, dan
lain lain.
Disamping itu istana-istana,
masjid yang besar yang megah serta tempat pemandian dan taman taman yang
kesemuanya dipersatukan dalam kota yang ditata dengan teratur. Philik K.Hitti
menyebutkan bahwa Cordova terdapat 700 masjid dan 300 buah pemandian umum.
Kemudian, istana Raja AA-Zraa mempunyai 400 buah ruangan. Istana megah itu
sengaja dibangun di kaki gunung dan menghadap sungai Quadalquiurr yang atasnya
terdapat jembatan yang melintasi sungai tersebut dangan konstruksi lengkung
sebagai penyangga.
Selain bukti bukti pembangunan Fisik tersebut di atas, masih banyak
bukti kemegahan lain yang dibangun oleh umat islam pada masa itu, seperti
istana Al hamraa dengan gaya arsitektur yang sangat tinggi, yang dirancang oleh
arsitek terkemuka di dunia.
Kemajuan pesat yang diraih umat islam Spanyol-Khususnya dalam
pembangunan ilmu pengetahuan dan kebudayaan kebudayaan sebuah proses panjang
yang di dukung oleh factor kerjasama yang baik antara para sarjana da
intelektual muslim dengan didukung oleh kebijakan pemerintah serta kemmapuan
ekonomi serta semangat keberagamaan dan persaudaraan yang kuat[10].
E.
Kemunduran
Dan Kehancuran
Suatu kebudayaan tentu akan mengalami pasang surut sebagimana
berputarnya sebuah roda. Kekuasaan islam di Spanyol telah banyak memberikan
sumbangan yang tak ternilai harganya bagi peradaban dunia saat ini. Tetapi
imperium yang begitu besar akhirnya mengali nasib yang sangat memilukan. Ada
beberapa faktor penyebab kemunduran yang akhirnya membawa kehancuran islam di
spanyol.
1.
Munculnya
khalifah khalifah lemah
Masa kejayaan Islam di Spanyol dimulai dari periode Abdul Rahman
III yang kemudian dilanjutkan putranya, yaitu Hakam. Pada masa kedua penguasa
tersebut, keadaan politik dan ekonomi mengalami puncak kejayaan dan kestabilan.
Kedua negara yang stabil dan penuh kemajuan ini tidak dapat bertahan lagi
setelah Hakam II wafat dan di gantikan Hisyam II yang baru berusia 11 tahun.
Dalam usia yang sangat besar ia di haruskan untuk memikul tangungjawab yang
sangat besar. Karena tidak mampu menjalankan roda pemerintahan, maka pemerintahan dikendalikan oleh ibunya dengan di bantu oeh
Muhammad bin Umar, yang bergelar Hajib Al-Mansyur yang ambisius akan kekuasaan.
Sejak saat itu khalifah dijadikan sebagai boneka oleh Al-Mansur dan para
penggantinya, ketika Al Mansur wafat, ia diganti oleh anaknya, yaitu Abdul
Malik Al-Muzzafar dan penganti Al-Muzzafar adalah Abdul Rahman, penguasa yang
tidak punya kecakapan, gemar berfoya-foya, tidak disenangi rakyaknya, sehingga
negara menjadi tidak stabil dan lambat laun mengalami kemunduran.
2.
Konflik antara
Islam dan Kristen
Setelah menaklukan Spanyol, para penguasa muslim tidak menjalankan
kebijakan islamisasi secara sempurna. Penduduk Spanyol dibiarkan memeluk
agamanya, mempertahankan hukum dan tradisi mereka. Penguasa islam hanya
mewajibkan mereka membayar upeti dan tidak memberontak. Kebijakan ini ternyata
menjadi bumerang. Penduduk Spanyol menggalang kekuatan untuk melawan penguasa
islam. Pertarungan islam dan Kristen tak akan berhenti sampai jatuhnya
kekuasaan islam. Orang orang Kristen selalu merasa bahwa kehadiran umat Islam
merupakan ancaman bagi mereka. Setelah kekuasaan Islam melemah, satu persatu
kota perkota yang dikuasai islam jatuh ke tangan Kristen.
3.
Munculnya Muluk
Ath-Thawaif
Munculnya Muluku Ath Thowaif (dinasti dinasti kecil), secara
politis telah menjadi indikasi akan kemunduran Islam di Spanyol, karena dengan
terpecahnya kekuasaan Khalifah menjadi dinsti-dinasti kecil, kekuatan pun
terpecah-pecah dan lemah. Keadaan ini membuka peluang bagi penguasa provinsi
pusat untuk mempertahankan eksistensinya. Masing-masing dinasti menggerakan
segala daya upaya termasuk meminta bantuan orang-orang keristen.
Melemahnya kekuasaan islam secara politis telah dibaca oleh orang
orang Kristen dan tak disia-siakan oleh pihak musuh untuk menyerang imperium
tersebut. Pada tahun 1080 M. Aalfonso
dengan tiga kerajaan Kristen (Galicia, Leon, Castile) berhasil menguasai Toledo
dan Bani Dzu An-nur. Demikian juga kerajaan Aragon berhasil merebut Huesea
(1096 M), Tyortosa (1148 M), dan Kenida (1149 M). pada tahun 1212 M. penaklukan
Las Vedas De Tolosa oleh koalisi raja–raja Kristen mengakibatkan Dinasti
Al-Muwahidin yang selama beberapa waktu telah memulihkan keamanan negara,
stablitas politik, dan lain lain harus menarik diri dari Spanyol. Sebagian
besar kota penting yang dikuasai Islam satu persatu jauh ke pihak Kristen.
Cordova jatuh tahun 1236 M. dan Saville pada tahun 1248 M.
Pada pertengahan abad ke-13, satu satunya kota penting yang masih
dikuasai Islam adalah Granada dibawah pemerintahan Gani Ahmar. Awalnya , orang
orang Kristen membiarkan dinasti Ahmar di Granada tetap eksis dengan
persetujuan bahwa orang muslim harus membayar pajak pada penguasa Kristen. Akan
tetapi setelah terjadi perselisihan antara mereka dan telah bersatunya orang
orang Kristen, proyek kekuasaan Dinasti Ahmar menjadi gelap. Di pihak lain
terjadi konflik internal di tubuh Ahmar, yakni perebutan kekuasaan yang
berakhir perang saudara dan dinasti terpecah. Sejak saat itu kekuasaan islam
semakin melemah dan semakin mempercepat tamatnya riwayat umat islam di Spanyol.
Ada tahun 1492, satu satunya wilayah islam di Spanyol akhirnya jatuh ke tangan
orang Kristen. Setelah penaklukan Granada, orang-orang islam mengalami nasib
yang amat menyedihkan. Pada tahun 1556, penguasa Kristen melarang pakaian Arab
dan Islam di seluruh wilayah Spanyol, bahkan pada tahun 1566, Bahasa Arab tidak
boleh digunakan di wilayah ini.
4.
Kemerosotan
Ekonomi
Dipauh kedua masa Islam Spanyol, para penguasa mementingkan
pembangunan fisik dengan mendirikan bangunan bangunan megah dan monumenta.
Demikian juga bidang IPTEK pemerintah dengan giat mengembangkan bidang ini,
sehingga bidang perekonomian kurang mendapatkan perhatian, selain itu banyak
anggaran negara yang terserap untuk membayari tentara demi keamanan negara.
5.
Sistem
peralihan kekuasaan yang tidak jelas
Salah satu penyebab kemunduran dan kehancuran suatu dinasti adalah
perebutan kekuasaan antara elit penguasa maupun antar putra mahkota, terjadinya
perebutan kekuasaan ini menyebabkan antara elit atau keluarga yang pada
akhirnya menggerogoti kekuatan dan stabilitas negara. Dapat ditarik kesimpulan
berikut;
a.
Islam masuk
spanyol melalui Arab Barbar
b.
Spanyol islam
dipimpin banyak daulah yang silih berganti dengan berbagai karakter dalam ruang
waktu yang amat panjang.
c.
Terlepas dari
perbedaan corak kemajuan yang dicapai oleh setiap pemerintah, perlu dicatat
beberapa hal berikut:
1)
Selama
berlangsungnya kekuasaan islam atas Spanyol telah lahir beberapa tokoh politik,
ilmuwan, yang telah mengharumkan islam spanyol, yang berpengaruh besar atas
kemajuan peradaban Eropa sampai saat ini.
2)
Adanya kemajuan
kehidupan social dan ekonomi
3)
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan , kesusastraan, seni, dan arsitektur.[11]
F.
Tranmisi keislaman ke Eropa
Semenjak abad ke-11 M, umat islam mendapat serangan dari berbagai jurusan. Di
Andalusia, umat Kristen semenjak Raja Ferdinan I(1035-1065 M) mempersatukan
kekuatan membentuk Kerajaan Leon yang kuat, mulai memyerang kekuasaan islam
guna merebut kembali daerah-daerah mereka sehingga penyatuan kekuatan mereka
itu merupakan awal dari pengusiran umat Islam dari Andalusia. Di pantai timur
Laut Tengah, Ummat Islam mendapat serbuan tentatara Salib selama dua abad. Di
Timur sejak abad ke-10 M, khalifah Abbasiyah sudah tidak mempunyai kekuatan
lagi. Kekuasaannya telah diambil oleh sultan-sultan Buwaihi, kemudian oleh Bani
Saljuk. Hilangnya kekuasaan kholifah itu menjadi sempurna setelah datangnya
Hulagu menyapu bersih kota Baghdad dari permukaan bumi.
Umat Islam kehilangan segala sesuatu yang
pernah dimiliki. Namun terjadi sesuatu diluar dugaan manusia,ternyata bangsa
yang menghancurkan daulah islamiyah yang berpusat di Baghdad itu, keturunannya justru menjadi pembangunan
dan pembela agama islamdan kebudayaannya yang gigih sehingga agama islam
menjadi tumbuh dan mekar kembali.
Demikian juga diluar daerah bekas
kekuasaan dinasti Abbasiyah yaitu daerah Andalusia dan Afrika Utara, kebudayaan
islam musnah bahkan mengalir dan berpindah ke Eropa membangun zaman Renainsance Eropa.[12]
Melalui irama sejarah, naik turunnya
dinasti-dinasti apa yang terliahat adalah adalah penciptaan suatu peradaban
muslim yang berbeda, berharga dan bersemangat yang benar-benar universal.selama
periode ini astronomi, geografi dan filsafat mempengaruhi Barat. Beberapa kata
yang masuk kedalam bahasa inggris berasal dari bahasa–bahasa Islam (arab dan
Persia): alchemy (kimia), alcohol algebra(aljabar), alkali, apricot cipher
(sandi rahasia), elixiar (obat untuk segala macam penyakit), nadir, orange
(jeruk), phyjama (piyama), sherbet, sheriff, sherry, sugar (gula), zenith
(puncak), dan zero (nol).[13]
Sangat menonjol dalam berbagai bidang, bik dalam bidang intelktual yang
menyebabkan kebangkitan Eropasaat ini , bdang kebudayaan dalam hal ini bangunan
fisik atau arsitektur, maupun bidang-bidang lainnya. Puncak kemajuan peradaban
Islam di Spanyol berdampak bagi kemajuan peradapan Eropa.[14]
Adapun jalur-jalur transmisinya
melalui perang Salib, Negeri Sicilia, dan Spanyol (Andalusia)
1.
Melalui Perang
Salib
Perang salib (The Crusades War) adalah
serangkaian agama selama hampir dua abad sebagai reaksi Kristen Eropa terhadap
Islam Asia. Perang ini terjadi karena sejumlah kota dan tempat suci kristen
diduduki islam, seperti di Suriah, Asia kecil, Spanyol dan Sicilia. Militer Kristen menggunakan salib sebagai
simbol yang menunjukkan bahwa perang ini suci dan bertujuan untuk membebaskan
kota Suci Baitul Maqdis (Yerussalem) dari orang islam.
Perang salib awalnya disebabkan adanya
persaingan pengaruh antara islam dan kristen. Penguasa Islam Alp Arselan yang
memimpin gerakan ekspansi yang kemudian dikenal dengan ‘‘peristiwa Manzikart’’
pada tahun 464 H menjadikan orang-orang romawi terdesak. Yang kekuatan Alp
Arselan jumlahnya lebih sedikit berhasil mengalahkan romawi yang terdiri dari
tentara romawi, Ghuz, Al-Hajr, Prancis, dan Armenia. Peristiwa besar ini
menanamkan benih permusuhan dan kebencian orang=orang kristen terhadap ummat
Islam, yang kemudian mencetuskan perang salib.[15]
Dengan adanya perang Salib ini
banyak membawa kuntungan bagi Eropa. Perhubungan orang Kristen dengan orang
timur meberikan kemajuan dalam berbagai bidang. Ketika kembali ke Eropa
kapal-kapal mereka membawa barang-barang berharga seperti kain tenun sutera,
bejana dari porselin, dan lain-lain. Sedang dari jenis tumbuh-tumbuhan yang
dibawake Eropa antara lain: sejenis iji-bijian, tanaman padi, pepohonan jeruk,
semangka, bawang putih, tumbuhan obat-obatan, tumbuhan yang mengandung zat
pewarna dan rempah-rempah.
Ketika Federick II, kaisar jerman membawa membawa agkatan perangnya
ke alestina dalam perang Salib(1228-1229 M), sepulangnya dari sana ia telah
meletakkan dasar pendirian perguruan tinggi Universtas Napels.
Menurut Philip K. Hitti,
dalam The Arabs A Short History, bahwa sumbangan Federick yang tersebar adalah
pendirian Universitas di Napels pada tahun 1224, salah satu Universitas di
Eropa yang ditegakkan dengan sebuah piagam yang jelas dan terang. Disini ia
menghimpun sebuah kumpulan besar naskah-naskah Arab, buku-buku Aristoteles dan
Averros yang diminta untuk diterjemahkan tersebut dikirimkan ke Universitas di
paris dan Bologna. Selama abad ke-14 dan abd-abad berikutnya, kitab-kitan
Pengetahuan Arab merupakan merupakan bagan yang penting pada berbagai
Universitas di Erop, termasuk Oxford dn Paris, walaupun sesungguhnya dengan
tujuan-tujuan lain, yakni untuk mendidik pendeta-pendeta Katolik ke
negara-negara Islam.[16]
2.
Melalui Negeri
Sicilia
Pada awal abad kedelapan Masehi, banyak
orang-orang Arab yang mencoba untuk singgah diSicilia, tetapi ggal. Ini dimulai
kebersamaan dengan usaha masuk ke Andalusia. Pda tahun 272 M, kekuatan tentara
dibawah pimpinan Bisyr bin Safwan telah mencapai Sicilia, semula ia penguasa di
Maroko. Penyerangan di Sicilia kembali di usahakan pada tahun itu juga di bawah
pimpinan Usman bin Abu Ubaida dan dibawah pimpinan Mustari bin Haris, meskipun
keduanya gagal.
Eksbisi Arab dari Syiria
telah sampai di Sicilia pada tahun 730 M. dibawah pimpinan Abdul Malik bin
Qatan telah melakukan hal serupa pada tahun 732 M.
Bisa dikatakan pada abad
ke-8 awal abad ke-10, suasana pulau Sicilia tidak pernah tenang dari guncangan
dari dalam dan luar negeri. Pada tahun 827 M (212 H), Emir Ziyadatullah bin
Ibrahim (817-838 M) dari dinasti Aghlabiah di Afrika Utara, pasukan islam
berhasil mendarat dipulau Sicilia, atas undangan Ephemius dan bantuan penduduknya.
Sebagai titik persentuhan
dari dua kebudayaan, maka pulau Sicilia teristimewa merupakan alat penghubng
untuk menghubungkan pengetahuan kuno dan pengetahuan abad pertengahan. Sebagian
rakyatnya terdiri dari elemen Yunani yang berbahasa Yunani, sebagian dari
elemen muslim yang berbahasa Arab, dan suatu golongan sarjana yang paham akan
bahasa latin.
Sejak raja Norman dan para pengganti kerajaan
Sicilia menguasai bukan hanya pulau tersebut, melainkan juga Italia selatan,
maka merekalah yang merupakan jembatan untuk menyebrangkan berbagai kebudayaan
Islam ke Semenanjung Italia dan Eropa Tengah.
Ada dua penyebrangan
filsafat Islam ke Eropa, pertama melalui orang-orang Islam Andalusia (Spanyol),
kedua memalalui orang-orang Sicilia. Sebenarnya tidak hanya filsafat namun juga
matematika, astronomi maupun obat-obatan.
Ketika orang-orang Norman
menguasai Sicilia sejak tahun 1060 M, mulailah tumbuh kebudayan Kristen Islam.
Hal tersebut dikarenakan Roger I adalah orang Kristen, meskipun kurang
terpelajar, banyak ilmuan Arab yang dilindungi, dari ahli-ahli filsafat,
astrologi sampai ke tabib. Islam Palermo lebih cenderung gaya ke Timur dari
pada ke Barat. Meskipun kerajaanya beragama kristen, tetapi jabatan tinggi
dikerajaan dipercayakan kepada orang-orang Islam. Ketika Roger II (1130-1154
M), ia senang berpakaian ala orang Islam, pakaian yang dihiasi dengan
huruf-huruf Arab. Pada masanya, Al-Idrisi adalah ilmuan muslim yang berjasa di
kerajaannya. Ia telah menhumbangkan keryanya sebuah Globe (bola dunia) dari perak
kepada Roger II. Bermula dari peta dunia karya Al-Idrisi inilah akhirnya
menuntun para penjelajah Eropa mengelilingi dunia.
Diantara tokoh-tokoh yang
mengembangkan ilmu di Sicilia adalah
1.
Hamzah
Al-Basri, ahli filogi dan perawi dari penyair-penyair besar Arab Al-Mutanabbi.
Ia hijrah ke Sicilia, hingga meninggal dunia disana pada tahun 985 M.
2.
Muhammad bin
Khurasan, ahli status Al-quran (sejarah hemenetik dan sejarah perkembangan
huruf-furuf Al-quran), ia berasal dari Mesir lalu ke Irak, dan terakhir ke Sicilia,
hingga meninggal di sana tahun 996 M. tokoh ilmu alquran yang lain seperti Ismail bin Khalaf
(w. 1063 M) yang belajar di Mesir dan belajar di Andalusia. Karyanya terbesar
yang masih berupa manuskrip adalah kitab Al-Unwan fi Al-Qira’at, terdapat di musium
perpustakaan Berlin, istambul dan Bankipor.
3.
Para dokter
Sicilia antara lain Abu Said bin Ibrahim, Abu Bakr As-Siqili salah seorang guru
besar dari para doktet, Ibnu Abi Usaibia. Abu Abbas Ahmad bin Abdussalam
menulis tentang salah satu komentar terhadap karya Ibnu Sina.
4.
Masih banyak
lagi yang bergerak diberbagai bidang, antara ;ain dalam bidang bahasa dan
Sastra. Termasuk yang menarik adalah karya Dante. Dante memang banyak tahu
tentang Islam. Menurut Muguel Asin Lapacious ia menduga bahwa karya Dante,
Divine Comedy, banyak terpengaruh karya abul A’la Al-Ma’ari, Risalah
Al-Ghufran, dan Ibnu Arabi dalam Al-Futuhat Al Makkiyah, serta
karya-karya lainnya.[17]
3.
Melalui
Andalusia (Spanyol)
Semasa Islam di Andalusia, ada sejumlah
perguruan tinggi terkenal di sana. Perguruan
perguruan tinggi itu antara lain Universitas
Cordova, Sevilla, Malaga, dan Granada. Di kota Cordova di samping memiliki
Universitas, juga memiliki gedung perpustakaan terbesar dan teridah pada
masanya dengan bukunya lebih krang 400.000jilid dengan katalognya 44 jilid.
Banyak peminat yang belajar keuniversitas itu diberbagai penjuru.
Pelajaran
yang diberikan di Universitas Granada antara lain ilmu ketuhanan,
yurisprudensi, kedokteran, kimia, filsafat dan astronomi. Terdapat pula
gedung-gedung perpustakaan, ruang untuk diskusi dan rumah sakit. Setelah
Granada jatuh pada tanggal 2 januari 1492 ke tangan Ferdinand dan istrinya
Isabella, buku-buku yang berbahasa Arab dibakar atas perintahnya.
Para
perintis ilmu dikalangan luar Islam yang pernah di Andalusia dalam bidang
matematika, astronomi, astrologi, obat-obatan, kodkteran, dan lain=lain.
Diantara mereka tercatatlah nama-nama seperti dari Prancis Gerbert d’Aurilac
yang kelak menjadi populer di Prancis dengan gelar Sylvester II. Ia belajar selama
3 tahun di Toledo.
Peran
Gerard ari Cremona cukup besar dalam transfer ilmu pengetahuan dari Andalusia
ke Eropa, ini dikarenakan kecintaannya pada ilmu pengetahuan. Ketika pertama
kali tiba di Toledo, ia amat menyesal akan kekurangan dan kemiskinan dalam
bahasa Arab. Oleh karena itu, ia mempelajari bahasa Arab sehingga ia dapat
mentransfer ilmu-ilmu dari bahasa Arab kebahasa latin. Gerard meninggal pada tahun 1187 M
dalam usia 87 tahun setelah menerjemahkan 71 buku berbahasa Arab. Aneka bidang
ilmu telah diterjemahkan, seprti ilmu matematika, astronomi, geografi, aljabar,
dan ilmu kedokteran.
Selain
Gerard masih ada yang lain, seperti Roger Bacon (1214-1219), Michael Scott, dan
lain-lain. Mereka semua ketika mula pertama sampai di Andalusia, tidak mengerti
bahsa Arab. Mereka juga belajar atas jasa orang Yahudi yang telah masuk Islam.
MisalnyaGerard memakai jasa Gallipus, Michael Scoott telah menggunakan jasa
Andrew. Tidak jarang dalam penerjemahan ini mereka menggunakan sistem dari
bahasa Arab ke bahasa Spanyol, lalu dari bahasa Spanyol barulah diterjemahkan
kebahasa latin. Ada juga yang diterjemahkan kebahasa Arab, makabahasa aslinya
tetap digunakan itulah sebabnya banyak istilah Arab yang menjadi menjadi
istilah bahasa ilmupengetahuan. Misalnya aljabar menjadi algebra.[18]
Di
Andalusia sedikit demi sedikit umat islam kehilangan wilayah kekuasaanya.
Mula-mula kota Toledo direbut oleh Kristen pada tahun 1085 M, hilanglah pusat
sekolah tinggi dan pusat ilmu pengetahuan Islam beserta segala isinya yang terdiri
dari perpustakaan beserta ilmuan-ilmuannya.
Tahun
1236M, menyusu Cordova dirampas oleh Raja Alonso VII dari Castilia, maka hilang
pula pusat kebudayaan dunia disebelah barat beserta masjid raya Cordova yang
didirikan oleh amir-amir Umayah di Andalusia, perpustakaan yang didirikan oleh
Hakam II dengan buku-bukunya dari segala cabang ilmu. Kehilangan itu terus
berlanjut kota demi kota, menyusul Sevilla, Malaga, dan Granada. Akhirnya Umat
Islam beserta raja Bani Ahmar terakhir, Abu Abdullah, harus terusir dari
Andalusia. Tanah airnya yang telah ditempati lebih dari 75 abad dengan
meninggalkan apa yang pernah diciptakan, baik kebudayaan secara fisik berupa
peradaban dan ilmu pengetahuan, maupun miliknya secara rohani berupa penganut
islam dari penduduk asli Andalusia yang digelari Muzarabes (Mustaribun) yang
dipaksa menjadi Kristen kembali. Golongan Muzarabes inilah yang mengalirkan
ilmu pengetahuan ke Eropa.
Penyaluran
ilmu pengetahuan ke Eropa dimulai ketika Toledo jatuh ketangan Kristen. Untuk
mempermudah penyerapan ilmu-ilmu Arab, di Toledo didirikan sekolah tinggi
terjemah. Pekerjaan ini oleh Raymond. Buku-buku yang disalin adalah buku-buku
bahasa Arab yang masih tersisa dari pembakaran. Penerjemah Baghdad banyak yang
pindah ke Toledo , terutama yang berasal dari bangsa Yahudi. Sebagaian besar
dari mereka dapat menguasai bahasa rab, Yahudi, Spanyol, dan Latin. Diantara
penerjemah yang terkenal aalah Avendeath (Ibnu Daud, bangsa Yahudi), yang
menyalin buku astronomi dan astrologi dalam bahasa latin. Satu lagi Geradr
Cremoa, mencoba mengimbang pekerjaan Hunain bin Ishak menyalin buku-buku
filsafat, matetika, dan ilmu kodekteran.
Demikianlah,
kemudian Toledo menjadi pusat perkembangan ilmu-ilmu islam ke dunia Barat .
perana Toledo bertambah lengkap setelah umat islamdiusir dari Andalusia.
Buku-buku yang tersisa dari kota-kota lain di Andalusia seperti Cordova,
Sevilla, Malaga, dan Granada, dapat mereka manfaatkan. Bangsa Barat benci
terhadap Islam, akan tetapi haus kepada ketinggian ilmu dan peradabannya.[19]
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Islam di Andalusia berperang sangat besar dan penting bagi
masyarakat spanyol, islam merupakan guru bagi eropa. Sikap yang dimiliki para
pemimpin dan penguasa islam yakni bertoleran, saling menghargai, dan bersahaja.
Sikap-sikap itulah yang membuat masyarakat spanyol menerima kedatangan islam di
spanyol.
Ketika islam menginjakkan kakinya dispanyol, ada banyak kemajuan
diantaranya :
a.
Kemajuan
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
b.
Filsafat
dan sains
c.
Bahasa
dan sastra music
d.
Fiqih
Kemajuan yang
pernah dicapai diandalusia, tidak lain karena usaha dari kaum muslimin di
Andalusia yang tidak pernah menyerah untuk mengembangkan kehidupan intelektual.
b.
Saran
Sebagai manusia tidak akan terlepas dari yang namanaya salah dan kekurangan,
begitupun dengan makalah ini yanag kami susun pun masih bnayak kekurangan, maka
dari itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun. Dan semoga denagn
adanya makalah ini bisa menambah wawasan tentang islam.
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi, Dedi. Sejarah
peradaban islam. Bandung:cv.Pustaka
Setia, 2016.
Sanusi
Latief. Sejarah Kebudayaan Islam 2. Jakarta: PT.pustaka Al
husna baru,2013.
Yatim, Badri.Sejarah
peradaban islam.Jakarta:PT.grafindo
persada, 2011.
Mas’ud, Abdurrahman. sejarah
peradaban islam. Jakarta: Amzah, 2016.
Ahmed, Akbar S. Rekontruksi Sejarah Islam. Yogyakarta:
Fajar Pustaka Baru, 2002.
Amin, Samsul Munir. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
Abdul hasan Ali Hasani. Kitab Qiroaturrosyidah.
Hepi
andi bastoni.Sejarah Para
Khaliah. Jakarta timur: Pustaka AL
kautsar,2008.
Catatan:
1. Penulisan pendahuluan salah.
2. Perujukan sangat minimalis.
3. Penulisan footnote salah.
4. Penutupnya tolong diperbaiki.
[2](Hepi andi bastoni, Sejarah Para Khaliah,Pustaka AL kautsar
jaktim,2008)
[3](Sanusi latief,sejarah kebudayaan islam
2,PT.pustaka Al husna baru,2013 HAL;130-131)
[5]Kitab Qiroaturrosyidah karangan Abdul hasan Ali Hasani
[6] Dr. Badri yatim MA, sejarah peradaban islam (Jakarta: Pt.
raja grafindo Persada, cetakan 23), hlm 87
[7] Prof. H. Abdurrahman mas’ud, sejarah peradaban islam
(Jakarta, Amzah), hlm 160
[8] Prof. H, Abdurrahman mas’ud, sejarah peradaban islam, (Jakarta,
amzah), hlm 161
[9] Dr. Badri yatim, sejarah peradaban islam, (Jakarta, pt
grafindo persada), hlm 91
[10] supriyadi dedi,Sejarah
peeradaban islam,penebit:cv.Pustaka Setia Bandung,cetakan ke-8
a2016,HAL;119-123
[11] supriyadi dedi,Sejarah
peeradaban islam,penebit:cv.Pustaka Setia Bandung,cetakan ke-8
a2016,HAL;123-126
[12] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam,
Jakarta: Amzah, 2016, hlm. 179-180
[13] Akbar S Ahmed, Rekontruksi Sejarah Islam, Yogyakarta: Fajar
Pustaka Baru, 2002 hlm. 94
[14] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam,
Jakarta: Amzah, 2016, hlm. 171-172
[16]Ibid, hlm. 180-181
[18] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam,
Jakarta: Amzah, 2016, hlm.183-185
[19] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam,
Jakarta: Amzah, 2016, hlm. 185-186
Tidak ada komentar:
Posting Komentar