ISLAM DI INDIA (ASIA SELATAN )
Muh. Rizal Fauzi
Latiang, Zahrotul Mila, Zayinatul Muiz, Nova Syaid Al Zubayr
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang Angkatan 2016
Email: zayinmuiz07@gmail.com
Abstract
With this article we review the important events beberaa days of Islamic
rule in India. Muslim rule in India is one of the evidences of civilization the
Muslims had occupied the Indian subcontinent (South Asia). After which Islam
brought great hope for oppressed people during it.For give freedom from the
entanglements of government system is not fair. Islam experienced a golden era
and some of them in terms of perkambangan Science, Culture, results pertania
etc. and progress virtually covers all aspects of life. How warmth of
brotherhood brought Muslims. Between Muslims and people of other faiths. though
it has become a minority community in India at that time (this time anyway).
After experiencing a golden age appears several factors are driving the
collapse of the rule of Islam at the time.
Key word : Islam, Intellectual and Cultural Progress, Setbacks.
Abstrak
Dengan artikel ini kami mengulas tentang beberaa
peristiwa-peristiwa penting dimasa Islam berkuasa di India . kekuasaan Islam di
India merupakan salah satu bukti peradaban umat Islam pernah menduduki benua
India (Asia Selatan). Yang mana setelah Islam datang membawa harapan besar bagi
masyarakat yang tertindas pada masa itu.untuk memberi kebebasan dari
jeratan-jeratan sistem pemerintahan yang tidak adil. Dan Islam mengalami masa
keemasan yaitu diantaranya dalam hal perkambangan Ilmu pengetahuan, Kebudayaan,
Hasil pertania dan lain sebagainya serta kemajuan hampir mencangkup semua aspek
kehidupan. Bagaimana kehangatan persaudaraan yang dibawa umat Islam. Antara
umat Islam dan umat beragama lain. meski Islam menjadi masyarakat minoritas di
benua India saat itu (saat ini pula). Setelah mengalami masa keemasan muncul
beberapa faktor yang mendorong keruntuhan kekuasaan Islam pada saat itu.
Kata Kunci : Islam ,
Kemajuan Inteletual dan Kebudayaan, Kemunduran.
A.
Pendahuluan
Wilayah Asia
Selatan (dulu India) sudah terdapat dua golongan besar yang berbeda
kepercayaan. Yaitu, dravida mempercayai agama secara abstrak dan Aria secara
nyata, sehingga terjadilah pertentangan kepercayaan. Akibatnya, bangsa Dravida
menjadi lemah dan ada yang ikut menganut kepercayaan bangsa Aria. Bangsa Aria
yang lebih kuat memaksa bangsa Dravida untuk ikut menganut kepercayaan mereka.
Kemudian keercayaan ini berkembang menjadi agama Brahmana (Hindu) yang melahirkan adanya kasta-kasta, yaitu
kasta Brahmana, kasta Ksatriya, kasta Waisa dan kasta Sudra.
Pada zama Nabi
SAW Islam masuk ke kawasan Asia Selatan secara penetration pacifiquemelalui
hubungan perdagangan di kota-kota peisir bagian barat dan selatan. Pada waktu
itu, kondisi sosial dan politik di India sedang rapuh dengan terjadinya
penindasan kaum Brahmana kepada kaum kasta yang lebih rendah dan orang Budha,
juga terjadina perebutan kekuasaan di antara Raja-Raja Hindu.
Sekitar
tahun 6000-5000 SM. Bangsa Dravida datang ke India dari Asia Barat dengan
kepercayaannya terhadap adanya Tuhn secara abstrak. Mereka inilah yang dianggap sebagai penduduk
pribumi asli India. Kemudian pada abad VI SM. Bangsa Aria dari Persia datang
mengusai Punjab dan Benaras (India Utara) dengan membawa kepercayaan adanya
Tuhan secara nyata. Dasar kepercayaan bangsa Aria adalah syirik. Mereka menyembah api, bulan, matahari,
angkasa, angin, topan, samudera, sungai, pohon, patung, serta dewa-dewa. Dengan menyenangkan dewa-dewa tersebut, mereka menyembelih manusia
sebagai korban.
Pada tahun 599
SM. Lahir Manawir yang mempelopori lahirnya agama Jaina. Dasar agama ini adalah
pertapaan dan meninggalkan kemewahan. Mereka tidak memiliki kitab suci.
Satu-satunya sumber keagamaan adalah Manawir. Ajaran pokok ajaran agama Jaina
adalah ahimsha(tidak hasad), agama sejati dan ini berlaku untuk semua
makhluk. Lama kelamaan ajaran ini melebur dalam agama Hindu.. kemudian pada
tahun 557 SM. Lahir Gautama Budha di Kapilabastu, kaki Gunung Himalaya yang
menjadi pelopor lahirnya agama Budha. Isi ajaran agama Budha adalah sebagai
berikut :
Ø Tidak ada system kasta
Ø Tidak boleh hasad (dengki)
Ø Harus bersifat toleran
Ø Dermawan
Ø Berfikir yang baik
Ø Sabar dengan penuh dengan kesadaran
Ø Pekerjaan yang baik
Ø Menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
Selanjutnya,
hubungan antara politik Arab dengan India sedang rapuh. Dalam kondisi yang
demikian pasukan Islam dibawah pimpinan Muhammad ibn Qasim semasa kekhalifahan
al-Walid I datang membawa harapan bagi keselamatan orang yang tertindas melalui
keadilan sosial yang memberi harapan baru. Mereka berdampingan memasuki tentara
Muslim. Kemudian, mengucapkan setia kepada umat muslim. Raja adalah kepala
pemerintahan sekaligus kepala administrasi jadi dia berhak menggabungkan
seluruh kekuatan legeslatif, eksekutif, yudikatif, dan militer dalam dirinya.
Dan jabatan raja biasanya bersifat turun temurun, tetapi terkadang raja juga
dipilih oleh unsur penting dalam Negara.
Ada juga menteri
yang bertugas membantu dan memberi saran kepada
raja dalam meringankan tugas-tugas kerajaan tetapi raja tidak terikat untuk
menerima semua saran-saran mereka
Kerajaan dibagi dalam beberapa provinsi. Kepala provinsi disebut Uparikadengan
tugas utamanya untuk mempertahankan keamanan dan ketertiban dalam provinsi
tersebut, melaksanakan perintah raja, dan memimpin ekspedisi ketika
diperintahkan. Provinsi dibagi dalam distrik yang disebut Vaisaya. Vaisaya
diatur oleh petugas distrik yang disebut Vaisayapati. Desa merupakan
unit terkecil administrasi dengan fungsi-fungsi administrasi dikerjakan oleh
seorang kepala Panchayat. Dan sebagai sumber pendapatan utama Negara
adalah pajak tanah.
Tahap-Tahap
masuknya Islam ke India :
1.
Secara
Formal
·
Nabi
Muhammad SAW
Semenjak masa Nabi saw. ( mulai tahun 610 M ), perdagang-perdangang
Arab yang telah menganut Islam sudah berhubungan erat dengan dunia Timur
melalui pelabuhan-pelabuhan India,sehingga mereka sambil berdagang juga
berdakwah. Inilah awal sejarah masuknya Islam di Anak Benua India.[1]
·
Kulafau
Rasyidin dan Dinasti Umayyah
Pada masa Umar ibn Khattab, pada tahun 643-644 M panglima Mughira
menyerang Sind, tetapi gagal. Pada masa Ustman bin affan dan Ali binAbi Thalib,
dikirim utusan ke wilayah India untuk menyelidiki adat dan istiadat dan
jalan-jalan menuju India. Inilah awal Islam menyebar ke India melalui jalur
darat.
Pada masa Mu’awiyah I, angkatan
perang pimpinan al-Muhallab melewati Kabul sampai ke Multan, diikuti Ziad dan
Puteranya. Pada suatu waktu terjadi perampokan terhadap orang-orang Islam di
India, wilayah kekuasaan raja Dahir. Atas izin Khalifah al-Walid,ia mengirim
Muhammad ibn Qasim (17 tahun), untuk memimpin pasukan. Dalam waktu 4 tahn lebih
Sind dan Punjab dapat ditahlukkan dan dikuasai. [2]
·
Dinasti
Ghazni
Alptgin
menaklukkan Ghazni dan memperkuat kotadengan parit dan benteng. Pada tahun
976-977 M, naiklah menantu dan bekas budaknya, sabktegin. Lalu digantikan
Mahmud Ghaznawi, ia melakukan penyerangan dan penakhlukkan sebanyak 17 kali
kedaerah Lahore, Delhi, Ajmir, Qanauj, Gawaliur, Kalinjar, Ujjain, Nagarakot,
dan Doab yang semuanya dimenangkan. Pada
tahun 1024-1025 M ditahlukanya Gujarat dan dihancurkanya berhala Samonath dan
terkenal besar dan megah. Mahmud digantikan anaknya Muhammad, lalu Muhammad
tidak lama di gantikan oleh saudaranya Mas’ud ibn Mahmud. Setelahnya tidak ada
lagi pemimpin pengganti yang kuat.
·
Dinasti
Ghuri
Pada tahun 1186 M. Allaudin Husain ibn Husain merebut negeri
Ghaznah yang sudah lemah dan dipakainya gelar al-Malik al-Mu’azzam (Raja
Besar). Ia digantikan oleh Ghiaz al-Din Abul Muzaffar Muhammad ibn Sam. Tokoh
yang terkenal dalam sejarah adalah sultan Muhammad Abul-Muzaffar ibn al-Husain
al-Ghari (Muhammad Ghuri). Ia menguasai
wilayah yang dulu dikuasai Dinasti Ghazni. Ghuri memberlakukan undang-undang
Islam. Orang-orang Hindu bebas menjalankan agama dan mendirikan kuil dengan
membayar upeti dan jizyah.[3]
2.
Secara
Informal
·
Perdagangan
Sekitar abad VII M. Para pedagang MuslimArab sampai di
pesisir-pesisir India sampai teuk Bangla ( teluk Bngladesh sekarang) sambil
menyiarkan agama Islam. Pada masa ini Islam tersiar ke India secara damai
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
·
Sufi
dan Mubaligh
Peranan waliyullah dan sufi dalam menyiarkan agama islam di tanah
India sangat besar yang ditunjukkan dengan banyaknya jumlah mereka yang datang
ke India. Mereka termasuk golongan pertama yang menyebarkan agama Islam sebelum
Islam masuk ke India.
·
Perkawinan
Selain aktivitas penaklukkan, dan dakwah para sufi, agama islam
juga menyebar melalui perkawinan. Sebagai contoh peristiwa kapal dagang
Arabyang menabrak pulau Ramri, sehingga mereka bermukim di Arakan dan
Chittagong,. Pedagang-pedagang ini bergaul dengan masyarakat pribumi dan banyak
yang kawin dengan gadis-gadis pribumi.[4]
Salah satu kerajaan yang membawa masa keemasan kekuasaan umat Islam
pada kekuasasaannya di India yaitu Kerajaan Mughal. Kerajaan yang berjalan
selama kurang lebih 330 tahun (1527-1857) dengan menampilkan 10 orang raja
besar.s Sultan-sultan yang besar dan yang terkenal pada abad ke-17, yaitu Akbar
(1556-1606), Jengahir (1605-1627), dengan permaisurinya Nurjnnah, Syah Jehan
(1628-1658), dan Aurangzeb (1659-1707). Masing-masing dari kekuasaanya
mempunyai masa kejayaan sendiri baik di bidang ekonomi, budaya, maupun
arsitektur.
Kerajaan ini didirikan olehBaber, nama aslinya
Zahir ad-Din. Salah satu cucu dari Timur Lenk. Keturunan dari Hulagoo sang
perusak dan penghancur Badad yang terkenal. Petualangannya dan kekejamanya
menghancurkan Islam dan kebudayaanya.
B.
Islam di India
a.
Pertemuan Islam dengan
Budaya Lokal
India merupakan negari dengan budaya yang sangat tua. Ketika Islam
datang e anak benua ini, anak-anak manusia disitu sudah beribu-ribu tahun
lamanya membentuk peradaban. Sistem kemasyarakatan, ajaran-ajaran keagamaan,
ilmu-ilmu kealaman dan manusia, ilmu pasti,ilmu perbintangan, dan krya-karya
kreatif manusia lainya yang sudah sangat lama berakar disini.
Ketika lIslam datang ke sini dengan kekuatan militer maupun dengan
akwah, ternyata dapat beradaptasi dengan bdaya yang sangat tua dan mendarah
daging tersebut. Ada banyak hal yang diberikan ke dalam celah-celah kebudayaan
India dan akhirnya membentuk akulturasi budaya yang khas.[5]
India termasuk salah satu negara dengan penduduk terbesar kedua di
dunia setelah china. India merupakan
tempat tumbuh dan berkembangnya agama Hindu dan Budha. Pengaruh agama Hindu dan
Budha di negara-negara lain, termasuk Jazirah Arab sudah ada sebelum Islam
datang, walaupun keadaanya tidak sekuat pengaruh Yunani, Persia, dan Cina.
Pada abad ke-13
M, umat Islam tertarik untuk menggali dan memanfaatkan potensi alam dan
berbagai kebudayaan di india. Ketertarikan ini antara lain dengan cara
mendirikan kerajaan Mughal, yaitu seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan
Safawi.
Awal kekuasaan
Islam di wilayah India terjadi pada masa khilafah al-Walid, dari dinasti Umayyah.
Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh tentara Bani Umayyah atas pimpinan
Muhammad ibn Qasim. Kerajaan Mughal denga Delhi sebagai ibu kota, didirikan
oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salah satu dari cucu Timur Lenk. Kerajaan
Mughal ini selain berhasil mengislamkan sebagian pendduk India, sebagaimana
terlihat di Khasmir dan Pakistan sekarang, juga sempat membangun peradaban
islam di India, sebagaimana terlihat pada istana raja-raja, bangunan
monumental, seperti Taj Mahal, Kesenian, Tari-tarian, dan Sastra.[6]
Pada masa
kekuasaan kerajaan Mughal, Delhi dijadikan sebagai ibu kota. Dan menjadi pusat
kebudayaan dan peradaban Islam di anak benua India.setiap dinasti islam yang
menguasai kota Delhi, memperluas kota itu dengan mendirikan “kota-kota” baru di
Delhi lama.
Setelah Delhi
dihancurkan oleh tentara Timur Lenk, krekuasaaan raja-raja yang berkedudukan di
delhi merosot tajam. Ketika itulah Dinasti Lodi mengganti ibu kota dipindah ke
kota Agra. Setelah Zhahirudin Babur mengalahkan Dinasti Lodi. Kota Delhi
menjadi ibu kota kejaan Mongol (Mughal) pada Humayun (1530-1556), seorang raja
yang sangat mencintai Ilmu. Raja Mongol (Mughal) lainya, Syah Jehan (1628-1658)
.[7]
Kerajaan Mughal
berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan syafawi. Jadi, diantara tiga
kerajaan besar islam tersebutkerajaan inilah yang termudah. Kerajaan mughal
bukanlah kerajaan islam pertama di anak benua India. Awal awal kekuasaan islam
di India terjadi pada masa Khalifah Al-Walid, dari Dinasti Bani Umayah.
Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh tentara Bani Umayah di bawah pimpinan
Muhammad ibn Qosim.
Kerajaan Mughal
didirikan oleh Zahirudin Babur. Kerajaan mughal mulai berkuasa sejak tahun 1526
sampai tahun 1707, dan kerajaan ini memiliki sultan-sultan yang besar dan
terkenal pada abad ke-71, yaitu Akbar (1556-1606), Jenghair (1607-1627) dengan
permaisurinya Nurjannah, Syeh Jehan (1628-1658), dan Aurangzeb (1659-1707).
Di masa Akbar
kerajaan tidak dijalankan dengan kekerasan, ia banyak menyatu dengan rakyat,
bahkan rakyat dari berbagai agama tidak dipandangnya sebagai orang lain. Di
dalam persoalan agama, beliau sangat toleran dan bagi orang yang beragama hindu
dihormati oleh akbar dan tidak dipaksa untuk memeluk agama islam. Dengan
demikian, Akbar adalah seorang reforman kerajaan Mughal yang telah menata
pemerintahan dengn sistem yang lebih baik dibanding dengan kerajaan-kerajaan
sebelumnya. Di bidang agama, ia adalah sebagai tokoh moderat yang memberikan
kebebasan kepada pemeluknya untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing
masing.
Kerajaan Mughal
pada abad ke-17, mengalami kemajuan dalam bidang pengetahuan, seni, dan budaya.
Di bidang pengetahuan kebahasaan akbar telah menjadikan tiga bahasa sebagai
bahasa nasional, yaitu bahasa arab sebagai bahasa agama, bahasa Turki sebagai
bahasa bangsawan dan bahasa Persia sebagai bahasa istana dan kesusastraan. Pada
masa Akbar juga dibangun Istana fatpur di Sikri, vila dan masjid yang indah.
Dan pada zaman Syah Jehan, dibangun masjid berlapisan mutiara dan Tajmahal di
Aqra, Masjid Raya Delhi di Istana, Lahore. Sultan-sultan Mughal juga mendirikan
makam-makam yang indah.[8]
Bersamaan
dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan budaya juga berkembang. Karya
seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan istana, baik yang berbahasa persia
maupun berbahasa india. Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang
merupakan karya seni terbesar yang dicapai di kerajaan Mughal adalah karya
arsitektur yang menganggumkan.[9]
Contoh contoh
arsitektur arsitektur muslim akan membantu kita untuk mengenal dan memahami
muslim masa lalu dan masa sekarang. Seperti makam suci abad ke-13 dari khajwa
Muin Al-Din Chisti, Sufi suci Ajmer, Rajasthan, memberi tahu kita tentang
kedatangan islam di India. Contoh lainnya Taj Mahal termasuk keajaiban dunia.
Bangunan ini menandai puncak dari kerajaan itu, merefleksikan stabiltas,
kekuasaan dan kepercayaan diri. Kemudian contoh selanjutnya Masjid Badshahi di
Lahore dibangun oleh Aurangzeb raja Mughal yang keenam, menjadi masjid terbesar
di kerajaan Mughal, bahkan di dunia. Ini adalah monumen Mughal yang terakhir.
Bangkit dan jatuhnya kekuasaan muslim mempengaruhi mesjid Badhashi. Ketika kaum
Sikh menguasai Lahore, dan kemudian Inggris pada abad ke 19, mesjid tersebut
kadang kadang di jadikan gudang amunisi, kadang kadang sebagai barak untuk
menampung para prajurit beserta kudanya.[10]
Adapun bangunan
bangunan yang dibangun oleh sultan antara lain istana, krajaan, benteng,
masjid, tugu orang-orang besar, dan tempat berlindung bagi orang miskin.
Rancangan bangunannya mrupakan campuran gaya siria, bizantium, Mesir, dan Iran,
sedangkan detilnya Hindu, Jaina atau Budha. Kontak antara islam dan Hindu
menghasilkan evolusi gaya yang disebut Indo-muslim yaitu arsitektur muslim yang
menampilkan detil sifat-sifat tertentu dari seni bangunan Hindu.[11]
Tokoh-tokoh
agama Muslim India menekankankomitman keagamaan individual dan menghadirkan
Islam dalam term ketaatan dari pada term kolektif. Mereka juga berpegang lebih
teguh kepada nilai-nilai tradisional Muslim dan menentang upaya-upaya negara
India memodifikasi lembaga hukumdan pendidikan sebagai campur tangan terhadap
hak-hak keagamaan. Oleh karena itu, muslim India bertahan lebih konservatif dan
lebih tradition minded dibanding muslim pakistan.[12]
b.
Perkembangan Intelektual dan Kebudayaan
1.
Ilmu
Pengetahuan
Dalam
pertukaran budaya di bidang Ilmu Pengetahuan seperti astrologi, atronmi,
kedokteran, bahasa, seni, filsafat, dan sebagainya juga banyak menghasilkan
seperti kepala wilayah Mansura, keturunan Arab yang memiliki 80 ekor gajah yang
digunakan sebagai rath (kendaraan semacam kereta kuda). Banyak orang yang
mempelajari tentang budaya India, menurut Amir Khusru, Ahli astronomi Arab, Abu
Masyar datang ke Benaras, pusat pendidikan budaya Hiindu, ia belajar disini
selam 10 tahun. Kemudian banyak buku-buku India diterjemahkan ke bahasa Arab
pada abad ke-8 M. Pada saat itu banyak Ilmuan Arab dikirim ke India untuk
mempelajari Ilmu-illmu yang ada di India.
Dilain pihak,
ilmuan-ilmuan India juga diundang ke Baghdad supaya para Ilmuan Arab mengenal
ilmu-ilmu di India.Investasi India dalam angka-angka terhadap dunia Arab
dikenal oleh barat sebagai angka Arab (Arabic numeral). Ini terjadi
setelah invasi orang Arab dipimpin Ibn Qasim.
Pada masa
Dinasti Umayyah dan Abbasiyah banyak orang Hindu menerjemahkan buku-buku berbahasa
sansekerta ke dalam bahasa Arab. Buku Shiddhanta(ilmu astrologi). yang dikarang oleh Brama Gupta, ia Seorang
ilmuan India beragama Hindu dengan bantuan orang Arab di Bagdad ia
menerjemahkan buku tersebut, dan dalam bahasa Arab diberi nama Tariche Sind
wa Hind.
Selain itu
Dinasti Ghazni dan Ghuri berkuasa atas fondasi yang dibangun oleh Ibn Qasim.
Arab telah memeperkenalkan sistem administrasi kepada Sind yang sampai sekarang
masih berlaku di Pakistan bahkan sebagai pranata sosial islam yang dibangun
pada periode awal masih terlihat di tengah-tengah India yang mayoritas Hindu.
Ketika Khalifah
Harun al-Rasyid sakit, Monka seorang dokter dai India berhasil menyembuhkanya.
Buku Khalilah Wa Dimna yang diterjemahkan dari buku “ Panca tantra”(ponco
tontro) masih sangat populer di hadapan orang Arab. Banyak buku-buku kedokteran
India diterjemahkan ke bahasa Arab, bahkan buku yang paling populer dikalngan
orang Arab sekarang Shashrutta dan Carak. [13]
Disamping itu
ilmu-ilmu kehewanan juga diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Buku tentang etika,
magis, kimia, ilmu politik banyak diterjemahkan dari India ke bahasa Arab. Ilmu
music juga . dengan demikian, Arab sangat berhutang budi kepada India.
Selanjutnya,
pertukaran ilmiah dan konversi Islam terjadi saat Mahmud Ghaznawi menginvansi
India sebanyak 17 kali yang melumpuhkan politik ekonomi menjadi fondasi kuat
untuk berdirinya kesultanan Islam pasca Ghuri di India. Ghuri membangun
kerajaan permanen Hindustan melalui wakil tetapnya Qutub al-Din Aybek, pendiri
awal kekuasaan Turki 1206-1290 India.
Setelah Mahmud manaklukkahKhiba (sekarangwilayah Uzbekistan) padatahun
1017 M, iakenal Mahmud dandatangke India bersamanya. Dan menuliskitab Al Hind
tentagsejarahdanilmu di India. Bukutersebutdikenalsebagaibuusejarahterbaiksepanjang
masa. Di dalamnyadijelaskantentangperadaban Hindu secaranetral, simpatik,
dansangatilmiah, juga kondisipolitik India ketikaInfasi Mahmud,
menjelaskantentangpembakaranmayitSatidimanaseorangIstriapabilasuaminyameninggaldiaikutmembakardirienganjasadsuaminya.
Ironimenjelaskan : adatistiadatinisangatkental di masyarakat Hindu. Islam
mulaimempengaruhiuntukmenghapuskanadatinisejak Ibn Qasimhinggaperiode Mahmud,
bahkanselanjutnyaoleh para sultan Delhi sampai masa enguasa Mughal, yaitu Aura
Ngazebberulang-ulang di usahakandan yang akhirnyasecararesmi di larang (1829 M)
olehpenjajahinggris, William Bentinck.
Albirunimencacat pula tentangsistemkeadilanhindupada zaman
dahuludimanahukumpidanasangatlonggar. Para Brahmana tidak di hukumataskesalahannya. Pencuri di hukumsesuaidengantingkatpencuriannyabahkankadang-kadangterdakwah
di hukumpemotongananggotabadan. Ia juga
menjelaskantentangadministrasipertananahan. Pajaktanahsangatrendah. Hasilbumi
di berikankepadapemerintahsebagaipajak. Ia juga mencacat, bahawa system
kastamenciptakanjurangperbedaanantarsuku, kastadan warn
akulitsertaterceraiberaipadasaatinvasi Mahmud. Akan tetapisebagaiseorangmuslim,
Birunitidakmenjelekkan agama hindu juga tidaklepaskritikannyaterhadapdampak
negative berulangkalinyainvasi Mahmud keindia. Masyarakat Hindu-India memusuhi
orang islam Karena sebabutamanyamenurutAlbiruni, berulang kali
invasikeindiamerampaskekayaanmerekapenyebabkemusuhanantara Hindu-Muslim.
Iajagamenulisbuku Al Qonun Al Mas’udi Fi Al KhayatWa Al Nujum yang
menerangkantentnangtumbuhtumbuhandanilmunujum. Bukuiniadalahsalahsatubuknya
yang terkenaldintara 22buah bukunya yang masihada. Wazir al-almayamandi, era
mahmudghaznawi juga seorangpujangga, yang lebih popular dengannama al-‘Utbi,
mengarangsebuahkitabsejarahtarikhyamanitentangkehidupan Sultan Mahmud.[14]
2.
Seni
dan Bangunan
Pengaruh Islam
di india sangat besar dalam berbagai bidang di antaranya adat Sati Dahosampai
akhirnya dilarang secara resmi. Islam masih bertahan di India meskipunm mereka
minoritas , bahkan di beberapa wilayah India Utara merupakan masyarakat
mayoritas. Pakistan membentuk negara Islam dan Islam sebagai agama resmi di
Bangladesh. Dalam bidang ilmu pengetahuan, hubungan Islam dengan India terjalin dengan baik dan terjadi pertukaran
budaya antara keduanya.[15]
Bukan hanya itu
pada masa kepemimpinan Dinasti Mughal dapt megembangkan program pertanian,
pertambangan, dan perdagangan. Dalam sektor pertanian dibentuk komunitas
pertanian yang terdiri dari unit lahan pertanian terkecil yang selanjutnya
bergabung dalam pargana (desa). Komunitas petani dipimpin oleh seorang mukadam,
dan melalui mukadam inilah pemerintah berhubungan dengan petani. Dan hasil
pertanian tersebut diekspor ke Eropa, Arab, Afrika, dan Asia Tenggara. Tidak
hanya hasil pertanian saja tetapi juga kerajina-kerajinan seperti pakaian tenun
dan kain tipis bahan gordin.[16]
Mahmud Ghaznawi
bukan saja termasyhur Karena keahlianya dalam peperangan, tetapi juga sebagai
pujangga, penyair, dan pahlawan. Perlhatianyasangatbesarkepadaperkemanganilmupengetahuandanmencintaisarjanadariberbagaibidang.
Ghaznibukansajamenjadibentengtempatmempertahankankekuatanperang, tetpi juga
menjaditempatberkumpulnyaahli-aliilmu, ulamaagama,ahlifikihdan Bahasa,
danahlitasawufdanfilsafa, sertaberbagaibidanglainya. Pada zaman Mahmud, hidup
Abu Nasr Al-FarabisebagaiFilosof, danpenyair Firdausi (920-1020 M).
atasperintah sultan Mahmud, Firdausi menulissebuahkaryabesar, karyanyaSyah
Nama. Sultan Mamudmenjanjikanhadiahsebnyak 60.000kepingemas. [17]
Penyairbesar
yang lain sepertiUnsari, Al-FarukhlidanAsduji. Dan penyairbesar yang
lainyasepertiBadi’uzamanHamdanidan Abu Bakar al-Khawarizmi.
Pengaruhkeduapengaranginidalamperkemabngansastra Arab sangatbesar yang
menjadikankota Lahore sebagaipusatperadaban Islam.
Ilmu
bangunanyang didirikan oleh para sultan antara lain Istana kerajaan, benteng,
masjid, tugu orang besar, perlindungan bagi orang miskin. Dalam rancangan
bangunanya merupakan campuran gaya Syiria, Bizantium, Mesir dan Iran., sedang
detilnya Hindu, Jaina atau Budha. Kontak antara Islam dan Hindu menghasilkan
evolusi yang kadang-kadang disebut dengan Indo-Muslim. Arsitektur Indo-Muslim
adalah arsitektur muslim yang menampilkan detil sifat-sifat tertentu dari seni
bangunan Hindu. Semakin banyak Muslim yang masuk ke India pengaruh hindu mulai
berkurang sedikit demi sedikit.[18]
Gedung-gedung
sejarah yang ditinggalkan di periode ini (abad ke-17) adalah Taj Mahal di Agra,
Benteg Merah, Jama Masjid, istana-istana, dan gedung-gedung pemerintahan di
Delhi. Sultan-sultan Mughal juga mendirikan makam-makam yang indah. Dan yang
paling terkenal adalah monumen bersejarah yang didirika oleh salah seorang Raja
dari Kerajaan Mughal yaitu Syeh Jehan yaitu Taj Mahal sebuah monumen untuk
mengenang istrinya yang sangat dicintainya Mumtaz Mahal.
3.
Bahasa
Pada zaman
Dinasti Ghaznawi dan Ghuri, para Sultan berbahasa Turki dii Istana, sedangkan
di kantor berbahasa Persi . para tentara ketika berbelanja ke pasar mengalami
kesulitan ( masyarakat memakai bahasa Prakrit dan sansekerta ) akhirnya bahsa
baru yaitu bahasa Urdu sedang pengaruh Islam dalam bahasa Sansekerta melahirkan
bahasa Bangla.[19]
c. Kemunduran
Setelah satu setengah abad dinasti Mughal berada dipuncak kejayaannya,
para pelanjut Aurangzeb tidak sanggup mempertahankan
kebesaran yang telah dibina oleh sultan-sultan sebelumnya. Pada abad ke-18 M
kerajaan ini mengalami masa kemunduran, kekuasaan politiknya mulai merosot,
suksesi kepemimpinan di tingkat pusat menjadi perebutan,gerakan sparatis Hindu
di India Tengah, Sikh dibelahan utara dan Islam dibagian timur semakin lama
justru malah semakin mengancam. Sementara itu para pedagang Inggris untuk
pertama kalinya diizinkan oleh Jehangir menanamkan modal di India, dengan
didukung oleh kekuatana bersenjata semakin kuat menguasai wilayah pantai.
Konflik-konflik
yang berkepanjangan tersebut mengakibatkan pengawasan terhadap daerah melemah. Pemerintah
daerah satu per satu melepaskan loyalitasnya dari pemerintah pusat, bahkan
cenderung memperkuat posisi pemerintahannya masing-masing. Melemahnya
pengawasan terhadap wilayah kekuasaan ini semakin diperburuk oleh sikap
daerah,yang disamping melepaskan loyalitas terhadap pemerintah pusat,mereka
juga senantiasa menjadi ancaman serius bagi eksistensi dinasti Mughal itu
sendiri.
Ketika kerajaan
Mughal memasuki keadaan yang semakin melemah,pada tahun itu juga perusahaan
Inggris (EIC) yang sudah semakin kuat mengangkat senjata melawan pemerintah
kerajaan Mughal. Peperangan terus berlanjut akhirnya raja Suah Alam membuat
perjanjian damai dengan menyerahkan Oudh, Bengal, dan Orisa kepada Inggris.
Ada beberapa
factor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal itu mundur pada satu setengah
abad terakhir dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858M, yaitu :
1. Terjadi stagnasi dalam pembinaan militer sehingga operasi militer
Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan
maritim dinasti Mughal. Begitu juga kekuatan pasukan dat. Bahkan, mereka kurang terampil dalam
mengoprasikan persenjataan buatan mereka sendiri.
2. Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik, yang mengakibatkan
pemborosan dalam penggunan uang negara.
3. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar”alam melaksanakan ide-ide
puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar
diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
4. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah
dalam bidang kepemimpinan.[20]
C.
Kesimpulan
Dari berbagai sumber sejarah yang
dapat dihimpun, diketahui bahwa Isalam banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dari
Yunani, Persia, dan Cina. Adapun pengaruh kebudayaan dan peradaban dari India
terhadap Islam tidak terdapat sumber sejarah yang menjelaskannya. Islam lebih
banyak memberikan pengaruh terhadapkebudayaan dan peradaban di India, begitu
pula sebaliknya.
Masuknya berbagai kebudayaan dan
peradaban dari luar ke dalam Islam, atau sebaliknya pengaruh ajaran Islam
terhadap kedayaan dan peradaban dari luar, banyak dilakuakan melalui kegiatan
perdagangan, pendidikan, dakwah, kesenian, dan kebudayaan tu sendiri.
Sebelum datangnya Islam di india
terjadi ketidak adilan karena sistem kasta-kasta yang diberlakuakan oleh
golongan beragama Hindu, yaitu kasta Brahmana, kasta Ksatriya, kasta Waisa dan
kasta Sudra. Kasta yang membedakan antara penduduk beragama sesuai dengan
keadaan finansial ekonomi mereka. Dan juga penindasan yang dilakukan kasta
tertinggi kepada rakyat berkasta rendah.Pemeluk agama lain pun seperti golongan
pemeluk agama Budha. Merekapun mengalami nasib yang sama.
Islam datang ke India membawa
harapan bagi ara masyarakat yang mengalami penindasan dan perlakuan tidak adil.
Islam di terima secara terbuka dan lapang dada oleh masyarakat berkasta rendah
pada saat itu.
Ada 2 tahap islam masuk ke India yaitu :
1.
Secara
Formal
Nabi
Muhammad SAW, Kulafau Rasyidin dan Dinasti Umayyah, Dinasti Ghazni, Dinasti
Ghuri.
2.
Secara
Informal
Perdagangan , Sufi dan Mubaligh., Perkawinan.
Islam juga menorehkan berbagai
prestasi yang menjunjung tinggi kualitas kebudayaan dan peradaban rakyat India.
Hampir dari semua aspek. Setelah mengalami masa keemasan yng cukup lama, beberapa
faktor yang membawa dan memicu
kemunduran kekuasaan umat Islam di India pun bermunculan.Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh
terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan. Serta kedatangan bangsa Inggris yang membawa perpecahan semakin
menjadi.
Daftar Pustaka
Abuddin
nata, Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta, Kencana prenada media group, 2011 )
Dedi
supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, ( Bandung, CV Pustaka Setia, 2008)
Dr.
Badri Yatim, M.A, sejarah peradaban islam dirasah islamiyah II, ( Jakarta,
Rajawali Pers, 2013)
Akbar
S. Ahmed, Rekrontruksi Sejarah Islam(Yogyakarta, Fajar Pustaka, 2003)
Ali
Sodiqin dkk, Sejarah peradaban islam (yogyakarta, Lesfi, 2009)
Ira
M, Sejarah Soial Ummat Islam, (Jakarta, Raja
Grafindo,2000)
Ahmad
Syafi’i Maarif & M. Amin Abdullah, Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam,
(Yogyakarta, Pustaka Book Publisher, 2007)
Dr.M.Abdul
Karim, Sejarah Islam di India, ( Yokyakarta, Bunga Grafies Production, 2003 )
Prof.DR.Hj.MusyifahSunanto, Sejarah Islam Klasikperkebanganilmupengetahuanislam ( Jakarta, Prenada Media, 2003)
Dr.
Samsul Munir Amin, M.A., Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta, Amzah, 2016)
Catatan:
1.
Pendahuluan
bukan berisi materi, tetapi pengantar untuk memahami materi. Cukup ditulis dengan
3 atau 4 paragraf.
2.
Footnote
dan daftar pustaka tidak dibuat miring, yang miring hanya judul buku saja.
[1]Siti Maryam
dkk, Sejarah Peradaban Islam dari masa klasik hingga modern (Yogyakarta,
LESFI,202), Hal.. 166
[2]Siti Maryam
dkk, Sejarah Peradaban Islam dari masa klasik hingga modern (Yogyakarta,
LESFI,202), Hal..166-167
[3]Siti Maryam
dkk, Sejarah Peradaban Islam dari masa klasik hingga modern (Yogyakarta,
LESFI,202), Hal..168
[4]Dr.M.
Abdul
Karim, Islam di India (Yogyakarta, Bunga Grafies Production, 2003) hal.40-46
[6]Abuddin nata,
Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta, Kencana prenada media group, 2011 ),
hal.44-45
[7]Dr.
Samsul Munir Amin, M.A., Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta, Amzah, 2016), hal.
292
[8]Dedi supriyadi,
Sejarah Peradaban Islam, ( Bandung, CV Pustaka Setia, 2008) hal.261-263
[9]Dr. Badri
Yatim, M.A, sejarah peradaban islam dirasah islamiyah II, ( Jakarta, Rajawali
Pers, 2013) hal.151
[10]Akbar S. Ahmed,
Rekrontruksi Sejarah Islam(Yogyakarta, Fajar Pustaka, 2003) hal.144-146
[11]Ali Sodiqin
dkk, Sejarah peradaban islam (yogyakarta, Lesfi, 2009) hal.180
[12]Ira M, Sejarah
Soial Ummat Islam, (Jakarta, RajaGrafindo,2000) hal.307
[13]Dr.M.
Abdul
Karim, Islam di India (Yogyakarta, Bunga Grafies Production, 2003) hal.58
[14]Ahmad syafi’i
maarif & m. Amin abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam,
(yogyakarta, Pustaka book publisher, 2007), hal.280
[15]Ahmad syafi’i
maarif & m. Amin abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam,
(yogyakarta, Pustaka book publisher, 2007), hal.278
[16]Abuddin nata,
Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta, Kencana prenada media group, 2011 ),
hal.227
[17]Ahmad syafi’i
maarif & m. Amin abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (yogyakarta,
Pustaka book publisher, 2007), hal.279
[18]Ahmad syafi’i
maarif & m. Amin abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam,
(yogyakarta, Pustaka book publisher, 2007), hal.280-281
[19]Dr.M.
Abdul
Karim, Islam di India (Yogyakarta, Bunga Grafies Production, 2003) hal.60
[20]Badri
Yatim , Sejarah Peradban islam , ( Depok,
PT Rajagrafindo Persada, 2011 ) hal. 159-163
Tidak ada komentar:
Posting Komentar