Jumat, 03 Maret 2017

Sejarah Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah (PBA B Semester Genap 2016/2017)




Masa Bani Abbasiyyah

AriniZulfarida, NahdaZulfas.r,
M.saifuddinabdrouf, Achmadsirojuddin
Mahsiswajurusanpendidikan Bahasa arab
Angkatan 2016 universitasislamnegerimaulanamalik Ibrahim
Arinizulfarida20@yahoo.com

Abstrack
Sejarahtakubahnyakacamata masa lalu yang menjadipijakandanlangkahdisetiapinsandimasamendatang.Denganartikelini kami mengulastentangbeberapaperistiwapentingdimasasetelahpemerintahanbaniumayyah, yaknitentang masa pemerintahanbaniabbasiyah.Baniabbasiyyahmerupakansalahsatubuktisejarahperadabanummatislam yang terjadi. Baniabbasiyahmerupakan masa pemerintahanummatislam yang memperoleh masa kejayaan yang gemilang. Kemajuanituhampir mencakupsemuaaspekkehidupan. Bukan hanya ilmu aqli (rasional ) tetapi juga ilmu naqli. Hal inilah yang perlu untuk kita ketahui sebagai acuan semangat bagi generasi umat islam bahwa peradaban umat islam pernah memperoleh masa keemasan. Setelah masa itu berakhir terjadilah masa kehancuran yang diawali perebutan kekuasaan antara  keluarga baniAbbasiyah. Selain itumasihbanyakfaktor-faktordansebab-sebabinternalmaupuneksternal.
keyword :abbasid dynasty,transmission of cultuire, development of culture and science,setback..

Abstrac
History is like spectacles past, the basis and measure every human being in the future. With this article we review some of the key events on the days after administration Umayyad dynasty, which is about the reign of the Abbasid descendants. Abbasids is one proof of the history of civilization Islamic Umah is happening. Bani Abbasid reign the Muslims who obtain a glorious heyday. Progress was almost cover all aspects of life. Not only aqli science (rational) but also science naqli. This is what we need to know as a reference to the spirit of generations of Muslims that the Islamic civilization never received the golden age. After that period expires pass destruction period that begins a power struggle between the descendants of the Abbasid family. In addition there are many factors and causes of internal and external
Kata kunci :dinastiAbbasiyah,transmisikebudayaan,perkembangankebudayaandanilmu,kemunduran.
Pendahuluan
Sebagaimana di ketahui bahwa kekuasaan dinasti bani abbas atau khilafah abbasiyah melanjutkan kekuasaan bani umayyah di namakan khilafah abbasiyah para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al-abbas pamana nabi muhammad SAW. Dinasti abbasiyah di dirikan oleh Abdullah Al-saffah ibn muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn Al-abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang,dari tahun 132 H (750) M s.d 65
6H (1258). Selama dinasti ini berkuasa pola politik yang di terapkan berbeda beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.
Ketika dinasti Umayyah berkuasa bani abbas telah melakukan usaha perebutan kekuasaan, bani abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasan sejak masa khalifah Umar bin abdul aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu di kenal liberal dan memberikan toleransi kepada kegiatan keluarga syiah. Gerakan itu didahului oleh saudara saudara dari Bani abbas seperti ali bin abdullah bin abbas, muhammad serta ibrahim al imam, yang semuanya mengalami kegagalan, meskipun belum melakukan gerakan yang bersifat politik sementara itu ibrahim bin abbas meninggal dunia dalam penjara karena tertangkap, setelah menjalani hukuman kurungan karena melakukan gerakan makar. Barulah usaha perlawanan itu berhasil di tangan Abu abbas setelah melakukan pembantaian terhadap seluruh Bani Umayyah, termasuk khalifah marwan II yang sedang berkuasa
Orang Abbasiyah, sebut Abbasiyah merasa lebih berhak daripada Bani umayyah atas kekhalifahan islam, sebab mereka adalah cabang Bani hasyim yang secara nasab keturunan lebih dekat dengan nabi, menurut mereka orang Umayyah secara paksa menguasai khalifah melalui tragedi perang siffin. Oleh karena itu untuk mendirikan Dinasti Abbasiyah mereka mengadakan gerakan yang luar biasa melakukan pemberontakan terhadap Umayyah.pergantia kekuasaan Dinasti Umayyah oleh dinasti Bani Abbasiyah diwarnai dengan pertumpahan darah meskipun kedua dinasti ini berlatar belakang islam. Akan tetapi dalam pergantian posisi pemerintahan melalui perlawanan yang panjang dalam sejarah islam.
                 Masa dinasti abbasiyah yang berlangsung lebih kurang lima abad (750-1258) dicatat sebagai masa masa kejayaan ilmu pengetahuan dan peradaban islam,kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban islam ini khususnya dalam bidang ilmu agama tidak lepas dari peran serta ulama dan pemerintah yang yang memberi dkungan pemerintah, baik dukungan moral material dan finansial kepada para ulama perhatian yang serius dari pemerintah ini membuat para ulama yang ingin mengembangkan ilmu ini mendapatkan motivasi yang kuat sehingga mereka berusaha keras untuk mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban islam diantara ilmu  pengetahuan agama islam yang berkembang dan maju adalah ilmu hadist, ilmu tafsir ilmu fiqih dan tasawuf.
Dari sini dapat di ketahui bahwa bangkitnya daulah Abbasiyah bukan saja pergantian dinasti akan tetapi lebih dari itu adalah penggantian struktur sosial dan ideologi sehingga dapat di katakan kebangkitan daulah Abbasiyah merupakan suatu revolusi
          Adapun faktor kemunduran Dinasti bani abbas yaitu faktor internal dimanaa keluarga penguasa cenderung mengejar kemewahan hidup, perebutan kekuasaan antara keluarga bani abbasiyah serta adanya konflik keagamaan, sedangkan faktor eksternal yaitu banyaknya pemberontakan akibat nya luasnya wilayah kekuasan yang semakin tidak terkontrol dan adanya serangan dari bangsa mongolia ,akibat dari serangan pasukan mongolia ini juga menjadi salah satu penyebab runtuhnya bani abbasiyah
A.Sejarah berdirinya Bani Abbasiyah
 Menjelang akhir daulah Ummayyah I , terjadi bermacam-macam kekacauan yang antara lain disebabkan:
1.      Penindasan yang terus menerus terhadap pengikut Ali dan Bani Hasyim pada umumnya
2.      Merendahkan kaum muslimin yang bukan bangsa  Arab sehingga mereka tidak diberi kesempatan dalam pemerintahan
3.      Pelanggaran terhadap ajaran islam dan hak-hak asasi manusia dengan cara terang-terangan

Oleh karena itu ,logis kalau bani Hasyim mencari jalan keluar dengan mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan daulah Ummayyah. Gerakan ini menghimpun:
A.    Keturunan Ali (Alawiyin) pemimpinnya  Abu Salamah
B.     Keturunan Abbas (Abbasiyah) pemimpinnya Ibrahim-al Iman
C.     Keturunan bangsa Persia pemimpinnya  Abu Muslim al-Khurasany
Mereka memusatkan kegiatannya di Khurasan. Dengan usaha ini,pada tahun 132H/750 M tumbanglah daulah Ummayyah dengan terbunuhnya Marwan bin Muhammad,khalifah berakhir. Dengan terbunuhnya Marwan mulailah berdiri daulah Abbasiyah dengan diangkat khalifah pertama,Abdullah bin Muhammad,dengan gelar Abu al-Abbas al –Saaffah[1]
Kesuksesan Abbasiyah meraih kursi kekhalifahan dikarenakan kepiawaian mereka dalam melihat situasi dan kondisi yang ada. Abbasiyah berhasil mengumpulkan pendukung dari berbagai kalangan yang mayoritas merasa “tersakiti” oleh Bani Ummayah , baik bernuansa keagamaan-syiah-atau dari kelompok Mawalli yang merasa ditekan dengan adanya pungutan pajak. [2]
A. Nama –nama Khalifah Pemerintah Abbasiyah

Berikut ialah daftar nama-nama khalifah pemerintahan Abbasiyah dan tanggal permulaan pemerintahan mereka:

1.      Abul –Abbas  as-saffah 132 H
2.      Abu ja’far al - Mansur 136 H
3.      Abu Abdullah Muhammad al-Mahdi bin al – Mansur 158 H
4.      Abu Musa al-Hadi 169 H
5.      Abu ja’far harun ar- Rasyid 170 H
6.      Abu Musa Muhammad al- Amin 193 H
7.      Abu ja’far Abdullah al-Ma;mun 198 H
8.      Abu Ishak Muhammad al-Mu’tashim 218 H
9.      Abu ja’far Harun al-Wastiq 227 H
10.  Abul –Fadhl Ja’far al-Mutt=wakkilin 232 H
11.  Abu ja’far Muhammad al-Muntasir 247 H
12.  Abul-abas Ahmad al-Musta’in 248 H
13.  Abu Abdullah Muhammadal-Mu’taz 252 H
14.  Abu Ishak Muhammad al-Muhtadi 255 H
15.  Abul-Abass Ahmad al- Mu’tamid 256 H
16.  Abul Abass Ahmad al- Mu’tadhid 279 H
17.  Abu Muhmmad Ali al-Muktafi 289 H
18.  Abul – Fadhl Ja;far al-Muqtadir 295 H
19.  Abu Mansur Muhammad al-Qahir 320 H
20.  Abul Abba Ahmad ar-Rdhi 322 H
21.  Abu Ishak Ibrahim al-muttaqi 329 H
22.  Abul qasim Abdullah al- Mustakfi 333 H
23.  Abdul- Qasim al-Mufadhadhal at-muthi’ 334 H
24.  Abul – Fadl Abdul Karim at-Tha’i 362 H
25.  Abul Abbas ahmad al-qadir 381 H
26.  Abu ja’far abdullah al-qaim 381 H
27.  Abul Qaim Abdullah al-Muqtadi 467 H
28.  Abul-Abbas Ahmad al-Mustazhhir 487 H
29.  Abu Mansur al-Fadl sl-Mustarsyid 512 H
30.  Abu ja’far al-Mansur ar-Rasyid 529 H
31.  Abu Abdullah Muhammad al-Muqtafi 530 H
32.  Abul-Munzhaffar al-Mustanjid 555 H
33.  Abu Muhammad al- Hasan al-Mustadhi’ 566 H
34.  Abul Abbas Ahmad an-Nashir 575 H
35.  Abu Nashr Muhammad az –Zahir 622 H
36.  Abu ja’far al-Mansur al-Muustanshir 623 H
37.  Abu Ahmad Abdullah al-Musta’shim 640-656 H[3]

B. Transmisi Kebudayaan ke Dunia Muslim
Dalam negara islam di masa Daulah Abbasiyah,berkembang bermacam corak kebudayaan,yang berasal dari beberapa bangsa. Hal ini tersebab: 1. Warganegara terdiri dari berbagai unsur bangsa; 2. Pergaulan yang intim dan kawin campuran; 3.  Berbagai bangsa memeluk agama islam; 4. Meningkatnya kemajuan yang membutuhkan ilmu pengetahuan luas dalam segala bidang kehidupan.Dalam unsur bangsa terdapat perbedaan-perbedaan. Tiap-tiap unsur bangsa mempunyai kelebihan dan kekurangannya. [4]
Demikian dalam masa Daulah Abbasiyyah,berkembang empat unsur kebudayaan yang mempengaruhi kehidupan akal,yaitu kebudayaan Persia,kebudayaan Yunani, kebudayaab Hindi,dan kebudayaan Arab.
a.       Kebudayaan Persia
1.      Pembentukan Lembaga Wizarah
Umumnya yang menjadi wazir adalah orang-orang turunan Persia. Kedudukan wazir ini sangat penting,karena wazir  mewakili khalifah dalam segala urusan negara. Kesempatan ini digunakan sebaik-baiknya oleh wazir untuk jabatan-jabatan penting dengan orang0prang turunan Persia. Mereka inilah tang memasukkan unsur kebudayaan Persia kedalam dunia musli.
2.      Pemindahan Ibukota Negara
Pemindahan ibukota ke Damaskus ke Bagdad, yang terletak dalam bekas daerah jajahan Persia. Kota Bagdad dihuni oleh berbagai unsur bangsa. Adapun yang menyebabkan kebudayaan Persia menjadi salah satu unsur dari kebudayaan islma yaitu:
a.       Perbendaharaan kata
b.      Ilmu pengetahuan
c.       Para sarjana
d.      Jejak dalam kebudayaan Arab[5]
b.      Kebudayaan Hindi
Sebagian India telah dapat dikuasai dalam tahun 91 H, di zaman Khalifah Walid,yaitu daerah Sind. Setelah itu, berturut-turut dikuasainya Daibut ,Nairangkut (kini Heiderabad). Rawar dan Multan. Perwira muda yang memimpin operasi ini bernam Muhammad bin Kasim, baru berusia 20 tahun. Dalam peperangan-peperangan yang terjadi, kecuali harta rampasan,juga banyak wanita ditawan yang kemudian dikawininya. Dengan demikian, unsur Sind(Hindi) merupak unsur penting dari umat islam. Adanya perana orang India  dalam membentuk kebudayaan Islam,terjadi dua segi:
1.      Segi langsung: yaitu kaum Muslimin berhubungan langsung dengan orang-orang India, lewat perdagangan dan penaklukan.
2.      Segi tak langsung: yaitu penyaluran kebudayaan India ke dalan kebudayaan Islam lewat kebudayaan persia.
Yang menyebabkan kebudayaan India menjadi salah satu unsur penting dari tubuh kebudayaan islam yaitu:
1.      Kehadiran orang turunan India dalam jumlah besar kedalm dunia ilmu pengetahuan.
2.      Penyalinan buku-buku pengetahuan dari bahasa Hindi ke dalam bahasa Arab
3.      Hubungan dagan antara arab Muslim dengan orang India
4.      Pengaruh beberapa ajaran Hindu kepada orang-orang islam,seperti ajaran mengenai illahiyat,tanasukhul arwah,dan lain-lain.
5.      Arabisasi banyak kata-kata dan istilah-istilah bahasa India.
6.      Pengembalian berbagai hikmah dan falsafah dari alam pikiran India.
7.      Pemakaian permainan syatharanji(catur)oleh muslimah Arab.[6]

c.       Kebudayaan Yunani
Kemaharajaan Iskandar terdiri dari Yunani dan Makdoni di Eropa,Mesir,dan Lybia diAfrika,Syiria,Palestina,Irak,Persia,Turkestan,Afghanistan,Bulukhistan,dan sebagian India di Asia. Politik yang dijalankan Iskandar, yaitu mendekatkan negeri-negeri jajahan denga negeri-negeri. Berbangsa Grik. Dia melakukan asimilasi unsur Grik dengan unsur Asia dan Afrika dalam pembinaan tamadun kemaharajaannya. Dia menganjurkan turunan Yunani mempergauli rakyat tanah jajahan, para pujangga dan sarjana disuruh memperkembangkan ilmu dan kebudayaan mereka. Karena itu, menjelarlah peradaban dan kebudayaan Yunani.
Sebelum dan sesudah Islam,terkenallah di Timur beberapa kota yang menjadi pusat kehidupanb kebudayaan Yunani. Yang paling termasyhur yaitu :
1.      Jundaisabur : terletak di Khuzistan , dibangun oleh Sabur I, yang dijadikan temMepat pembuangan para tawanan Romawi. Inilah sebabnya, maka Jundaisabur menjadi sumber kebudayaan Yunani.
2.      Harran : kota yang dibangun di utara Irak ,yang menjadi pusat pertemuan segala macam kebudayaan .
3.      Iskandariyah : ibokata Mesir waktu menjadi jajahan Yunani.[7]

d.      Kebudayaan Arab
Masuknya kebudayaab Arab ke dalam kebudayaan Islam terjadi dengan dua jalan.:
1.      Jalan Agama : islam mengharuskan mempelajari Al-Qr’an ,hadist ,fiqih, yang semuanya dalam bahasa arab.
2.      Jalan Bahasa : jazirah Arabiah adalah sumbernya bahasa Arab, bahasa terkaya di antara rampun bahasa-bahasa Samy, dan tempat lahirnya Islam.

Empat kebudayaan tersebut dia atas merupakan sungai-sungai kecil yang mengalir dari lembah-lembah daerah pegunungan, melalui dataran luas menuju samudra raya, yaitu samudra kebudyaan Islam yang tiada bertepi, karen aIslam sendiri meliputi semesta alam.[8]
C.        Perkembangan Kebudayaan dan Ilmu Rasional
Peradabanislammengalamipuncakkejayaanpada masa daulahabbasiyah. Perkembanganilmupengetahuansangatmaju.Kemajuanilmupengetahuandiawalidenganpenerjemahaannaskah-naskahasingterutama yang berbahasayunanikedalam Bahasa arab, pendirianpusatpengembanganilmudanperpustakaan bait al-hikmah, danterbentuknyamadzhab-madzhabilmupengetahuandankeagamaansebagaibuahdarikebebasanberpikir.[9]Ketika umat islam di zaman dinasti Umayyah berhasil melakukan ekspansi secara besar-besaran baik ke wilayah timur maupun ke barat, ternyata tersdapat sejumlah kota yang merupakann kot apusat pengembangan tradisi ilmiah Yunani,India,dan Persia. Di antara kota-kota yang menjadi pusat pengembangan tradisi ilmiah tersebut antara lain adalah kota Aleksandria di Mesir, Jundyisaipur di Irak ,bachtar  di syiria . kota-kota ini kemudian  menjadi bagian dari wilayah islam.[10] Kebudayaan Yunani yang bertebaran di Mesir ,Syiria dan Asia Barat mempengaruhi alampikiran kaum muslimin yang giat menuntut dan memperkembangkan “ilmu Aqli” dalam zaman daulah Abbasiyah .
Adapun perkembangan ilmu aqli dalam zaman daulah Abbasiyah di uraikan sebagai berikut:[11]
1.      Falsafah
Setelah kitab-kitab falsafah Yunani menerjemahkan kedalam bahas arab di zaman khalifah Harun ar-Rasyid dan khalifah al-Makmun , barulah kaum muslimin sibuk mempelajari ilmu falsafah,bahkan menafsir dan mengadakan perubahan serta perbaikan sesuai dengan ajaran islam, sehingga lahirlah para filosof islam yang kemudian menjadi bintangnya dunia filsafat.yaitu :
1.      Abu ishak al-kindy
2.      Abu nasr Faraby
3.      Ibnu sina
4.      Ibnu bajah
5.      Ibnu thaufail
6.      Ibnu rusyd
7.      Al-abhary [12]
2.      Ilmu kedokteran
Ilmu ini mulai mendapat perhatian ketika Khalifah Al-Manshur dari Bani Abbas menderita sakit pada tahun 765M. Atas nasehat menterinya, Khalid bin Barmak , kepala rumah sakit Yunde Sahpur yang bernama Girgis bin Buchtyshu dipanggil ke istana untuk mengobati. Semenjak itu, keturunan Grigis tetap menjadi dokter isatana dan pemerintahan,dan ilmu kedokteran mendapat perhatian. Khalifah ini memerintahkan untuk menerjemahkannya dari bahasa Yunani ke dalam bahasa  arab. Ilmu kedokteran masa inni masih merupakan bagian dari ilmu filsafat dan berkembang bersama-sama ilmu filsafat. Orang yang kemudian terkenal sebagai dokter islam anatara lain, Al-Razi, dan Ibnu Sina.[13]
3.      Ilmu optik
Dalam ilmu ini yang terkenal namanya adalah Abu Ali al-Hasan bin al-Hytam. Orang Eropa menyebutnya Alhazen. Ia ilmuan Basrah yang pindah ke kairo menjad pegawai pemerintahan khalifah al-Hakim dari abnai Fatimiyyah. Ia ahli dalam ilmu mata (optik) ,cahay ,warna,. Bukunya “kitab al-Manzhir”mengenai ilmu cahaya diterjemahkan ke bahasa latin di masa Gerard of Cremona dan disiarkan pada tahun 1572.[14]
Melalui percobaannya Alhazen kemudian menemukan lensa pembesar . penemuannya itu timbul dari teoriny atentang cahaya dann sinar. Ia meyakini bukan sianr yang meninggalkan mata ketika memandang sesuatu, tetapi sosok benda iti sendiri yang masuk ke dalam mata kemudian berganti dengan kebeningan. Alhazen menemukan kaca teleskop dan kaca mikroskop . ia juga mengadakan percobaan tentang cahaya, tentang fokus.[15]
4.      Ilmuastronomi
Dalamlapanganilmuastronomipenulisannyadimulaisejakditerjemahkannyabukusidhantadari Bahasa indiakedalam Bahasa araboleh al-fazari di Baghdad padatahun 771 M. Ahli astronomi yang btermukalainnyadalamperogeiniadalahabu al-abbasahmad al-farghani (al-fraganus), yang padatahun 861 M di angkatoleh al-mutawakkilmenjadipengawasdalampembangunannilometer di fusthath. Al-battani (albagtegnius) iaberasaldariharran, adalahseorangahliperbandinganyang terbesardanpenyelidikan yang tekun. Antara tahun 887-918 M iamengadakanobservasi di rakkah. Al-biruniasli Persia, tinggal di ghaznaafganistan.Iaadalahseorangsarjana yang paling terkemuka di bidangilmupasti. Iamenguasaiselain Bahasa arab, sangkrit, Persia, juga Bahasa-bahasahibrew, Syria, danturki.[16]

5.      Ilmuhitung
Angka-angka yang telahbiasakitapakaidisebutangkaarab. Angkaarabinipadamulanyadiperkenalkanolehseorangbernamasidhartadariindia yang bekerja di majlid al-mansursebagaiseorangahliastronomi. Sudahbarangtentu system perangkaan (yang dalam Bahasa arabdisebuthindia) sudahdipergunakan di india. Ketika al-fazarimenerjemahkanbuku-bukuindia, terjemahnyainimembantuterkenalnya system perangkaankeduniaarab. Angka yang dariindiaitu, disebutragam al-hindi,terdiridatiangka 1,2,3,4,5, kemudianoleh al-khawarizmidiciptakanangka 6,7,8,9 danselanjutnyadiciptakanangka 0(nol) yang dinamakansirfataukosong. Barat barumenggunakannol 250 tahunkemudian, bersamaandenganangka-angka lain. Dengandemikiankesepuluhangka-angkaitudikenalbersama-sama di eropa, dikenalkanoleh al-khawarizmi.Padaabad VIII M, seorangahlialjabarbaratbernama Leonardo Fibonacci, berasaldaripisa (italia), mengadakanpenelitianlanjutantentangaljabar  yangdipelajari orang barat. Iamengunjungimesir, Syria, yunani, dansisilia. Kemudianiadapatmemastikanbahwaaljabaradalahsuatuilmuberhitungberasaldarimuslim. Pengetahuantentang negative danpositif,begitu pula pengetahuantentangakar, adalahciptaanmuslim. Dalamduniaislamsarjana yang sejalandenganumar al-khayyamdiantaranyasijmidan ibn laith. Selainitu bin al-haithamdapatmenyelesaikansoal yang belumdigarap al-khayyam. Kemajuan yang diperoleh bin al-haithamdilanjutkanoleh al-kuhi. Demikianlahsegalailmuhitungtelahdiselesaikanolehkalanganislam.[17]
6.      Imukimia
Di dalamstudi-studimerekatentangilmukimiadanilmuhitungdansarjana-sarjanamusliminimemperkenalkancarapenalitian (experiment) objektif yang merupakanperkembangan yang menentukanterhadapspekulasi yang membingungkanbagi orang-orang yunani. Merekatelitisekalidalammengobservasigejala-gejaladantekundalammengumpulkanfakta-fakta.Bapakilmukimiaialahjabir b in hayyan yang berkembang di kufarsekitartahun 776 M. setelah al-razi (925), namajabir bin hayyanadalahnama yang terbesardalambidangkimiapadaabadpertengahanini. Jabir secarajelasmengakuipentingnyakimiasampaisekarangmasihdipakaidalamduniakedokteran.[18]

D.         Sebab –sebab kehancuran dinasti Abbasiyah
1.       Faktor interen

a.     Lemahnya semangat patriotisme negara,menyebabkan jiwa jihad yang diajrkan
Islam tidak bersaya lagi menahan segala amukan yang datang,baik dari dalam maupun dari luar
b.    Hilangnya sifat amanah dalam segala perjanjian yang dibuat,sehingga kerusakan moral dan kerendahan budi menghancurkan sifat-sifat baik yang mendukung selam ini
c.     Tidak percaya pada kekuatan sendir. Dalam mengatasi berbagai pemberontakan,khalifah mengundang kekuatan asing. Akibatnya ,kekuatan asing tersebut memanfaatkan kelemahan khalifah
d.    Fanatik madzhab persaingan dan perebutan yang tiada henti antara Abbasiyah dan Alawiyah menyebabkan kekuatan umat islam menjadi lemah,bahkan hancur berkeping-keping.
e.     Kemrosotan ekonomi terjadi karena banyaknya biaya yang digunakan untuk anggaran tentara,banyaknya pemberontakan dan kebiasaan para penguasa untuk berfoya-foya,kehidupan para khalifah dan keluarganya  serta pejabat –pejabat yang hidup mewah,jenis pengeluaran yang semakin beragam serta pejabat yang korupsi,dan semakin sempitnya  wilayah kekuasaan khalifah karena telah banyak provinsi yang memisahkan diri.

2.    Faktor ekstern

Disintegrasi, akibat kebijakan untuk lebih mengutamakan pembinaan peradaban  dan kebudayaan Islam daripada politik, provinsi-provinsi tertentu di pinggiran mulai melepaskan dari genggaman penguasa bani Abbasiyah. Mereka bukan sekedar memisahkan diri dari kekuasaan khalifah, tetapi memberonta k dan berusaha merebut pusat kekuasaan di Bagdad. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak luar dan banyak mengorbankan umat, yang berati juga menghancurkan Sumber  Daya Manusia(SDM). Yang paling membahayakan adalah pemerintahan tandingan Fatimiah di Mesir walaupun pemerintahan lainnyapun cukup menjadi perhitungan para khalifah di Bagdad. Pada akhirnya, pemerintah-pemerintah tandingan ini dapat ditaklukan atas bantuan Bani Saljuk atau Buyah.[19]


D.Masa kejayaan Peradaban Dinasti Abbasiyah
Pada periode pertama pemerintahan bani Abbasiyah mancapai masa keemasan. Secara politisi para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik sekaligus agama. Di sisi lain kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga beerhasil menyiapkan landasan bagi perkembangfan filsafat dan ilmu penngetahuan islam.antara lain: [20]
1.    Fiqih
2.    Ilmu tafsir
3.    Ilmu hadist
4.    Ilmu kalam
5.    Ilmu bahasa
Kesimpulan
kekuasaan bani Abbasiyah , sebagaimana disebutkan, melanjjutkan kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Dinamakan bani Abbasiyah karena pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas paman nabi Muhammad saw. Pada periode pertama, pemerintah bani Abbasiyah mencapai mas keemasannnya. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam islam.Padaperiodekedua, dimulailah masa kemunduranfaktor-faktorkemunduraninterendanexterensalahsatufaktorinterenadalahLemahnya semangat patriotisme negara, Fanatik madzhab persaingan dan perebutan yang tiada henti antara Abbasiyah dan Alawiyah menyebabkan kekuatan umat islam menjadi lemah. Dan salahsatufaktorexterenadalahDisintegrasi.









Daftarpustaka
Amin,munir,samsul.2009.sejarahperadabanislam.Jakarta.hamzah.
              Supriyadi,dedi.2016. sejarahperadabanislam. Bandung. cvpustakasetia. 
Sunanto, musynian. 2004. Sejarahislamklasik. Jakarta. Prenadatimur .
Sumanto, musyrifah. 2011.Sejarahislamklasikperkembanganilmupengetahuanisalam. Jakarta. Kencana.
Maryam,lili.2002. Sejarahperadabanislam. Yogyakarta dekanfakultasadabuinsunankalijaga.
Fuadi,imam. 2011. sejarahperadabanislam. yogyakarta.teras.
Syalabi, A. 2003.Sejarahdankebudayaanislam. Jakarta. PT.pustakaalihusna.    
Bakar, abu, istianah. 2008. Sejarahperadabanislam.malang. UIN malang press.   
Badri, yatim. 2011.sejarahperadabanilam,rajawali pers.
Hasjmy, A. sejarah kebudayaan islam

Catatan:
1.      Makalah ini agak kacau dari sisi sistematika. Perlu dibenahi supaya dapat dibaca dengan baik.
2.      Tolong format makalah disesuaikan dengan artikel yang menjadi rujukan.
3.      Penulisan footnote ada beberapa yang masih salah.
4.      Penulisan huruf kapital (besar) masih banyak terdapat kesalahan. Pahami bagaimana cara menulis kapital dan biasa.
5.      Pendahuluan tidak mencerminkan pendahuluan sebagaimana mestinya. Perlu dirubah total.

Pelajari lagi bagaimana cara menulis yang baik dan benar!!!!!











[1] Musyrifah sunanto,Sejarah  Islam Klasik perkembangan ilmu pengetahuan islam(Jakarta:kencana,2011).hlm.48
[2] Istianah Abu Bakar,sejarah peradaban islam(Malang:UIN Malang Press,2008).hlm.24
[3] A.Syalabi,Sejarah dan Kebudayaan Islam 3(Jakarta:penerbit PT.Pustaka Ali Husna Baru,2003.hlm,20
[4] A. Hasjmy ,sejarah kebudayaan islam .hlm.251
[5] Ibid.hlm.252
[6] Ibid.hlm.254
[7] Ibid.hlm.256
[8] Ibid.hlm.247
[9]Lili Maryam dkk,sejarah peradaban islam (Yogyakarta:dekan fakultas adab uin sunan kalijaga,2002).hlm 97
[10] Imam fuadi,sejarah peradaban islam (Depok Sleman Yogyakarta,Teras,2011).hlm.129
[11] A.hasjmy,sejarah kebudayaan islam
[12] Ibid.hlm.294.
[13] Musyrifah sumanto, sejarah islam kalsik perkembangan ilmu pengetahuan islam(Jakarta,kencana,2011).hlm.83
[14] Ibid.hlm.101
[15] Ibid . hlm.102

[16]Musyniansunanto, sejarahislamklasik,(Jakarta timur,prenada media,2004). Hlm 103
[17]Musyniansunanto, sejarahislamklasik,(Jakarta timur,prenada media,2004). Hlm 107-110
[18]Musyniansunanto, sejarahislamklasik,(Jakarta timur,prenada media,2004). Hlm 111
[19]Dedi supriyadi, sejarah peradaban Islam(Bandung,cv pustaka setia,2016).hlm.141
[20] Samsul munir amin sejarah peradabn islam,(jakarta,hamzah2009).hlm.144

Tidak ada komentar:

Posting Komentar