Senin, 25 September 2017

Asbab al-Nuzul (PAI D Semester Ganjil 2017/2018)




Astri Evaluwayanti, Nadiyatus Sakinah, dan Annisa Ardha Karunia
PAI-D Angkatan 2016
Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim Malang
Abstrack
The Qur'an is the kalamullah which was revealed to the prophet Muhammad by the intermediary of the angel Gabriel as the guideline of human life. The Qur'an has a very long history, one of which must be known in the history of al-qur'an is the process of descendance of Al-qur'an or commonly called Asbab An-nuzul. in this article will be explained about the understanding of Asbab An-nuzul, functions, benefits, and others related to Asbab An-Nuzul. By studying the Asbab An-Nuzul we can better understand the meaning of a verse more deeply without any doubt.
Keywords :Asbab An-Nuzul, Al-Qur’an, Definition, Function, Benefits
Abstrak
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad dengan perantara malaikat jibril sebagai pedoman hidup manusia. Al-Qur’an mempunyai sejarah yang sangat panjang, salah satu yang harus diketahui dalam sejarah al-qur’an adalah proses turunnya Al-qur’an atau yang biasa disebut Asbab An-nuzul. dalam artikel ini akan dijelaskan tentang pengertian Asbab An-nuzul, fungsi, manfaat, dan lain lain yang berhubungan dengan Asbab An-Nuzul. Dengan mempelajari Asbab An-Nuzul  kita dapat lebih  memahami makna suatu ayat secara lebih mendalam tanpaa adanya keraguan lagi.
Kata Kunci : Asbab An-Nuzul, Al-Qur’an, Definisi, Fungsi, Manfaat
A.                Pendahuluan
Asbab An-nuzul  adalah salah satu ilmu yang harus dipelajari bagi seseorang yang ingin menafsirkan al-quran. Pemahaman terhadapnya merupakan sebuah kemestian, agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan ayat-ayat Allah. Pemahaman terhadap asbab an-nuzul juga akan memperkaya penafsir dalam menggali mukjizat-mukjizat al-quran.
Al-Wahidi berkata, “tidak mungkin dapat mengetahui tafsir sebuah ayat tanpa mengetahui kisah dan sebab turunnya.”
Ibnu Daqiqil Ied berkataa, “penjelasan tentang sebab turunnya ayat merupakan cara yang ampuh untuk memahami makna-makna al-quran.
Pengetahuan tentang sebab turunnya ayat membantu memahami kandungan suatu ayat. Karena dengan mengetahui sebab-sebab turunnya suatu ayat akan dapat mengetahui hikmah dari sebab sebab ayat tersebut diturunkan. Banyak orang-orang yang salaf yang kesulitan untuk mengerti makna-makna ayat al-quran. Namun ketika mereka mengetahui maka sirnalah semua kesulitan kesulitan yang dialami.
B.                 DefinisiAsbabunNuzul
مَاانُزِلَتِ الْآيَةُاَوِالْآيَاتُ بِسَبَبِهِ مُتَضَمِّنَةً لَهُ اَوْمُجِيْبَةً عَنْهُ اَوْ مُجِيْبَةً عَنْهُ اَوْمُبَيِنَةً لِحُكْمِهِ زَمَنَ وُقُوْعِهِ
Semua yang disebabkan olehnya diturunkan suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebabnya, atau memberi jawaban terhadap sebabnya, atau menerangkan hukumnya, pada saat terjadinya peristiwa itu.
Asbab an-nuzulterdiridaridua kata, yaituasbabdanan-nuzul.Kata asbabmerupakanjama’ darisababdanan-nuzuladalahmashdardarinazala.Secaraharfiah, sababberartisebabataulatarbelakang, makaasbabberartisebab-sebabataubeberapasebabataubeberapalatarbelakang.Sedangkanan-nuzulberartiturun.Makadengandemikian, kata asbab an-nuzulsecaraharfiahberartisebab-sebabturunataubeberapalatarbelakang yang membuatturun.Jikadikaitkandengan Al-Qur’an makaasbab an-nuzulitubermaknabeberapalatarbelakangatausebab yang membuatturunnyaayat-ayat Al-Qur’an.[1]
Secaraistilahasbab an-nuzuldapatdidefinisikankepada “suatuilmu yang mengkajitentangsebab-sebabatauhal-hal yang melatarbelakangiturunnyaayatAlquran”.MenurutAz-Zarqani, asbab an-nuzuladalahperistiwa yang menjadisebabturunnyasuatuayatataubeberapaayat, di manaayattersebutberceritaataumenjelaskan hokum mengenaiperistiwapadawaktuterjadinya.[2]
Menurut Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy dalam bukunya menjelaskan bahwa asbab an-nuzul ialah kejadian yang menyebabkan diturunkannya ayat Alquran untuk menerangkan hukumnya di hari timbul kejadian-kejadian itu dan suasana serta membicarakan sebab, baik diturunkannya langsung sesudah terjadi sebab itu, ataupun kemudian karena sesuatun hikmat.[3]
MenurutAllamah M.H Thabathaba’Ikasus-kasus yang menyebabkanturunnyasuratdanayatadalah yang disebutasababunNuzul.[4]
Menurut T.H Thalhas definisi asbabun Nuzul adalah semua yang disebabkan olehnya diturunkan suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebabnya, atau memberi jawaban terhadap sebabnya, serta menerangkan hukumnya pada saat terjadinya peristiwa itu.[5]
Syekh Abdu al-adhim al-Zarqani, dalam manahil al-Irfannya mendefinisikan asbab nuzul sebagai kasus atau sesuatu yang terjadi yang ada hubungannya dengan turunnya ayat, atau ayat-ayat Alquran sebagai penjelasan hukum pada saat terjadi suatu peristiwa pada zaman Rasulullah.[6]
Dari pengertian pengertian yang telah di kemukakan para jumhur ulama tersebut dapat kita simpulkan bahwa asbab an-nuzul ialah sebab sebab mengapa ayat-ayat alquran diturunkan.Sebab turunnya ayat itu ada kalanya berupa peristiwa yang terjadi di masyarakat Islam dan adakalanya berupa pertanyaan dari kalangan umat Islam atau dari kalangan lainnya yang di tujukan kepada Nabi Muhammad SAW.Sehinggadenganasbab an-nuzulinilahkitadapatmengetahuisebab-sebabayat al-quranditurunkan.
C.                Asbab An-NuzulMakrodanMikro
1.                  AsbabunNuzulMikro
Dalam hal ini ayat-ayat tasyri’iyyah atau ayat-ayat hukum merupakan ayat-ayat yang pada umumnya mempunyai sebab turunnya. Jarang/sedikitsekaliayat-ayathukum yang turuntanpasuatusebab.Dan sebabturunnyaayatituadakalanyaberupaperistiwa yang terjadi di masyarakat Islam danadakalanyaberupapertanyaandarikalangan Islam dandarikalanganlainnya yang ditujukankepadaNabi.
Contohayat yang turunkarenaadasuatuperistiwaialahsurat al-Baqarah: 221.[7]
وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ ۚ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ ۗ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا ۚ وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ ۗ أُولَٰئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ ۖ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Dan janganlahkamumenikahiwanita-wanitamusyrik, sebelummerekaberiman.Sesungguhnyawanitabudak yang mukminlebihbaikdariwanitamusyrik, walaupundiamenarikhatimu.Dan janganlahkamumenikahkan orang-orang musyrik (denganwanita-wanitamukmin) sebelummerekaberiman.Sesungguhnyabudak yang mukminlebihbaikdari orang musyrik, walaupundiamenarikhatimu.Merekamengajakkeneraka, sedang Allah mengajakkesurgadanampunandenganizin-Nya.Dan Allah menerangkanayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepadamanusiasupayamerekamengambilpelajaran.
            IbnuMundzir, IbnuAbiHatim, dan Al-Wahidimeriwayatkandarimuqattil, diaberkata, “AyatiniturunpadaAbiMarstad al-Ghanawi, ketikadiamemintaizinkepadanabi SAW. Untukmenikahiseorangwanitamudamusyrikah yang memilikikekayaandankecantikan.Makaturunlahayat 221 surah al-baqarah.
            Al-Wahidimeriwayatkandarijalur as-Suddidari Abu Malik dariIbnu Abbas, diaberkata, “Ayatiniturun Abdullah bin Rahawah, yang ketikaitumemilikiseorangbudakwanitaberkulithitam. Padasuatuharidiamarahkepadabudaknyadanmenamparnya.Kemudiandiamendatanginabidanmemberitahubeliautentanghalitu, laludiaberkata, sungguhsayaakanmemerdekakannyadanmenikahinya. Melihatapa yang dilakukannyaitu, sebagian orang muslimmencelanya. Merekaberkata, diamenikahiseorangbudakwanita?Maka Allah menurunkan Al-Baqaarahayat 221”.[8]

2.                  AsbabunNuzulMakro.
Ayat-ayat semacam ini banyak terdapat di dalam al-Qur’an dan jumlahnya lebih banyak daripada ayat-ayat hukum. Misalnya ayat-ayat yang mengisahkan umat-umat yang dahulu beserta para Nabinya, atau menerangkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu, atau menceritakan hal-hal yang ghaib yang akan terjadi, atau menggambarkan keadaan hari kiamat beserta nikmat surga dan siksaan neraka.[9]
Ayat yang diturunkan tanpa suatu sebab semata-mata untuk memberi petunjuk kepada manusia agar menempuh jalan yang lurus. Ayat-ayat yang tidak mempunyai asbabun nuzul juga diturunkan untuk menghibur Nabi Muhammad dan untuk menguatkan hainya dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam menjalankan dakwah, terutama tantangan dari kaumnya sendiri yaitu kamu Quraisy. Misalnya ayat-ayat tentang kisah nabi Musa yang berulang-ulang diungkapkan di tempat-tempat yang terpencar-pencar dengan peristiwa yang bermacam-macam.[10]
Namundemikian, adajugaayat-ayattentangkisah yang diturunkankarenaadasebab.Tetapiayatsemacaminisedikitsekali.Misalnyaturunnyasurat Yusuf seluruhnyaadalahkarenaadanyakeinginan yang seriusdariparasahabat yang disampaikankepadaNabi agar Nabiberkenanbercerita yang mengandungpelajarandanperingatandenganucapannya:
يارسول الله لوقصصت علينا
“Alangkah senangnya kita semua, sekiranya engkau bercerita kepada kita.”Maka Allah menurunkan firman-Nya yang berada dalam surah Yusuf.
D.                Fungsi (kegunaan) Asbab An-nuzul
FungsiutamaAsbabunNuzuladalahuntukmembantudalamusahapenafsiran, sertapemahamanteks-teks Al-Qur’an, melaluilatarkesejarahannya.Perluditegaskan di sinibahwaAsbabunNuzulbukanlahpenafsiranitusendiri, namun status AsbabunNuzulhanyalahmembantudalam proses penafsiran. Al-wahidi pernah berkata
لَايُمْكِنُ مَعْرِفَةُ تَفْسِيْرِ الْآيَةِ دُوْنَ الْوُقُوْفِ عَلَىى قِصَّتِهَا وَبَيَانِ نُزُوْلِهَا
“Tidak mungkin mengetahui tafsirannya ayat, tanpa mengetahui kisahnya dan keterangan turunnya.”
Perlu diketahui juga, bahwa tidak semua ayat-ayat Al-Qur’an memiliki Asbabun Nuzul. Bahkansebagianbesar, ayat-ayat Al-Qur’an ituditurunkan Allah secaralangsungdanshahih yang menceritakansebabpenurunanayat-ayattersebut.
Kebanyakanayat-ayat yang turunsecaralangsungsepertiituadalahayat-ayat yang berbicaratentangakhir, surgadanneraka, ceritanabi-nabi, umat-umatterdahuludan lain-lain.Namunlebihjeli, ayat-ayatini pun sebenarnyamemiliki motif-motif tertentujuga, misalnyaditurunkansebagaihiburan (tasliyah) bagiRosulullah SAW, diturunkanuntukmenguatkanhatibeliau (Tatsbit) dan motif-motif lain, yang bisaditebakmelaluikandunganmaknadariayat-ayatitu.[11]
E.                 Cara mengetahuiAsbab An-Nuzul
Satu-satunya cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui peristiwa-peristiwa Asbab “Qur’anik” ini adalah melalui penelusuran atas riwayat-riwayat hadis yang bersumber langsung dari penjelasan Rasullah sendiri atau yang bersumber dari sahabat-sahabat beliau SAW yang menyaksikan sejarah perwahyuan. Jadi, dalamhalAsbab An-nuzultidakadaistilahijtihadataupendapat-pendapatpribadi.[12]
Sahabat nabi merupakan suatu generasi umat yang dapat menyaksikan turunnya ayat-ayat al-Qur’an. Tetapi sekalipun demikian, tiada seorang sahabat pun yang bisa menyaksikan turunnya semua ayat-ayat al-Qur’an beserta asbabun nuzulnya. Hal ini adalah wajar, karena ayat-ayat alqur’an itu diturunkan secara berangsur-angsur dalamm waktu kurang lebih 23 tahun dan di tempat-tempat dan peristiwa-peristiwa yang berbeda-beda. Demikian pula tidak semua dan tidak selalu ayat-ayat itu turun dengan didahului oleh suatu sebab. Ucapan beberapa sahabat yang disertai dengan sumpah yang bisa memberi kesan bahwa sahabat itu benar-benar mengetahui ayat yang turun beserta Asbab An-nuzulnhya.[13]
Sahabat nabi yang mengetahui turunnya ayat al-qur’an beserta Asbab An-nuzulnya harus benar benar di ambil sumpah. Hal ini untuk mencegah terjadinya ketidak beneran yang ada. Ada beberapa ungkapan ketika turunnya ayat-ayat Al-quran yang dapat dijadikan sebagai petunjuk bahwa ayat tersebut merupakan Asbab An-nuzul.
Adapunungkapan-ungkapan yang menunjukkanAsbab An-nuzulsuatuayatyaitu :[14]
a.                   سبب نزول هذه الاية (sebab turunnya ayat ini ialah....). apabila suatu peristiwa didahului oleh ungkapan ini, maka tidak diragukan lagi bahwa peristiwa itu merupakan Asbab An-nuzul ayat yang di sebut sebelumnya.
b.                  Menggunakan ungkapan فنزلت atau فانزل الله , hal ini tidak diragukan lagi bahwa peristiwa itu juga merupakan Asbab An-nuzul ayat yang bersangkutan.

F.                 CakupanAsbab An-Nuzul
AsbabunNuzuljugabisadiklasifikasikanmelaluiskalacakupannya:
1.      Skalasurat, yaitusebab an-nuzul yang turunsebagaikisahkronologis di balikpenurunansatusuratutuhatausebab an-nuzulinimenjadikisah global dalamsuatusuratterntentu, sepertisurat al-Anfal, menerangkantentangperistiwapeperanganBadar Al-kubrojugasurat al-Fath yang berbicaratentangperjanjianHudaybiah.
2.      Skalaayat, yaitusebab an-nuzul yang melatarbelakangiturunnyaayat per ayatsaja. Contoh: sebabturunnya al-Maidahayat 3
IbnuMandahmeriwayatkandalamkitabash-shahaabah, darijalur Abdullah bin Jabalah bin Hibban bin Hijrdariayahnyadarikakeknya, Hibban, diaberkata, “padasuatuketika kami bersamaRosululla. Lalusayamenyalakanperapianuntukmemasakdagingbangkai di dalampanci.Lalu Allah menurunkanfirman-Nyatentangpengharamanbangkai, makapanciitu pun sayatumpahkan.”[15]

G.                UrgensiAsbab An-NuzuldalammenafsirkanAlquran
Asbab An-nuzul merupakan suatu ilmu yang sangat penting dikuasai oleh seseorang dalam menafsirkan Al-Quran. Tanpa bantuan ilmu ini seseorang bisa salah dalam menafsirkannya, karena ayat al-quran kadang-kadang menjelaskan hukum secara umum, sedangkan yang dimaksud adalah khusus yang menyangkut dengan peristiwa itu saja. Al-wahidi mengatakan, tidak mungkin menafsirkan alquran tanpa mengetahui kisah dan penjelasan turunnya. Sebagai ilustrasi betapa pentingnya menguasai asbab an-nuzul dalam memahami suatu ayat, berikut ini dijelaskan beberapa contoh:
a.       Surah Al-Maidah (5) ayat 93:
لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا
Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh mengenai apa yang mereka makan selama mereka bertakwa.
Jika ayat ini ditafsirkan tanpa memerhatikan asbab an-nuzulnya mungkin saja setiap orang akan berbeda menafsirkannya. Jika tanpa memerhatikan asbab an-nuzul bisa saja orang menafsirkan bahwa setiap manusia berhak untuk memakan apa saja selama ia masih dalam keadaan beriman dan beramal shaleh, seperti yang pernah dipahami oleh Umar bin Ma’zun dan Umar bin Ma’adi Karb, berdasarkan ayat itu keduanya mnengatakan bahwa khamr itu mubah. Hal ini jelas sangat bertentangan dengan Al-quran surah Almaidah (5) ayat 3 dan 90 yang telah melarang setiap muslim untuk memakan bangkai, darah, daging babi, khamr, dan sebagainya.
H.                ManfaatAsbab An-Nuzul
Ada beberapakelompok yang menganggapbahwabidanginitidakadamanfaatdalammempelajariAsbab An-nuzul, denganalasanbahwahalinisamahalnyadenganmasalahtarikh (sejarah). Tetapipendapatinitidaklahbenaradanya.JustrukitaakanmendapatkanbanyakfaedahdalammempelajariAsbab An-Nuzul. Di antarafaedahnyaadalah:[16]
1.      Mengetahuihikmahataualasandariturunnyasuatusyariatatauhukum.
2.      Takhsis (pengkhususan) suatu hukum, bagi orang-orang yang berpendapat bahwasannya “Al-Ibratu bikhushushi as-sababi”, yaitu pelajaran atau teladan itu berdasarkan pada kekhususan suatu sebab.
3.      Kadangkalalafadhsuatuayatitubentuknyaumum, tapiadadalil yang mengkhususkanayattadi. Jikasebabturunnyaayatinitelahdiketahui, makakeumumansuatulafadhtelahtidaklagidijadikanpatokankarenaadasebab yang khususuntukitu.
4.      Kita bisamemahamimaknasuatuayatsecaralebihmendalam, danhilanglahkemusykilan (keragu-raguan) yang selamainimasihmengahntuikita.


Catatan:
Personel berjumlah tiga orang, tetapi malalah ini gagal.



[1]Kadar M.Yusuf, StudiAlquran, (Jakarta : imprint BumiAksara, 2012) hlm 85.
[2] Ibid, hlm 86
[3]Teuku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, sejarah&pengantarilmu al qur’andantafsir,(Semarang : Pt. PustakaRizki Putra, 2000), hlm 63.
[4]Allamah M.H. Thabathaba’I, MengungkapRahasia Al-Quran, (Bandung :PenerbitMizan, 1993), hlm 121.
[5] T.H. Thalhas, Fokusisi&Makna Al-Qur’an, (Jakarta : GaluraPase, 2008), hlm 39
[6]UmiSumbulah.dkk, Studi al-Qur’an danhadis, (Malang : UIN-press,,2014), hlm 163.
[7]MasjfukZuhdi, PengantarUlumul Qur’an, (Surabaya: PT. BinaIlmu, 1982), hal. 37.
[8]Jalaluddin as-Suyuthi, SebabTurunnyaAyat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie. (Depok: GemaInsan, 2008), hal. 92.
[9]T.H. Thalhas, Fokusisi&Makna Al-Qur’an, (Jakarta : GaluraPase, 2008), hlm 40

[10]Masfuk Zuhdi, Pengantar Ulumul Qur’an, (Surabaya : PT Bina Ilmu, 1982), hlm. 39.
[11] Ahmad Shams Madyan, PetaPembelajaran al-Qur’an (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2008), hal. 178-179.
[12] Ahmad Shams Madyan, PetaPembelajaran al-Qur’an, (Yogyakarta :Pustakapelajar, 2008), hlm. 179.
[13]Masfuk Zuhdi, Pengantar Ulumul Qur’an, (Surabaya : PT Bina Ilmu, 1982), hlm. 41.
[14] Kadar M.Yusuf, StudiAlquran, (Jakarta : imprint BumiAksara, 2012) hlm.90.
[15]Jalaluddin as-Suyuthi, SebabTurunnyaAyat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie. (Depok: GemaInsan, 2008), hal. 214.
[16] Imam Jalaluddin As Suyuthi, SamuderaUlumul Qur’an,terj.,FarikhMarzuqiAmmar, dkk. (Surabaya : PT BinaIlmu Offset, 2006), cet.1, hlm. 154.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar