Senin, 13 Maret 2017

Sejarah Peradaban Islam di Andalusia (PBA A Semester Genap 2016/2017)




Perkembaangan Islam di Andalus

Moh. Atho’illah Maftuh, Muhammad Afiq Aminullah, Dessi Suryawati, Lailatul Nur Azizah
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Maulana Malik Ibrahim

Abstract

This article talks about the struggle of the spread of Islam in andalus when Islam entered a period of decline, the euro rose from adversity. Expansion Muslims to Spain from the period of Al-Walid when he was becoming caliph (705-715 AD) by sending military forces to Spain. How sake is being made to spread Islam in Andalus so as to bring a new culture that enriched Spain in general. At that time there were advances of civilization in all fields. Therefore, finally Spain (Andalusia) became one of the main center of world civilization. Offsetting the triumph of the dynasty Umayyad dynasty in Damascus (Damascus). A culture that would have ups and downs as the rotation of a wheel, sometimes above and sometimes below. So is the power of an empire, a moment he appeared, growing rapidly, then fell and lost. The development of Islam in Andalusia decline because
some internal and external factors.

Abstrak
Artikeliniberbicaramengenaiperjuangan penyebaran islam di andalus ketika islam memasuki masa kemunduran, eropa bangkit dari keterpurukan dan keterbelakangnya.. Ekspansi umat islam ke Spanyol yang terjadi pada masa Al-Walid ketika menjabat mejadi kholifah (705-715 M) dengan mengirimkan pasukan militer ke Spanyol.  Cara demi cara telah dilakukan untuk menyebarkan islam di Andalus sehingga  membawa kultur baru yang memperkaya Spanyol pada umumnya. Pada saat itu terdapat kemajuan-kemajuan peradaban dalam segala bidang. Oleh karena itu, akhirnya Spanyol (Andalusia) menjadi salahsatu pusat peradaban dunia. Mengimbangi kejayaan dinasti umayyah di damsyik (damaskus). Suatu kebudayaan tentu akan  mengalami pasang surut sebagaimana berputarnya sebuah roda, kadang diatas  dan kadang dibawah. Begitu juga dengan kekuasaan sebuah imperium, suatu saat dia muncul, berkembang pesat, lalu jatuh dan hilang.  Perkembangan islam di Andalusia mengalami kemunduran karena bebarapa faktor internal maupun eksternal.

Keywords:Andalusia, Ekspansi, Al-Wali


A.      Pendahuluan
Sebelum islam masuk Spanyol, sekitar abad ke-5  bangsa Jerman mendatangi semenanjung Liberia. Theodoric, Raja Ostogoh, mendirikan istana di Toredo sekitar tahun 51 M. Kmudian, pada tahun 569 M. Leovigildo, seorang Raja Visigoth, menjadikan Toledo sebagai ibukota Kerajaan Visigoth Spanyol . Sejak itulah, Toledo mengalami kejayaanya yang pertama. Pada tahun 689 M, Raja Reecaredo menjadikan Katolik sebagai agama resmi di Spanyol.
Pada awal abad Ke-8 Masehi, para pendatang baru berdatangan ke dalam Eropa (Spanyol). Pendatang tersebut adalah bangsa Arab yang membawa agama Islam. Sejak ekspansi bani umayyah Spanyol pada tahun 177 M, yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad, Spanyol menjadi bagian wilayah kekuasaan islam. Umat islam berkuasa di Spanyol hampir delapan abad, yaitu dari tahun 711-19 M.

B.       Sebelum Islam Masuk Spanyol
Sebelum menaklukan Spanyol, Umat islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada zaman khalifah Abdul Malik(685-705 M). Afrika utara dipimpin oleh gubernur, yaitu Hasan bin Nu’am, dan kemudian diganti oleh Musa bin Nushair. Ketika itu Khalifah Abdul Malik  mengirim 40.000 pasukan berkuda menuju Afrika Utara dibawah pimpinan Hasan bin Nu’am yang dibantu oleh pasukan Mesir dan Libya. Melalui perjuangan panjang, akhirnya pasukan itu bisa mengalahkan pasukan romawi dan menduduki Benteng Kartago.
Namun panglima Hasan bin Nu’am terpaksa menghadapi suku Barbar dari pedalaman pegunungan Atlas di wilayah Aljazair yang di pimpin oleh Ratu Kahinaa Sorceres. Hasan bin nu’am berhasil menghalau serangan suku Barbar dan berhasil menawan Ratu kahina yang selanjutnya dijatuhi hukuman mati.
  Karena kegagahanya Hasan bin nushair diangkat menjadi Gubernur di Libya oleh Khalifah Abdul Malik mengangkatnya sebagai gubernur di wilayah Libya. Jabatan panglima unuk pesisir Afrika Utara dan barat tetap ia pegang. Hanya saja, belum sempat menikmati jabatan itu, Hasan bin Nu’am meninggal dunia.
Ketika Posisi Afrika utara kosong atas kepemimpinan, Gubernur Mesir Abdul Aziz bin Abdul Malik mengirim atau menunjuk ‘’Musa bin Nushair’’ untuk menggantikan peranan Hasan bin nu’am. Waktu itu Musa bin Nushair berusia 60 tahun, tetapi semangatnya tetap membara.
Kedatangan Musa bin Nushair disambut baik oleh penduduk Kairawan. Sarbuan sisa sisa suku Barbar yang kini dipimpin Warkastaf, penganti ratu kahina, yang telah terbunuh. Namun Musa bin Nushair menganggap gangguan dari suku Barbar akan trus datang sebelum markasnya di Pegunungan Atlas dihancurkan. Dibawah pimpinannya sendiri , Musa bin Nushair menerobos markas mereka dan langsung berhadapan dengan kusaila. Ini terjadi pada tahun 89H.(Hepi andi bastoni, Sejarah Para Khaliah,Pustaka AL kautsar jaktim,2008).
Kemudian marilah kita kembali pada kisah perjuangan kaum muslimin di Afrika Utara dan magribi. Disini akan diterangkan bahwa Mu’awiyah ibnu Abi Sufyan pernah memecat gubernur mesir, yaitu Mu’awiyah ibnu khudaij pada tahun 50 H. dan selanjutnya ia mengangkat Maslamah ibnu Makhad Al-Anshari, yang juga diberinya kuasa untuk memerintah daerah Magribi. Maslamah merupakan merupakan gubernur pertama yang menguasai daerah Magribi, mesir, Barqah, Afrika dan Tripoli,sebagaimana yang disebutkan oleh At thabari. Maslamah memecat panglima Uqbah dari kedudukannya di Afrika dan sebagai gantinya  ia mengangkat seorang hamba sahayanya yang bernama Abdul Muhajir. Abdul Muhajir telah mendapat sukses dalam perjuangannya dan telah berhasil merangkul seorang pemimpin penting bangsa Barbar, bernama kusilah. Sesudah itu banyaklah suku barbar mengikuti jejak kusilah ini. Setelah merasakan kemenangan terhadap bangsa barbar ini, baik dengan jalan diplomasi ataupun dengan kekuatan senjata, maka Abdul Muhajir lalu berusaha pula untuk mencapai kemenangan terhadap kekuasaan romawi.
  Pada permulaan masa pemerintahan Yazid (60-64H), pimpiman kembali diserahkan kepada ‘Uqbah ibnu Nafi’. Sedang Abdul Muhaijir jadi pembantunya . Kedua pahlawan besar ini telah berhasil untuk maju terus dalam pertarungan mereka. Hingga sampailah mereka ke pantai Lautan Atlantik. Diriwayatkan bahwa disana Uqbha naik ke suatu bukti dan berseru; ’’ya rabbi, kalua tidaklah Karena lautan ini niscaya aku terus berjuang pada jalanmu. kalau aku tahu bahwa dibelakang lautan ini masih ada negeri dan manusia niscaya aku mengharunginya!
  Akan tetapi penaklukan-penaklukan ini belumlah mempakan perhentian. Bangsa Barbar tidak suka kembalinya ‘Uqbah memegang pemimpinan. Kusailah keluar dari islam, serta mempersiapkan dirinya dan mengadakan peralawanan. Begitu pula orang orang romawi, memakai kesempatan ini, serta menghasut kashulah dan memberinya perlengkapan perlengkapan.[1] PENGUASAAN ISLAM ATAS SPANYOL
Pada tahun 81 Hijriyah, sebuah armada laut siap berangkat dari pelabuahn turis .Perjalanan pun dimulai. Daerah demi daerah dibebaskan . Ketika pasukan kaum muslim sedang merangkai kemenangan demi kemenangan itulah, Abdul Malik meninggal dunia. Dalam sejarah Abdul Malik dikenal dengan ‘’Abdul Muluk’’ atau ayah para raja atau khalifah. Dijuluki demikian karena keempat anaknya menjadi khalifah Bani Umayyah mengantikannya. Mereka itu adalah Walid, Sulaiman, Yazid, dan Hisyam. Maka yang mengantikan Abdul Malik setelah dia meninggal adalah Walid bin Abdul malik (705-715M) dan menjabat sebagai khalifah selama 13 tahun. Pada 711 M, Walid bin Abdul Malik mengutus suatu Armada laut ke Hindustan. Pasukan yang dipimpi oleh Muhammad bin Qasim itu akhirnya menaklukan negeri sind dan Nepal. Panglima  Quthaibah bin Muslim diutus untuk menaklukan negeri diseberang sungai Dajlah. Turki, Shagd, Farghanah, hingga Bukhara, akhirnya tunduk di bawah pemerintah Bani umayyah.
Disisi lain, negri Khurasan takluk denan damai, berbeda dengan Samarqand, kashgar,negeri Khasan(Turkistan) yang takluk dengan peperangan dibawah pimpinan Qutaibah bin Muslim. Musa bin Nushair, Gubernur Afrika mengirim Thariq bin Ziyad untuk menaklukan Pulau Samit tahun 91 H. Thariq adalah budak Musa bin Nushair yang telah dimerdekakan. Bahkan ia telah diangkat menjadi panglima perang dalam misinya.
Thariq bin Ziyad berhasil mengalahkan Spanyol. Pahlawan legendaris yang satu ini terkenal dengan taktiknya membangkitkan semangat pasukanya yang hamper mundur. Ia membakar perahu yang ditumpangi pasukannya sesampainya di pantai Spanyol . Akhirnya mereka tak punya pilihan selain maju berjihad mengalahkan Spanyol. Ia kemudian bermarkas disebuah bukit di Spanyol yang kini dikenal dengan Jabal Thariq (Gibraltar).
Kabarnya kedatangan thoriq di dengar oleh raja Thalilallah (Toledo) yang bernama Roderick. Kala itu pasukan Thoriq berjumlah 12.000 orang, sebelumnya hanya berjumlah 7000 pasukan kemudian Thariq meminta bantuan kepada Musa bin Nushair dan dikirimlah 5000 pasukan sehingga menjadi 12.000 pasukan, dan tentara Gotik (Kristen) berkekuatan 100.000. Pertempuran antara kedua pasukan disebuah muara sungai Berbere yang kemudian dimenangkan oleh pasukan Thariq bin Ziyad. Setelah memberitahu berita kemenangannya kepada Musa bin Nushair, ia meneruskan penaklukan ke daratan Spanyol.
Thariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok dan menyebarkanya ke Cordoba, Malaga, dam Granada. Ia sendiri dengan pasukannya ke Toledo, ibukota Spanyol. Sementara itu Musa bin Nushair membawa 10.000 pasukan ke Spanyol untuk turut meluaskan kekuasaan islam tahun 712 M.[2]
Adapun maksud dari Musa bin nushair membawa 10.000 pasukan dan membantu Thariq bin ziyad. Karena pada masa itu ia pun ingin pula untuk mendapatkan kehormatan dengan ikut serta secara nyata dalam penaklukan negeri negeri yang subur itu. Ia lalu berangkat memimpin suatu pasukan yang besar menyebrangi selat itu, menuju suatu kota yang kuat dengan betengnya, bernama Karmona. Musa berhasil menaklukan kota itu. Dan kemudian ia dapat pula menaklukan Seville, yang menjadi ibu kota spanyol dulunya sebelum bangsa bangsa Got menyerbu kesana. Musa melnjutkan perjalanan hingga ia bertemu dengan Thariq di Tholedo.
Kedua Pahlawan itu kemudian menuju ke utara, dan berhasil menaklukan kota saraggosa dan Barcelona. Daerah daerah Arragon dan Castillia pun berlutut pada mereka , sesudah itu mereka menuju ke timur-lau, sampai ke pegununggan yang terletak di barat laut (daerah galiccia), yaitu tempat pengungsian bangsa Got yang melarikan diri dari serangan Dasyat kaum muslimin. Sikap ini berpengaruh besar pada Sejarah di kemudian Hari
Boleh jadi yang menyebabkan mereka membiarkan dan tidak menaklukan daerah itu, karena memandang enteng terhadap bangsa Gotb yang melarikan diri ke daerah itu. Dan mereka hendak menuju timur, karena musa ingin menaklukkan Eropa Selatan, dan ingin meneruskan penyerbuannya hingga dapat menaklukan kota konstatinopel dari jurusan barat, karena pengepungan yang di lakukan Muawiyah dahulu tidak mampu menaklukan kota itu dari jurusan Timur. Adapun sikapnya yang memandang  enteng bangsa Got itu bukanlah suatu sikap yang bijaksana, kerena mereka itu pada hakikatnya hanyalah merupakan suatu kekuatan kecil diwaktu persatuan yang kokoh menjadi lambing bagi kaum Muslimin. Tetapi setelah kaum Muslimin terpecah belah dan saling menyerang sesamanya, kekuatan bangsa Got hidup lagi dan tumbuh kembali dengan hebatnya.[3]
Ada beberapa factor yang mendukung proses penguasaan umat islam atas spanyol.
Pertama; Sikap penguasa Ghotic –sebutan lazim kerajaan Visighotie- yang tidak toleran terhadap aliran agama yang berkembang saat itu. Penguasa Ghotic memaksakan aliran agamanya kepada masyarakat. Penganut agama yahudi yang merupakan komunitas terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut agama Kristen, dan mereka yang tidak bersedia akan disiksa dan dibunuh. Dalam kondisi tertindas secara biologis, kaum tertindas menanti kedatangan juru pembebas. Dan juru pembebas tersebut mereka temukan dari orang-orang islam. Demi kepentingan mempertahankan keyakinan, mereka bersekutu dengan tentara islam melawan penguasa.
Kedua; Perselisihan antara Raja Roderic dengan Witiza (walikota Toledo)di satu pihak dan Ratu Julian di pihak yang lain. Oppas dan Achila, kakek dan anak witiza, menghimpun kekuatan untuk menghancurkan Roderick, bahkan berkoalisi dengan kaum muslimin di Afrika Utara. Demikian Ratu Julian dia bahkan meminjamkan 4 buah kapal yang dipakai oleh Tharif, thoriq, dan musa.
Ketiga; Faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah bahwa tentara Roderick tidak mempunyai semangat berperang. [4]



.khutbah thoriq bin ziyad saat pembuaan andalus[5]































C.       Sejarah Ekspansi Ke Barat
Setelah berakhirnya periode klasik islam, ketika islam memasuki masa kemunduran, eropa bangkit dari keterpurukan dan keterbelakangnya. Kebangkitannya pun tidak hanya terlihat dari sisi politik saja, akan tetapi yang paling utama adalah ilmu pengetahuan dan teknologi, itu semua merupakan keberhasilan eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan islam dan bagian dunia lainya, bahkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya lah yang mendukung keberhasilan islam di spanyol. Pada periode klasik, yakni pada saat islam mengalami masa keemasan dan kejayaan, spanyol merupakan pusat peradaban islam yang sangat penting, menyaingi bahdad di timur, pada saat itu orang-orang Kristen banyak belajar di perguruan tinggi islam disana, islam menjadi guru bagi eropa, karena itu kehadiran islam di spanyol banyak menarik perhatian sejarawan.[6]

Semenanjung dilberia dieropa, yang meliputi wilayah spanyol dan wilayah Portugal saat ini, menjorok keselatan ujungnya hanya dipisahkan oleh sebuah selat sempit dengan ujung benua afrika. Bangsa grik tua menyebutnya dengan tiang-tiang Hercules, dan diseberang selat sempit itu terletak benua eropa. Semenanjung Iberia, sebelum ditaklukan bangsa visighost pada tahun 507 M, telah didiami oleh bangsa vandals, wilayah kediaman mereka disebut vandalusia, dengan merubah ejaan dan cara membacanya, bangsa arab pada belakangan menyebutnya dengan Andalusia, sejarah dari bangsa vandal memang tidak banyak diketahui, pada awal abad keenam datang bangsa gothia barat merebut dan menduduki negeri itu dan mengusir bangsa vandal ke afrika, pada awal berdirinya kerajaaan gothia dibarat memang sangat kuat, akan tetapi pemerintahanya menjadi lemah akibat berdirinya wilayah-wilayah kecil disebabkan karena adanya perpecahan dan permusuhan.
Disamping itu, banyak dari kalangan pejabatnya hidup dalam kemewahan dan kesenangan, sementara rakyat hidup dalam kesengsaraan akibat berat dan banyaknya pajak yang harus dibayar, situasi pun memulai memanas, ketika para pejabat gothia memerintahkan dan mewajibkan penduduk yang beragama yahudi agar masuk pada agama nasrani, namun banyak dari penduduk yang beragama yahudi melarikan diri untuk menyelamatkan dirinya, dengan masuk agama nasrani meskipun dengan terpaksa, dikarenakan mereka tidak mempunyai kekuatan apapun untuk melawanya, mereka hanya berdiam diri, dalam hati mereka selalu berharap pada saat nanti mereka akan terbebas dari penguasa yang dhalim itu.[7]
Mangkatnya witiza sebagai raja gothia barat, merupakan pembuka jalan bagi rakyat spanyol untuk melepaskan diri dari belenggu kesesngsaraaan yang telah lama mereka rasakan, sepeninggal witiza terjadi perebutan kekuasaan antara putra witiza dab roderrick, panglima yang ingin menjadi raja, namun yg lebih berhak untuk itu adalah putra witiza akan tetapi putra witiza tidak sanggup untuk menghadapi roderrick, dan akhirnya bersekutu dengan graff yulian, dengan bergabungnya dua kekuatan itu tetap tidak bisa mengalahkan roderrik, untuk menambah kekuatan, graff  liyyan meminta bantuan musa bin nushair sebagai gubernur afrika utara dibawah pemerintahan bni umayyah di damaskus.
Sebenarnya gubernur afrika utara itu telah mengincar atau mencari kesempatan untuk menyebrang ke spanyol, dengan permohonan yang diajukan oleh graff itu berarti kesempatan yang di tunggunya sekian lama. Beberapa hal yang mendorong musa bin nushair, untuk mengabulkan permohonan graff, diantaranya:
a.       Karena antar penduduk spanyol dan afrika utara terlibat dalam suasana perang. Sebab penduduk spanyol yang terutama yang beragama Kristen pernah melakukan beberapa kali penyerangan terhadap daerah pantai afrika yang sudah dikuasai oleh kaum muslimin.
b.      Penduduk spanyol pernah memberikan bantuan kepada tentara romawi dan berusaha menduduiki beberapa daerah muslim dipantai afrika. Dasar pertimbangan itu dikemukakan musa pada khalifah walid bin abdul malik, sewaktu musa minta izin untuk mengirimkan bantuan tentara spanyol. Khalifah menyetujui rencana musa.
Andalusia atau yang kita kenal sekarang dengan Negara spanyol, pernah diduduki umat islam pada masa khalifah Al-Walid(705-715), salah seorang khalifah dari bani umayyah yang berpusat didamaskus. Sebelumnya, umat islam telah menguasai afrika utara dan menjadikanya sebagai salah satu provinsi dari bani umayyah, pada masa khalifah abdul malik, khalifah abdul malik mengangkat hasan ibnu nu’man untuk menjadi gubernur didaerah itu. Dan pada masa khalifah al-walid, khalifah hasan ibnu nu’man telah digantikan oleh musa ibnu nushair yang memperluas wilayahnya dengan menduduki Aljazair dan Maroko.[8]
Dalam penaklukan spanyol terdapat tiga pahlawan islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin pasukan, ketiga pahlawan tersebut adalah yang pertama Tharif ibnu malik, thariq ibnu ziyad, dan yang terakhir adalah musa ibnu nushair.
Pahlawan yang pertama adalah Tharif ibnu malik, dia juga disebut sebagai perintis dan penyelidik, ia menyeberangi selat yang berada diantara maroko dan benua eropa dengan satu pasukan perang, dalam penyerbuan itu tharif tidak mendapat perlawanan yang berarti. Ia menang dan kembali ke afrika utara dengan membawa harta rampasan perang yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh kemenangan tharif, musa bin nushair mengirim pasukan sebanyak 7000 orang dibawah pimpinan tahriq bin ziyad pada tahun 711 M.
Thariq bin ziyad lebih dikenal sebagai penakluk spanyol, kemenangan pertama yang diperoleh thariq bin ziyad adalah membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi, untuk itu musa bin nushair perlu melibatkan diri dalam pertempuran dengan maksud membantu perjuangan thariq bin ziyad. Dengan satu pasukan yang besar, ia berangkat dari selat satu ke selat yang lain, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting dispanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dari saragosa sampai Navarre.
Kemenangan –kemenangan yang diperoleh oleh umat islam terkesan mudah, itu semua tidak akan terlepas dari faktor eksternal dan faktor internal, yang dimaksud faktor eksternal adalah suatau kondisi yang memang pada negeri spanyol itu sendiri, kondisi social, ekonomi, politik dan lain-lain yang semakin memburuk, kondisi ekonomi negeri yang sangat menyedihkan, bersama dengan itu kekuasaan gothic yang bersikap sangat tidak toleran terhadap agama yang dianut oleh penguasa, perpecahan politik yang dialami negeri spanyol makin memburuk.[9]
Ketika islam masuk, pada saat itu keadaan ekonomi masyarakatnya lumpuh, padahal pada saat dibawah pemerintahan kekaisaran romawi, ekonominya sangatlah maju, pertanian yang maju, kesuburan tanah, dan industry, akan tetapi itu semua berubah sesaat bangsa goth mengambil alih kekuasaan, semuanya menjadi kacau, semua menjadi terbalik, banyak tanah yang terlantar karena tidak digarap, perusahaan-perusahaan tutup, dan yang paling parah adalah antara satu daerah dengan daerah lain sulit dilalui akibat jalan-jalan yang rusak yang tis=dak mendapat perawatan.
Buruknya kondisi social, ekonomi yang dialami spanyol terjadi pada masa raja Roderick, yakni raja goth terakhir yang dikalahkan oleh umat islam.
Sedangkan dari faktor internal sendiri adalah suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh-tubuh penguasa, tokoh-tokoh perjuangan atau prajurit islam yang terlibat dalam penaklukan kota spanyol. Para pemimpin islam yang cakap, pemberani dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan, juga toleransi yang diperlihatkan umat islam, sikap menghargai agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum musliminlah yang menyebabkan penduduk spanyol menyambut kehadiran isalm disana.
Sejak pertama kali islam menginjakkan kakinya dinegeri spanyol, islam memainkan peran yang sangat penting dan besar, islam dispanyol berkuasa lebih dari tujuh setengah abad, Menurut Dr. Badri yatim, sejarah panjang islam dispanyol dibagi menjadi beberapa periode :
a.       Periode pertama(711-755 M)
Pada periode ini, spanyol berada dibawah pemerintahan wali yang diangkat oleh khalifah bani umayyah yang berpusat didamaskus, stabilitas ekonomi pada periode ini belum begitu sempurna, berbagai gangguan pun masih terjadi baik dari dalam maupun dari luar.
b.      Periode kedua(755-912 M)
Pada periode ini, spanyol berada dibawah kepemimpinan khalifah abbasiyah dibaghdad. Amir pertama dalah Abdurrahman ad-dakhil Saat periode ini, spanyol mulai memperoleh kemajuan baik dalam bidang politik dan peradaban.

c.       Periode ketiga(912-1013)
Pada periode ini berlangsung mulai pemerintahan Abdurrahman III yang bergelar AN-NASHIR sampai munculnya raja-raja kelompok, pada periofde umat islam spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi daulah abbasiyah dibaghdad. Mendirikan universitas cordova, perpustakaanya mempunyai ratusan buku, pada masa ini masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi.
d.      Periode keempat(1013-1086)
Pada masa ini spanyol mulai terpecah belah menjadi beberapa negera kecil, pada periode ini umat muslim spanyol kembali memasuki pertikaian intern. Ironisnya jika terjadi perang saudara, ada pihak-pihak yang bertikai itu meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Namun, walaupun demikian, kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini.
e.       Periode kelima(1086-1248)
Pada periode ini, kekuasaan islam spanyol dipimpin oleh penguasa yang lemahsehingga mengakibatkan beberapa wilayah islam dapat dikuasai oleh kaum keristen.
f.       Periode keenam(1248-1492)
Pada periode ini islam hanya berkuasa digranada dibawah dinasti ahmar, peradaban kembali mengalami kemajuan seperti dizaman Abdurrahman An Nashir. Akan tetapi, secara politik dinasti ini hanya berkuasa diwilayah kecil.



D.      Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Budaya
Masuknya islam di spanyol pada sekitar permulaan abad ke-8M. telah membuka cakrawala baru dalam sejarah islam. Dalam rentang waktu selama kurang lebih setangah abad, umat islam di spanyol telah mencapai kemajuan pesat, baik dibidang Ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Berbagai disiplin ilmu berkembang pesat pada masa itu. Hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan figure figure ilmuwan yang cemerlang dibidangnya masing masing dan sampai sekarang, buah pikiran mereka menjadi bahan rujukan para akademisi, baik di barat maupun timur.
  Kemajuan peradaban di Spanyol islam pada saat ini berimbas pada bangkitnya Rainsans dunia barat pada abad pertengahan sehingga dikatakan bahwa Arab spanyol adalah guru bagi Eropa dan Universitas Cordova, Toledo, sedangkan Seville berfungsi sebagai sumber asli kebudayaan Arab,non- Arab , muslim, Kristen, yahudi, dn agama lain sampai bberapa abad kemudian.
Kemajuan apa saja yanag diraih umat islam Spanyol dalam lapangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga banyak sejarawan yang berpendapat bahwa supremasi islam tersebut sangat berpengarauh terhadap kemajuan Eropa bukan saja rainsans, melainkan sampai abad ini, berikut urainya.
1.      Filsafat
Dalam bidang ini, spanyol islam telah merintis pembangunanya sekitar abad ke-9 M. Sejak abad ini, minat pengetahuan mulai dikembangkan, yakni selama pemerinthan Bani Umayah yang ke-5. Muhamad ibn Abd-Rahman. Kajian filsafat ini dilanjutkan oleh penguasa berikutnya, yakni Al-Hakam (961-976 M). Dengan karya –karya ilmiah dan filosofis dari timur dalam jumlah besar. Dengan berbagai upaya yang dilakukan dan adanya dukungan politis dari penguasa, akhrnya Cordova mampu berdiri sejajar dengan bagdhad sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam, dan melahirakn banyak filosof terkenal yang wacana perenungan dan pemikrannya mewarnai struktur bangunan ilmu pengetahuan sampai abad sekarang. Adapun tokoh tokoh filsafat yang lahir pada masa itu antara lain;
Abu Bakri Muhamad Ibn As-Sayiq yang lebih dikenal dengan ibn Bajah sebagaimana Al-Farabi dan Ibn Sina, ibnu Bajah melaluli pemikiranya sering mengembangkan berbagai permasalahan yang bersifat etis dan eskatologis.
Filosof selanjutnya adalah Abu Bakar ibn Thufail. Melalui berbagai karyanya, ia banyak menulis masalah kedokteran , astronomi, dan filsafat.
Para filosof lainya adalah ibn Maimun, ibn Arabi, Sulaiman ibn Yahya. Juga ibn Rusyd yang juga dikenal ahli Fiqh.

2.      Sains
Spanyol Islam banyak melahirkan tokoh dalam lapangan sains. Dalam bidang matematika , pakar yang sangat terkenal adalah ibn Sina. Selain ahli dalam bidang tersebut, ia juga terkenal sebagai seorang teknokrat dan ahli ekologi. Bidang matematika juga melahirkan nama Ibn Saffat dan Al-Kimmy,, keduanya juga ahli dalam bidang teknik.
Dalam bidang fisika terkeal dengan tokoh Ar-razzi. Dialah yan meletakan dasar ilmu kimia dan astronomi, selain Abbas Ibn Farmas, juga dikenal Ibrahim ibn yahya An-Naqqosh. Yang pertama dikenal sebagai penemu pembuatan kaca dari batu dan yang kedua sebagai  orang yang dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari. Dalam berbagai disIplin imu yang lain, spanyol islam juga banyak melahirkan pakar, seperti Zahrawi (kedokteran), yang menemukan pengobatan lemah syahwat, pembedhan, dan lain lain.

3.      Bahasa dan Sastra musik
Bahasa Arab dengan ketinggian sastra dan tata bahasanya telah mendorong lahirnya minat yang besar masyarakat Spanyol. Hal ini dibuktikan dengan dijadikanya Bahasa ini menjadi resmi, Bahasa pengantar, Bahasa ilmu pengetahuan, dan administrasi.berangkat dari kenyataan tersebut, lahirlah para tokoh atau pakar dalam Bahasa dan sastra, seperti Al-Qali dengan karyanya Al-kitab Al-Bari fi Al-Luqoh.
Dalam bidang seni, indikasi kemajuanya adalah berdirinya sekolah music di Cordova oleh zaryab . Zaryab adalah artis terbesar pada zamanya, siswa sekolah music  ishaq Al mausuli dari Bagdhad. Sekolah tersebut kemudian menjadi model ngi sekolah music lainya yang bermunculan belakangan di villa, Toledo, Valencia, dan Granada.
4.      Sejarah dan Geografi
Dalam idang sejarah dan geografi spanyol islam khususnya wilayah islam bagia banyak melahirkan penulis terkenal, seperti ibnu zubair dai Valencia, yang telah menulis sejarah tentang negeri nageri muslim mediterinia serta sisilia. Ibnu Al-katib(1317-1375M). telah menyususn sejarah tentang Granada, ibn khaldun dari tunis adalah seorang perumus filsafat sejarah , para sejarawan tersebut semula bertempat tinggal di Spanyol dan kemudian pindah ke Afrika.
Contoh lain dalam bidang ini adalah Tarih Iftitah Al Andalus, sebuah karya besar yang ditulis oleh ibn Qutyah(W .977M), ia dilahirkan dan dibesarkan di Cordova. Selain itu juga, ada ibn Hayyan yang buah karyanya masih eksisi sampai saat ini, yaitu Al Muqrobis fi tarikh Ar rizal Al Andalus.

5.      Fiqih
Umat islam Spanyol dikenal dengan penganut madzhab Al-Maliki , madzhab ini diperkenalkan oleh Ziyad ibn Abdul Rahman yang selanjutnya dikembangkan oleh Ibn Yahya yang menjadi Qadhi pada masa Hisyam ibn Abdu Rahman . Fuqoha lain yang terkenal pada masa itu , antara lain Abu baki, ibn Al-Qutiyah, Munzir, Ibn Said Al bathuti, dan Ibn Hazim.
Sebuah Fiqih monumental yang masih menjadi salah satu rujukan dalam lapangan hokum islam sampai saat ini,khususnya di Indonesia adalah Bidayatul Mujtahid . Kitab tersebut adalah sebuah karya ibn Rusyd, filosof dan fiqh Spanyol Islam.

6.      Kemajuan dan pengembangan fisik
Kemajuan pesat pada bidang intelektual tidak melalaikan para penguasa Spanyol Islam untuk memerhatikan pembangunan fisik. Dalam  pembangunan fisik umat islam spanyol telah membuat bangunan bangunan, fasilitas, seperti perpustakaan yang jumlahnya sangat banyak, gedung pertanian, jembatan jembatan air, irigasi, roda air, dan lain lain.
 Disamping itu istana-istana, masjid yang besar yang megah serta tempat pemandian dan taman taman yang kesemuanya dipersatukan dalam kota yang ditata dengan teratur. Philik K.Hitti menyebutkan bahwa Cordova terdapat 700 masjid dan 300 buah pemandian umum. Kemudian, istana Raja AA-Zraa mempunyai 400 buah ruangan. Istana megah itu sengaja dibangun di kaki gunung dan menghadap sungai Quadalquiurr yang atasnya terdapat jembatan yang melintasi sungai tersebut dangan konstruksi lengkung sebagai penyangga.
Selain bukti bukti pembangunan Fisik tersebut di atas, masih banyak bukti kemegahan lain yang dibangun oleh umat islam pada masa itu, seperti istana Al hamraa dengan gaya arsitektur yang sangat tinggi, yang dirancang oleh arsitek terkemuka di dunia.
Kemajuan pesat yang diraih umat islam Spanyol-Khususnya dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan kebudayaan kebudayaan sebuah proses panjang yang di dukung oleh factor kerjasama yang baik antara para sarjana da intelektual muslim dengan didukung oleh kebijakan pemerintah serta kemmapuan ekonomi serta semangat keberagamaan dan persaudaraan yang kuat[10].

E.       Kemunduran Dan Kehancuran
Suatu kebudayaan tentu akan mengalami pasang surut sebagimana berputarnya sebuah roda. Kekuasaan islam di Spanyol telah banyak memberikan sumbangan yang tak ternilai harganya bagi peradaban dunia saat ini. Tetapi imperium yang begitu besar akhirnya mengali nasib yang sangat memilukan. Ada beberapa faktor penyebab kemunduran yang akhirnya membawa kehancuran islam di spanyol.
1.      Munculnya khalifah khalifah lemah
Masa kejayaan Islam di Spanyol dimulai dari periode Abdul Rahman III yang kemudian dilanjutkan putranya, yaitu Hakam. Pada masa kedua penguasa tersebut, keadaan politik dan ekonomi mengalami puncak kejayaan dan kestabilan. Kedua negara yang stabil dan penuh kemajuan ini tidak dapat bertahan lagi setelah Hakam II wafat dan di gantikan Hisyam II yang baru berusia 11 tahun. Dalam usia yang sangat besar ia di haruskan untuk memikul tangungjawab yang sangat besar. Karena tidak mampu menjalankan roda pemerintahan, maka pemerintahan  dikendalikan oleh ibunya dengan di bantu oeh Muhammad bin Umar, yang bergelar Hajib Al-Mansyur yang ambisius akan kekuasaan. Sejak saat itu khalifah dijadikan sebagai boneka oleh Al-Mansur dan para penggantinya, ketika Al Mansur wafat, ia diganti oleh anaknya, yaitu Abdul Malik Al-Muzzafar dan penganti Al-Muzzafar adalah Abdul Rahman, penguasa yang tidak punya kecakapan, gemar berfoya-foya, tidak disenangi rakyaknya, sehingga negara menjadi tidak stabil dan lambat laun mengalami kemunduran.
2.      Konflik antara Islam dan Kristen
Setelah menaklukan Spanyol, para penguasa muslim tidak menjalankan kebijakan islamisasi secara sempurna. Penduduk Spanyol dibiarkan memeluk agamanya, mempertahankan hukum dan tradisi mereka. Penguasa islam hanya mewajibkan mereka membayar upeti dan tidak memberontak. Kebijakan ini ternyata menjadi bumerang. Penduduk Spanyol menggalang kekuatan untuk melawan penguasa islam. Pertarungan islam dan Kristen tak akan berhenti sampai jatuhnya kekuasaan islam. Orang orang Kristen selalu merasa bahwa kehadiran umat Islam merupakan ancaman bagi mereka. Setelah kekuasaan Islam melemah, satu persatu kota perkota yang dikuasai islam jatuh ke tangan Kristen.
3.      Munculnya Muluk Ath-Thawaif
Munculnya Muluku Ath Thowaif (dinasti dinasti kecil), secara politis telah menjadi indikasi akan kemunduran Islam di Spanyol, karena dengan terpecahnya kekuasaan Khalifah menjadi dinsti-dinasti kecil, kekuatan pun terpecah-pecah dan lemah. Keadaan ini membuka peluang bagi penguasa provinsi pusat untuk mempertahankan eksistensinya. Masing-masing dinasti menggerakan segala daya upaya termasuk meminta bantuan orang-orang keristen.
Melemahnya kekuasaan islam secara politis telah dibaca oleh orang orang Kristen dan tak disia-siakan oleh pihak musuh untuk menyerang imperium tersebut. Pada tahun     1080 M. Aalfonso dengan tiga kerajaan Kristen (Galicia, Leon, Castile) berhasil menguasai Toledo dan Bani Dzu An-nur. Demikian juga kerajaan Aragon berhasil merebut Huesea (1096 M), Tyortosa (1148 M), dan Kenida (1149 M). pada tahun 1212 M. penaklukan Las Vedas De Tolosa oleh koalisi raja–raja Kristen mengakibatkan Dinasti Al-Muwahidin yang selama beberapa waktu telah memulihkan keamanan negara, stablitas politik, dan lain lain harus menarik diri dari Spanyol. Sebagian besar kota penting yang dikuasai Islam satu persatu jauh ke pihak Kristen. Cordova jatuh tahun 1236 M. dan Saville pada tahun 1248 M.
Pada pertengahan abad ke-13, satu satunya kota penting yang masih dikuasai Islam adalah Granada dibawah pemerintahan Gani Ahmar. Awalnya , orang orang Kristen membiarkan dinasti Ahmar di Granada tetap eksis dengan persetujuan bahwa orang muslim harus membayar pajak pada penguasa Kristen. Akan tetapi setelah terjadi perselisihan antara mereka dan telah bersatunya orang orang Kristen, proyek kekuasaan Dinasti Ahmar menjadi gelap. Di pihak lain terjadi konflik internal di tubuh Ahmar, yakni perebutan kekuasaan yang berakhir perang saudara dan dinasti terpecah. Sejak saat itu kekuasaan islam semakin melemah dan semakin mempercepat tamatnya riwayat umat islam di Spanyol. Ada tahun 1492, satu satunya wilayah islam di Spanyol akhirnya jatuh ke tangan orang Kristen. Setelah penaklukan Granada, orang-orang islam mengalami nasib yang amat menyedihkan. Pada tahun 1556, penguasa Kristen melarang pakaian Arab dan Islam di seluruh wilayah Spanyol, bahkan pada tahun 1566, Bahasa Arab tidak boleh digunakan di wilayah ini.
4.      Kemerosotan Ekonomi
Dipauh kedua masa Islam Spanyol, para penguasa mementingkan pembangunan fisik dengan mendirikan bangunan bangunan megah dan monumenta. Demikian juga bidang IPTEK pemerintah dengan giat mengembangkan bidang ini, sehingga bidang perekonomian kurang mendapatkan perhatian, selain itu banyak anggaran negara yang terserap untuk membayari tentara demi keamanan negara.
5.      Sistem peralihan kekuasaan yang tidak jelas
Salah satu penyebab kemunduran dan kehancuran suatu dinasti adalah perebutan kekuasaan antara elit penguasa maupun antar putra mahkota, terjadinya perebutan kekuasaan ini menyebabkan antara elit atau keluarga yang pada akhirnya menggerogoti kekuatan dan stabilitas negara. Dapat ditarik kesimpulan berikut;
a.       Islam masuk spanyol melalui Arab Barbar
b.      Spanyol islam dipimpin banyak daulah yang silih berganti dengan berbagai karakter dalam ruang waktu yang amat panjang.
c.       Terlepas dari perbedaan corak kemajuan yang dicapai oleh setiap pemerintah, perlu dicatat beberapa hal berikut:
1)      Selama berlangsungnya kekuasaan islam atas Spanyol telah lahir beberapa tokoh politik, ilmuwan, yang telah mengharumkan islam spanyol, yang berpengaruh besar atas kemajuan peradaban Eropa sampai saat ini.
2)      Adanya kemajuan kehidupan social dan ekonomi
3)      Perkembangan Ilmu Pengetahuan , kesusastraan, seni, dan arsitektur.[11]

F.         Tranmisi keislaman ke Eropa
            Semenjak abad ke-11 M, umat islam mendapat serangan dari berbagai jurusan. Di Andalusia, umat Kristen semenjak Raja Ferdinan I(1035-1065 M) mempersatukan kekuatan membentuk Kerajaan Leon yang kuat, mulai memyerang kekuasaan islam guna merebut kembali daerah-daerah mereka sehingga penyatuan kekuatan mereka itu merupakan awal dari pengusiran umat Islam dari Andalusia. Di pantai timur Laut Tengah, Ummat Islam mendapat serbuan tentatara Salib selama dua abad. Di Timur sejak abad ke-10 M, khalifah Abbasiyah sudah tidak mempunyai kekuatan lagi. Kekuasaannya telah diambil oleh sultan-sultan Buwaihi, kemudian oleh Bani Saljuk. Hilangnya kekuasaan kholifah itu menjadi sempurna setelah datangnya Hulagu menyapu bersih kota Baghdad dari permukaan bumi.
             Umat Islam kehilangan segala sesuatu yang pernah dimiliki. Namun terjadi sesuatu diluar dugaan manusia,ternyata bangsa yang menghancurkan daulah islamiyah yang berpusat di Baghdad  itu, keturunannya justru menjadi pembangunan dan pembela agama islamdan kebudayaannya yang gigih sehingga agama islam menjadi tumbuh dan mekar kembali.
            Demikian juga diluar daerah bekas kekuasaan dinasti Abbasiyah yaitu daerah Andalusia dan Afrika Utara, kebudayaan islam musnah bahkan mengalir dan berpindah ke Eropa membangun zaman Renainsance Eropa.[12]
            Melalui irama sejarah, naik turunnya dinasti-dinasti apa yang terliahat adalah adalah penciptaan suatu peradaban muslim yang berbeda, berharga dan bersemangat yang benar-benar universal.selama periode ini astronomi, geografi dan filsafat mempengaruhi Barat. Beberapa kata yang masuk kedalam bahasa inggris berasal dari bahasa–bahasa Islam (arab dan Persia): alchemy (kimia), alcohol algebra(aljabar), alkali, apricot cipher (sandi rahasia), elixiar (obat untuk segala macam penyakit), nadir, orange (jeruk), phyjama (piyama), sherbet, sheriff, sherry, sugar (gula), zenith (puncak), dan zero (nol).[13] Sangat menonjol dalam berbagai bidang, bik dalam bidang intelktual yang menyebabkan kebangkitan Eropasaat ini , bdang kebudayaan dalam hal ini bangunan fisik atau arsitektur, maupun bidang-bidang lainnya. Puncak kemajuan peradaban Islam di Spanyol berdampak bagi kemajuan peradapan Eropa.[14]
            Adapun jalur-jalur transmisinya melalui perang Salib, Negeri Sicilia, dan Spanyol (Andalusia)
1.      Melalui Perang Salib
Perang salib (The Crusades War) adalah serangkaian agama selama hampir dua abad sebagai reaksi Kristen Eropa terhadap Islam Asia. Perang ini terjadi karena sejumlah kota dan tempat suci kristen diduduki islam, seperti di Suriah, Asia kecil, Spanyol dan Sicilia.  Militer Kristen menggunakan salib sebagai simbol yang menunjukkan bahwa perang ini suci dan bertujuan untuk membebaskan kota Suci Baitul Maqdis (Yerussalem) dari orang islam.
Perang salib awalnya disebabkan adanya persaingan pengaruh antara islam dan kristen. Penguasa Islam Alp Arselan yang memimpin gerakan ekspansi yang kemudian dikenal dengan ‘‘peristiwa Manzikart’’ pada tahun 464 H menjadikan orang-orang romawi terdesak. Yang kekuatan Alp Arselan jumlahnya lebih sedikit berhasil mengalahkan romawi yang terdiri dari tentara romawi, Ghuz, Al-Hajr, Prancis, dan Armenia. Peristiwa besar ini menanamkan benih permusuhan dan kebencian orang=orang kristen terhadap ummat Islam, yang kemudian mencetuskan perang salib.[15]
            Dengan adanya perang Salib ini banyak membawa kuntungan bagi Eropa. Perhubungan orang Kristen dengan orang timur meberikan kemajuan dalam berbagai bidang. Ketika kembali ke Eropa kapal-kapal mereka membawa barang-barang berharga seperti kain tenun sutera, bejana dari porselin, dan lain-lain. Sedang dari jenis tumbuh-tumbuhan yang dibawake Eropa antara lain: sejenis iji-bijian, tanaman padi, pepohonan jeruk, semangka, bawang putih, tumbuhan obat-obatan, tumbuhan yang mengandung zat pewarna dan rempah-rempah.
Ketika Federick II, kaisar jerman membawa membawa agkatan perangnya ke alestina dalam perang Salib(1228-1229 M), sepulangnya dari sana ia telah meletakkan dasar pendirian perguruan tinggi Universtas Napels.
 Menurut Philip K. Hitti, dalam The Arabs A Short History, bahwa sumbangan Federick yang tersebar adalah pendirian Universitas di Napels pada tahun 1224, salah satu Universitas di Eropa yang ditegakkan dengan sebuah piagam yang jelas dan terang. Disini ia menghimpun sebuah kumpulan besar naskah-naskah Arab, buku-buku Aristoteles dan Averros yang diminta untuk diterjemahkan tersebut dikirimkan ke Universitas di paris dan Bologna. Selama abad ke-14 dan abd-abad berikutnya, kitab-kitan Pengetahuan Arab merupakan merupakan bagan yang penting pada berbagai Universitas di Erop, termasuk Oxford dn Paris, walaupun sesungguhnya dengan tujuan-tujuan lain, yakni untuk mendidik pendeta-pendeta Katolik ke negara-negara Islam.[16]
2.      Melalui Negeri Sicilia
Pada awal abad kedelapan Masehi, banyak orang-orang Arab yang mencoba untuk singgah diSicilia, tetapi ggal. Ini dimulai kebersamaan dengan usaha masuk ke Andalusia. Pda tahun 272 M, kekuatan tentara dibawah pimpinan Bisyr bin Safwan telah mencapai Sicilia, semula ia penguasa di Maroko. Penyerangan di Sicilia kembali di usahakan pada tahun itu juga di bawah pimpinan Usman bin Abu Ubaida dan dibawah pimpinan Mustari bin Haris, meskipun keduanya gagal.
            Eksbisi Arab dari Syiria telah sampai di Sicilia pada tahun 730 M. dibawah pimpinan Abdul Malik bin Qatan telah melakukan hal serupa pada tahun 732 M.
            Bisa dikatakan pada abad ke-8 awal abad ke-10, suasana pulau Sicilia tidak pernah tenang dari guncangan dari dalam dan luar negeri. Pada tahun 827 M (212 H), Emir Ziyadatullah bin Ibrahim (817-838 M) dari dinasti Aghlabiah di Afrika Utara, pasukan islam berhasil mendarat dipulau Sicilia, atas undangan Ephemius dan bantuan penduduknya.
            Sebagai titik persentuhan dari dua kebudayaan, maka pulau Sicilia teristimewa merupakan alat penghubng untuk menghubungkan pengetahuan kuno dan pengetahuan abad pertengahan. Sebagian rakyatnya terdiri dari elemen Yunani yang berbahasa Yunani, sebagian dari elemen muslim yang berbahasa Arab, dan suatu golongan sarjana yang paham akan bahasa latin.
Sejak raja Norman dan para pengganti kerajaan Sicilia menguasai bukan hanya pulau tersebut, melainkan juga Italia selatan, maka merekalah yang merupakan jembatan untuk menyebrangkan berbagai kebudayaan Islam ke Semenanjung Italia dan Eropa Tengah.
            Ada dua penyebrangan filsafat Islam ke Eropa, pertama melalui orang-orang Islam Andalusia (Spanyol), kedua memalalui orang-orang Sicilia. Sebenarnya tidak hanya filsafat namun juga matematika, astronomi maupun obat-obatan.
            Ketika orang-orang Norman menguasai Sicilia sejak tahun 1060 M, mulailah tumbuh kebudayan Kristen Islam. Hal tersebut dikarenakan Roger I adalah orang Kristen, meskipun kurang terpelajar, banyak ilmuan Arab yang dilindungi, dari ahli-ahli filsafat, astrologi sampai ke tabib. Islam Palermo lebih cenderung gaya ke Timur dari pada ke Barat. Meskipun kerajaanya beragama kristen, tetapi jabatan tinggi dikerajaan dipercayakan kepada orang-orang Islam. Ketika Roger II (1130-1154 M), ia senang berpakaian ala orang Islam, pakaian yang dihiasi dengan huruf-huruf Arab. Pada masanya, Al-Idrisi adalah ilmuan muslim yang berjasa di kerajaannya. Ia telah menhumbangkan keryanya sebuah Globe (bola dunia) dari perak kepada Roger II. Bermula dari peta dunia karya Al-Idrisi inilah akhirnya menuntun para penjelajah Eropa mengelilingi dunia.
            Diantara tokoh-tokoh yang mengembangkan ilmu di Sicilia adalah
1.      Hamzah Al-Basri, ahli filogi dan perawi dari penyair-penyair besar Arab Al-Mutanabbi. Ia hijrah ke Sicilia, hingga meninggal dunia disana pada tahun 985 M.
2.      Muhammad bin Khurasan, ahli status Al-quran (sejarah hemenetik dan sejarah perkembangan huruf-furuf Al-quran), ia berasal dari Mesir lalu ke Irak, dan terakhir ke Sicilia, hingga meninggal di sana tahun 996 M. tokoh ilmu  alquran yang lain seperti Ismail bin Khalaf (w. 1063 M) yang belajar di Mesir dan belajar di Andalusia. Karyanya terbesar yang masih berupa manuskrip adalah kitab Al-Unwan fi Al-Qira’at, terdapat di musium perpustakaan Berlin, istambul dan Bankipor.
3.      Para dokter Sicilia antara lain Abu Said bin Ibrahim, Abu Bakr As-Siqili salah seorang guru besar dari para doktet, Ibnu Abi Usaibia. Abu Abbas Ahmad bin Abdussalam menulis tentang salah satu komentar terhadap karya Ibnu Sina.
4.      Masih banyak lagi yang bergerak diberbagai bidang, antara ;ain dalam bidang bahasa dan Sastra. Termasuk yang menarik adalah karya Dante. Dante memang banyak tahu tentang Islam. Menurut Muguel Asin Lapacious ia menduga bahwa karya Dante, Divine Comedy, banyak terpengaruh karya abul A’la Al-Ma’ari, Risalah Al-Ghufran, dan Ibnu Arabi dalam Al-Futuhat Al Makkiyah, serta karya-karya lainnya.[17]
3.      Melalui Andalusia (Spanyol)
Semasa Islam di Andalusia, ada sejumlah perguruan tinggi terkenal di sana. Perguruan
perguruan tinggi itu antara lain Universitas Cordova, Sevilla, Malaga, dan Granada. Di kota Cordova di samping memiliki Universitas, juga memiliki gedung perpustakaan terbesar dan teridah pada masanya dengan bukunya lebih krang 400.000jilid dengan katalognya 44 jilid. Banyak peminat yang belajar keuniversitas itu diberbagai penjuru.
                        Pelajaran yang diberikan di Universitas Granada antara lain ilmu ketuhanan, yurisprudensi, kedokteran, kimia, filsafat dan astronomi. Terdapat pula gedung-gedung perpustakaan, ruang untuk diskusi dan rumah sakit. Setelah Granada jatuh pada tanggal 2 januari 1492 ke tangan Ferdinand dan istrinya Isabella, buku-buku yang berbahasa Arab dibakar atas perintahnya.
                        Para perintis ilmu dikalangan luar Islam yang pernah di Andalusia dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, obat-obatan, kodkteran, dan lain=lain. Diantara mereka tercatatlah nama-nama seperti dari Prancis Gerbert d’Aurilac yang kelak menjadi populer di Prancis dengan gelar Sylvester II. Ia belajar selama 3 tahun di Toledo.
                        Peran Gerard ari Cremona cukup besar dalam transfer ilmu pengetahuan dari Andalusia ke Eropa, ini dikarenakan kecintaannya pada ilmu pengetahuan. Ketika pertama kali tiba di Toledo, ia amat menyesal akan kekurangan dan kemiskinan dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, ia mempelajari bahasa Arab sehingga ia dapat mentransfer ilmu-ilmu dari bahasa Arab kebahasa latin. Gerard meninggal pada tahun 1187 M dalam usia 87 tahun setelah menerjemahkan 71 buku berbahasa Arab. Aneka bidang ilmu telah diterjemahkan, seprti ilmu matematika, astronomi, geografi, aljabar, dan ilmu kedokteran.
            Selain Gerard masih ada yang lain, seperti Roger Bacon (1214-1219), Michael Scott, dan lain-lain. Mereka semua ketika mula pertama sampai di Andalusia, tidak mengerti bahsa Arab. Mereka juga belajar atas jasa orang Yahudi yang telah masuk Islam. MisalnyaGerard memakai jasa Gallipus, Michael Scoott telah menggunakan jasa Andrew. Tidak jarang dalam penerjemahan ini mereka menggunakan sistem dari bahasa Arab ke bahasa Spanyol, lalu dari bahasa Spanyol barulah diterjemahkan kebahasa latin. Ada juga yang diterjemahkan kebahasa Arab, makabahasa aslinya tetap digunakan itulah sebabnya banyak istilah Arab yang menjadi menjadi istilah bahasa ilmupengetahuan. Misalnya aljabar menjadi algebra.[18]
                        Di Andalusia sedikit demi sedikit umat islam kehilangan wilayah kekuasaanya. Mula-mula kota Toledo direbut oleh Kristen pada tahun 1085 M, hilanglah pusat sekolah tinggi dan pusat ilmu pengetahuan Islam beserta segala isinya yang terdiri dari perpustakaan beserta ilmuan-ilmuannya.
            Tahun 1236M, menyusu Cordova dirampas oleh Raja Alonso VII dari Castilia, maka hilang pula pusat kebudayaan dunia disebelah barat beserta masjid raya Cordova yang didirikan oleh amir-amir Umayah di Andalusia, perpustakaan yang didirikan oleh Hakam II dengan buku-bukunya dari segala cabang ilmu. Kehilangan itu terus berlanjut kota demi kota, menyusul Sevilla, Malaga, dan Granada. Akhirnya Umat Islam beserta raja Bani Ahmar terakhir, Abu Abdullah, harus terusir dari Andalusia. Tanah airnya yang telah ditempati lebih dari 75 abad dengan meninggalkan apa yang pernah diciptakan, baik kebudayaan secara fisik berupa peradaban dan ilmu pengetahuan, maupun miliknya secara rohani berupa penganut islam dari penduduk asli Andalusia yang digelari Muzarabes (Mustaribun) yang dipaksa menjadi Kristen kembali. Golongan Muzarabes inilah yang mengalirkan ilmu pengetahuan ke Eropa.
                        Penyaluran ilmu pengetahuan ke Eropa dimulai ketika Toledo jatuh ketangan Kristen. Untuk mempermudah penyerapan ilmu-ilmu Arab, di Toledo didirikan sekolah tinggi terjemah. Pekerjaan ini oleh Raymond. Buku-buku yang disalin adalah buku-buku bahasa Arab yang masih tersisa dari pembakaran. Penerjemah Baghdad banyak yang pindah ke Toledo , terutama yang berasal dari bangsa Yahudi. Sebagaian besar dari mereka dapat menguasai bahasa rab, Yahudi, Spanyol, dan Latin. Diantara penerjemah yang terkenal aalah Avendeath (Ibnu Daud, bangsa Yahudi), yang menyalin buku astronomi dan astrologi dalam bahasa latin. Satu lagi Geradr Cremoa, mencoba mengimbang pekerjaan Hunain bin Ishak menyalin buku-buku filsafat, matetika, dan ilmu kodekteran.
                        Demikianlah, kemudian Toledo menjadi pusat perkembangan ilmu-ilmu islam ke dunia Barat . perana Toledo bertambah lengkap setelah umat islamdiusir dari Andalusia. Buku-buku yang tersisa dari kota-kota lain di Andalusia seperti Cordova, Sevilla, Malaga, dan Granada, dapat mereka manfaatkan. Bangsa Barat benci terhadap Islam, akan tetapi haus kepada ketinggian ilmu dan peradabannya.[19]

           



PENUTUP
a.     Kesimpulan
Islam di Andalusia berperang sangat besar dan penting bagi masyarakat spanyol, islam merupakan guru bagi eropa. Sikap yang dimiliki para pemimpin dan penguasa islam yakni bertoleran, saling menghargai, dan bersahaja. Sikap-sikap itulah yang membuat masyarakat spanyol menerima kedatangan islam di spanyol.
Ketika islam menginjakkan kakinya dispanyol, ada banyak kemajuan diantaranya :
a.       Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
b.      Filsafat dan sains
c.       Bahasa dan sastra music
d.      Fiqih
Kemajuan yang pernah dicapai diandalusia, tidak lain karena usaha dari kaum muslimin di Andalusia yang tidak pernah menyerah untuk mengembangkan kehidupan intelektual.
b.      Saran
Sebagai manusia tidak akan terlepas dari yang namanaya salah dan kekurangan, begitupun dengan makalah ini yanag kami susun pun masih bnayak kekurangan, maka dari itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun. Dan semoga denagn adanya makalah ini bisa menambah wawasan tentang islam.




DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi, Dedi. Sejarah peradaban islam. Bandung:cv.Pustaka Setia, 2016.
Sanusi Latief. Sejarah Kebudayaan Islam 2. Jakarta: PT.pustaka Al husna baru,2013.
Yatim, Badri.Sejarah peradaban islam.Jakarta:PT.grafindo persada, 2011.
Mas’ud, Abdurrahman. sejarah peradaban islam. Jakarta:  Amzah, 2016.
Ahmed, Akbar S. Rekontruksi Sejarah Islam. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2002.
Amin, Samsul Munir. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
Abdul hasan Ali Hasani. Kitab Qiroaturrosyidah.
Hepi andi bastoni.Sejarah Para Khaliah. Jakarta timur: Pustaka AL kautsar,2008.

Catatan:
1.      Penulisan pendahuluan salah.
2.      Perujukan sangat minimalis.
3.      Penulisan footnote salah.
4.      Penutupnya tolong diperbaiki.



[1](Sanusi Latief,sejarah kebudayaan islam 2,PT.pustaka Al husna baru,2013 HAL;124-125)

[2](Hepi andi bastoni, Sejarah Para Khaliah,Pustaka AL kautsar jaktim,2008)
[3](Sanusi latief,sejarah kebudayaan islam 2,PT.pustaka Al husna baru,2013 HAL;130-131)

[4]supriyadi  dedi,Sejarah peeradaban islam,(Bandung:.Pustaka Setia,cetakan ke-8 2016),HAL;119
[5]Kitab Qiroaturrosyidah  karangan Abdul hasan Ali Hasani
[6] Dr. Badri yatim MA, sejarah peradaban islam (Jakarta: Pt. raja grafindo Persada, cetakan 23), hlm 87
[7] Prof. H. Abdurrahman mas’ud, sejarah peradaban islam (Jakarta, Amzah), hlm 160
[8] Prof. H, Abdurrahman mas’ud, sejarah peradaban islam, (Jakarta, amzah), hlm 161
[9] Dr. Badri yatim, sejarah peradaban islam, (Jakarta, pt grafindo persada), hlm 91
[10] supriyadi  dedi,Sejarah peeradaban islam,penebit:cv.Pustaka Setia Bandung,cetakan ke-8 a2016,HAL;119-123
[11] supriyadi  dedi,Sejarah peeradaban islam,penebit:cv.Pustaka Setia Bandung,cetakan ke-8 a2016,HAL;123-126

[12] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2016, hlm. 179-180
[13] Akbar S Ahmed, Rekontruksi Sejarah Islam, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2002 hlm. 94
[14] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2016, hlm. 171-172
[15] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2016, hlm. 231
[16]Ibid, hlm. 180-181
[17] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2016, hlm.181-183
[18] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2016, hlm.183-185
[19] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2016, hlm. 185-186

Tidak ada komentar:

Posting Komentar